Share

10. Serangan nafsu

Lana menggeram kesal sembari membanting ponselnya ke meja. Lelaki itu benar- benar menguji kesabarannya. Jika membunuh orang itu tidak dosa, mungkin sudah Lana lakukan dari dulu.

“Ya Tuhan. Aku harus bagaimana,” keluh Lana, sembari mengusap wajahnya kasar.

Setelah berpikir selama beberapa menit, Lana memutuskan untuk menemui lelaki itu. Bukan untuk bercinta, tetapi untuk menegosiasi agar Arthur meringankan persyaratannya. Apapun itu akan Lana lakukan, asal tidak bercinta. Bahkan jika Arthur meminta mobil baru, akan Lana belikan sekarang juga.

Sesampainya di rumah, Lana langsung mendorong pintunya dengan kasar, hingga menimbulkan suara gebrakan yang begitu keras. Arthur yang sedang duduk santai di ruang tamu pun terkejut. Namun sedetik kemudian, ekspresinya berubah menjadi sangat songong dan menyebalkan.

Lelaki itu menatap Lana sembari tersenyum menyeringai. Sementara itu, Lana hanya menatapnya datar.

“Kau siap untuk bercinta, babe?” tanya Arthur, seraya menaik turunkan alisnya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status