Share

Bab 35

Nawangsih mengerucutkan bibirnya dengan muka mengejek. "Banyakan juga punyaku, ndomas. Lihat..., ada daster, kerudung, sendal, jajanan pasar, kebaya, kaos, kain jarik, pita, sama stagen. Gak cuma serabi dan combro!" celetuknya seraya menaruh barang pemberian pedagang pasar di hadapan Suryawijaya.

"Kok banyak, kamu pasti ngerampok tadi di pasar!" goda Suryawijaya.

Nawangsih mendesis. "Ndomas sembarangan. Ini hadiah buat aku karena sudah bantu-bantu di pasar tadi. Tanya Ibunda saja kalau tidak percaya. Dan semua ini untukku, ndomas jangan minta!"

"Bun, serius?" Suryawijaya menoleh kepada sang Ratu yang baru mengipasi wajahnya dengan kipas bulu ayam.

"Adikmu itu kalau ikut sidak ke pasar pasti menjadi mediator antara Ibu dan perwakilan pasar. Sudah jangan ribut terus, Ibu pusing, banyak yang harus Ibu pikir." sang Ratu menghela napas.

Kening Suryawijaya berkerut. "Jadi mediator? Aku tidak percaya, Bun. Tania bisanya cuma pringas-pringis kalau diajak diskusi."

"Mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
......ndomas Sur..kamu pasti bisa...
goodnovel comment avatar
Melati A3
pendalaman karakter.....hemmmm jd ingat rinjani remaja
goodnovel comment avatar
Yanyan
dyah udh mesem" kesesem ndoro
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status