Share

Part 15

"Kenapa, Non?"

Mbok Lani dan Mbak Hanum bertanya serempak seraya mengikuti arah pandangku.

"Itu, Mbok, itu bukannya—"

"Uuuu ... Amaaa atoh ni. Amaaa ... atoooh."

Pusatku pada sosok di depan terpecah, berganti pada Qairen yang tiba-tiba saja menangis kecil sambil menghentak-hentakkan pantatnya dalam pangkuan. Kulihat ia sebentar untuk memastikan mengapa tiba-tiba bertingkah seperti itu.

Gadis kecilku menunjuk ke arah lantai, ia meringis dan masih menghentakkan badan. Ternyata, jajanan yang belum dibuka terlepas dari pegangannya dan jatuh ke bawah. Kuambil bungkusan berwarna kuning terang itu lalu membersihkannya sebentar. Begitu benda itu kuserahkan pada Qairen kemudian melihat lagi ke arah tadi, sosok itu sudah menghilang. Fokusku menyusuri area sekitar, tapi keberadaannya tetap tak terjamah oleh netraku. Ke mana dia? Kenapa cepat sekali menghilangnya?

"Non? Non Malaya kenapa? Kok kayak orang Kebingungan gitu? Cari siapa sih, Non?" tanya Mbok Lani. Bahkan, sesekali wanita paruh b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status