Share

Bab 22

Bab 22

Sehabis menjambak rambut Kumi, Rini langsung kabur seperti tak ada beban. Dia kembali menemui tamu-tamunya dengan senyum mengembang.

Shaka marah. Ia hendak melabrak mamanya Shaka. Tapi Kumi melarangnya.

Rentetan kejadian hari itu membuat emosi Kumi meningkat, perut Kumi mual, jantungnya berdebar dan napasnya semakin cepat. Dia berjalan seperti melayang. Tangan Kumi semakin erat memegangi Shaka. Semakin lama pandangannya semakin mengabur. “Shaka…” sebelum tubuhnya melorot ke bawah dan Kaluna terlepas dari dekapannya.

“Kumiiii…” teriak Shaka.

Reflek tangan Shaka menyambar Kaluna yang terlepas dari gendongan Kumi sebelum bayi merah itu terhempas ke lantai marmer. Bayi itu menangis kencang karena terkejut, sedangkan Kumi jatuh tak sadarkan diri.

Mendengar teriakan Shaka memanggil Kumi dan tangisan Kaluna yang keras, Ibu menoleh. Perempuan itu terkesiap melihat Kumi yang pingsan.

“Ya Alla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status