Share

Tawaran Nyonya Merry

Clara membuka mata tapi menutupnya kembali ketika pendar cahaya memaksa masuk ke dalam lensanya. Wanita itu mengerjap, lalu mengitari sekitar dengan pandangan. Perlu waktu beberapa detik hingga ia menyadari jika tempatnya berada sekarang adalah kamar rumah sakit.

Cklek.

Tap. Tap. Tap.

Seseorang memasuki ruang inap royal suite itu. Ingin rasanya menoleh, tapi Clara merasa tubuhnya masih sangat lemah. Ia hanya menunggu, hingga satu sosok muncul memberinya senyum menenangkan.

"Briana?" Suara parau milik Clara menyebut sebuah nama.

Briana tersenyum, dan meletakkan buket

bunga lily putih di nakas sebelum mendekati ranjang. Clara yang belum mempercayai penglihatannya berusaha untuk duduk, tanpa diminta adik perempuannya itu dengan sigap membantu.

"Pelan-pelan, Kak," ujarnya lembut.

Clara masih memandangi wajah wanita yang tampak mirip dengannya itu. Ia belum mengerti apa yang terjadi. Memorinya hanya bisa memutar kejadian semalam saat ia terjun ke aliran sungai besar yang cukup deras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status