Share

Bab 17. Senangnya Mempunyai Kakak

"Kak! Kak! Kak Wisnu!" teriak Amelia, mengetuk kamarku.

Aku yang di dapur mendekatinya, ada apa, ya? Wisnu baru saja bangun. Setelah salat subuh dia tidur lagi, katanya masih mengantuk. Tadi malam, setelah Tuan Kusuma mengangkat Amelia yang ketiduran, turun, dia mengajak Wisnu kembali ke atas. Mereka malah minta dibuatkan kopi, mau main catur, katanya.

Sampai tengah malam malam, baru anakku itu kembali ke kamar. Terus terang aku agak kesal, waktuku dengan anakku seperti terampas oleh mereka, Amelia dan Tuan Kusuma.

"Cari Kak Wisnu? Kak Wisnu lagi mandi. Baru aja. Tunggu di meja makan saja. Tante sudah buatkan puding mangga," ucapku sambil menarik tangan Amelia. Amelia duduk, dia masih sibuk dengan ponselnya.

"Ini, pudingnya dipotong. Trus disiram saus santan," kataku sambil menyodorkan piring kecil didepannya. Aroma mangga dan santan kental menyeruak, Amelia langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel yang dia pegang.

"Hmm ... baunya enak. Amel mau!" katanya, dan langsung melahap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (55)
goodnovel comment avatar
Endang Kurniasih
sabaaar nunggu
goodnovel comment avatar
Iwan Nainggolan
alur cerita nya bikin penasaran....
goodnovel comment avatar
Jablai Kolot
terlalu banyak kata basa basi, ini kan cerita bikan film, jadi g enak dibaca,awal nya aja yg oke, semakin jauh semakin ngelantur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status