Share

DIBUTAKAN CINTA

Author: Kak Upe
last update Last Updated: 2025-06-16 17:01:02
"Tuan? Apa tuan memanggilku?" tanya Max yang tiba-tiba datang dan menahan langkah Bumi yang hendak masuk ke ruangannya.

"Ikut, aku." Perintah Bumi tanpa menoleh dan lanjut masuk.

Gilea yang tidak mengenal siapa pria yang baru saja datang, hanya bisa memperhatikan pria itu dengan saksama. Sebagai seorang sekretaris, Gilea merasa sangat perlu untuk menghapal setiap orang yang bertemu dengan bosnya. Walaupun dia tidak menyukai bosnya.

Sementara itu, di dalam ruangan Bumi, Max berdiri menghadapnya. Bumi tetap diam, matanya terpaku pada pemandangan kota yang terhampar di balik jendela kaca besar.

"Apa kau masih belum menemukan keberadaannya?" Tanya Bumi dengan nada dingin, tapi menyiratkan rasa ingin tahu yang tinggi.

"Maafkan saya, Tuan Bee. Hingga saat ini, orang-orang kita belum menemukan keberadaan Nona Maria. Dia seakan lenyap begitu saja dari muka bumi sejak hari pernikahan kalian," jawab Max. Hatinya berdebar, khawatir jika Bumi akan murka.

Bumi menoleh tajam ke arah Max, sorot matan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir   BANYAK MAUNYA

    "Ini tehnya, tuan." Dengan hati-hati, Gilea meletakkan cangkir teh di atas meja kerja Bumi.Seketika aroma hangat melayang di udara, bercampur dengan dinginnya suasana ruangan. Gilea menarik napas pelan—tugasnya sudah selesai. Bumi meminta secangkir teh, dan dia telah membawakannya. Tidak ada alasan untuk tetap di siniDengan gerakan pelan namun pasti, Gilea berbalik, bersiap meninggalkan ruangan. Namun baru satu langkah ia berjalan-Tok! Suara cangkir yang diletakkan dengan keras memecah keheningan, menghentikan langkah Gilea."Apa lagi ini, Tuhan?" Gilea membatin, frustrasi. Sejenak, dia menutup mata, menarik napas, mencoba untuk tetap tenang. Dia tahu Bumi masih belum puas membuatnya susah."Teh apa ini?!!" Sergah Bumi, suaranya tajam.*Gilea berbalik, melihat Bumi mengelap cairan beraroma melati dengan punggung tangannya. Gerakan itu cepat, sedikit kasar, seolah ingin menghapus bukan hanya sekedar sisa teh, tapi juga kejengkelannya pada Gilea.Mata mereka bertemu. Tatapan Bumi ta

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir   SUARA SUMBANG

    BAB 10: Suara SumbangHari telah menunjukan pukul empat sore. Gilea buru-buru membereskan meja kerjanya. Dia tahu dia harus segera pulang atau dia akan membuat Bumi marah padanya.Saking buru-burunya Gilea membereskan meja kerjanya, dia bahkan sampai tidak melilhat beberapa orang wanita muda dengan raut wajah sombong berdiri memperhatikannya dengan saksama tepat di depannya."Jadi dia sekretaris baru tuan Bee yang masuk melalui jalur ordal? Alias orang dalam? Kalau aku jadi dia sih ya, aku malu untuk menerima pekerjaan ini. Mengandalkan wajah dan body untuk memikat tuan Dee, sungguh sebuah perbuatan yang sangat rendah. SDM tidak berkualitas seperti ini hanya akan membuat pekerjaan kita sebagai sekretaris setiap divisi akan berat." Celotehnya penuh sindiran yang dialamatkan pada Gilea."Pasti ujung-ujungnya, kita juga yang akan mengerjakannya. Tadi saja, tuan Dee sudah memintaku mengerjakan dua laporan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya." Bak tendangan bola yang belum menyentuh g

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir   DIBUTAKAN CINTA

    "Tuan? Apa tuan memanggilku?" tanya Max yang tiba-tiba datang dan menahan langkah Bumi yang hendak masuk ke ruangannya."Ikut, aku." Perintah Bumi tanpa menoleh dan lanjut masuk.Gilea yang tidak mengenal siapa pria yang baru saja datang, hanya bisa memperhatikan pria itu dengan saksama. Sebagai seorang sekretaris, Gilea merasa sangat perlu untuk menghapal setiap orang yang bertemu dengan bosnya. Walaupun dia tidak menyukai bosnya.Sementara itu, di dalam ruangan Bumi, Max berdiri menghadapnya. Bumi tetap diam, matanya terpaku pada pemandangan kota yang terhampar di balik jendela kaca besar."Apa kau masih belum menemukan keberadaannya?" Tanya Bumi dengan nada dingin, tapi menyiratkan rasa ingin tahu yang tinggi."Maafkan saya, Tuan Bee. Hingga saat ini, orang-orang kita belum menemukan keberadaan Nona Maria. Dia seakan lenyap begitu saja dari muka bumi sejak hari pernikahan kalian," jawab Max. Hatinya berdebar, khawatir jika Bumi akan murka.Bumi menoleh tajam ke arah Max, sorot matan

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir   SENYUMAN YANG MENGGANGU

    "Kak, aku lapar." Rengek Joanna lagi karena Damian tetap tidak memperdulikannya. Ia menggoyang-goyangkan tangan Damian lebih keras."Iya! Sabar ya Joanna! Aku sedang berbicara dengan Gilea. Sabarlah sebentar. Jika kau tidak bisa menahan rasa laparmu, kau bisa pergi duluan ke cafe." Damian yang merasa terusik dengan rengekan Joanna akhirnya memuntahkan kata-kata indah dari lubuk hatinya terdalam.Ia tersenyum paksa ke arah gadis itu. Mau bagaimana pun, gadis ini tetap adik bosnya. Jadi, dia harus tetap hormat.Melihat reaksi Damian, Joanna memandang kesal pada Gilea. Ia mendengus. "Sial! Gara-gara wanita murahan ini, kak Damian membentakku! Aku tidak akan membuat perhitungan denganmu nanti Gilea! Tunggu saja!" Batin Joanna.Gilea menyadari pandangan buruk Joanna padanya. Cepat-cepat dia berniat untuk mengakhiri pembicaraannya dengan Damian."Maaf tuan Damian, sebaiknya saya menuju meja kerja saya dulu." Tunjuk Gilea pada meja kosong yang tak begitu jauh dari tempat mereka bicara, "Ada b

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir   JANGAN PERNAH BERPIKIR UNTUK BERHENTI!

    Seketika Bumi teringat akan perkataan Gilea pagi ini.“Kemarin lusa aku baru saja menandatangi kontrak kerja. Dan aku ingin ke perusahaan itu untuk mengundurkan diri baik-baik. Aku tidak bisa membuat mereka menungguku sedangkan aku tidak akan pernah kembali ke sana lagi. Paling tidak berikan aku kesempatan untuk mengundurkan diri dengan benar.”Kata-kata Gilea terngiang di kepala Bumi. Bagaimana bisa semua sekebetulan seperti ini? Bumi kembali menatap Gilea. Sedangkan Gilea? Dia yang akhirnya tahu bahwa direktur yang diceritakan oleh Damian tadi adalah Bumi hanya bisa menunduk penuh rasa cemas."Tuan Bee, ini dia, sekretaris barumu yang aku ceritakan tadi. Dan sebagai informasi, dia ingin mengundurkan diri. Mungkin kau bisa membuatnya berubah pikiran makanya aku bawa dia kemari." ujar Damian sambil menyeringai kecil lalu menoleh ke arah wanita di sampingnya.“Kakak, dia-“ Seru Joanna terputus sebab Bumi langsung mengangkat tangannya guna memberikan isyarat padanya untuk tetap diam.D

  • Pemuas Hasrat Sang Presdir    SEKRETARIS SANG PRESDIR

    "Dee!"Suara Bumi menggelegar di seberang telepon, menusuk gendang telinga sebelum Damian sempat mengucap sepatah kata pun. "Kau pikir ini lelucon?" Sambitnya, kesal. "Dua belas panggilan dalam dua jam—baru sekarang kau menjawab?!"Nada getirnya menghantam tanpa peringatan. Damian sampai menggeser ponselnya sedikit dari telinga, seolah hal tersebut bisa meredam kemarahan bumi yang memancar dari seberang.Dengusan nafas kesal Bumi masih terdengar sejenak, hingga sejurus kemudian, suaranya kembali ke mode awal- dingin dan terkendali."Kalau kau sudah bosan jadi wakilku, katakan sekarang. Aku bisa menggantimu dengan orang lain—Orang yang cukup bersedia untuk segera mengangkat telepon."Seperti biasa, sindirannya meluncur tajam tanpa intonasi. Benar-benar mencerminkan bos yang berhati dingin.Sementara itu, Damian yang sudah terbiasa dengan Bumi hanya bisa menahan desisan nafasnya sambil dalam hati berkata, “dia ini sedikit-sedikit menggertak! Andaikan dia tahu jika aku sedang membujuk se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status