Share

Berbagi Hati

Malam ke empat, Danu dan Permata masih berusaha sebisa mungkin untuk memahami apa yang dimaksud dengan bahasa hati, mendengarkan dan mengucapkan dengan hati.

Dini hari mereka berdua duduk di atas tanah, di atas halaman rumah yang luas itu. Di samping kanan halaman ada sebuah pohon mangga besar yang selalu bergerak-gerak ketika angin menyapanya. Pohon mangga itu pula yang ketika pagi dan menjelang petang menjadi tempat bermainnya burung-burung bersama kawanannya. Kini pohon itu tengah berbunga, mungkin dua bulan lagi akan menjadi buah, dan beberapa minggu kemudian akan menjadi buah yang matang.

Sayup-sayup angin bertiup dari selatan, menggerak-gerakkan pepohonan, mematikan lampu minyak tanah yang sebelumnya masih menyala. Sekarang keadaan benar-benar gelap, tidak ada penerangan kecuali sinar rembulan yang sebentar lagi akan menghilang, juga beberapa bintang yang sinarnya melebih sinar bintang lain.

Beberapa saat kemudian angin bertiup lumayan kencang, hingga bebe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status