Pria tadi terus berlari menjauhi hutan dan dengan mudahnya menarik Gayatri membawanya makin menjauhi hutan ini hingga sampai di jalan masuk hutan menuju Desa Kabut Hitam. Perlahan diturunkannya Gayatri ke rerumputan dan lama menatap wajah gadis ini. Sedangkan gayatri dengan kesalnya berusaha memberontak melepaskan diri. “Awas kamu, kalau aku sudah lepas kubunuh kamu..!!”, janjinya dalam hati.
Pria tadi tampak tenang menghadapi Gayatri yang meronta-ronta. “Aku akan membuka simpul totokan di tubuhmu, tapi janji kamu tidak akan menyerang diriku. Aku akan menjelaskan kenapa kulakukan semua ini”, katanya pelanGayatri juga penasaran dengan kemauan pria ini. Dia berterima kasih karena pria ini menolongnya tadi dari amukan Hutan Terlarang, tapi caranya yang membuat dia merasa dipermalukan oleh pria misterius ini.Dia menganggukan kepalanya tanda menyetujui persyaratan pria ini. “Kalau sudah bebas akan kuhajar dia biar tahu rasa..!!!”, ujarGayatri tiba di Penginapan tepat ketika hari mulai gelap. Untungnya masih tersedia kamar yang bisa dipesannya untuk menginap. Bergegas dia masuk ke kamar untuk beristirahat. Baru saja dia menyandarkan punggungnya di atas tempat tidur, gadis ini langsung terlelap karena kelelahan yang dialaminya.Dia tidak ke markas bandit karena khawatir identitasnya ketahuan kalau dia ke sana dalam kondisi yang lemah. Penjagaan di markas bandit sangat ketat, jika seseorang tidak dalam kondisi prima, tidak bakal bisa melewati formasi penjagaan yang dia rancang sendiri.Baru beberapa lama dia tertidur, suara yang melengking tinggi membangunkannya. Perlahan dia berjalan keluar kamar untuk melihat penyebab suara yang memekakan telinganya. Betapa kagetnya dia saat melihat ada Naga Merah yang berkeliaran di luar Penginapan. “Uuupppss...”, dia terkaget sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak“Apa aku masih bermimpi ya?”, pikirnya dalam hati. Beberapa saat kemudi
Rasa lelah menyerang Candaka setelah pertarungan duel nya dengan pendekar paling sakti di desa ini yaitu Bagaskara Mukti. Tapi Candaka merasa ada keanehan dari sifat Bagaskara yang tampak bersahabat dengannya padahal mereka baru bertemu. “Mungkin kak Bram sudah menceritakan tentang diriku, atau mungkin Isyana cantik yang memberitahu ayahnya mengenai dirinya”, pikirnya lagi“Isyana juga entah berada dimana. Sudah dicari-cari tidak ketahuan rimbanya. Belum lagi kaaknya Bram yang juga turut menghilang. Tadi juga Perguruan Tapak Naga tampak menyeramkan, ada apa ya di desa ini. Misterius sekali..”, pikiran Candaka terus berputar-putar berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Begitu banyak kejadian yang tidak disangka-sangka olehnya, padahal dia hanya ingin bertemu pamannya meminta penjelasan tentang asal-usulnya. Setelah beres dia akan meninggalkan desa ini selamanya.“Kamu tidak boleh jatuh cinta, Candaka...Kamu akan pergi dari desa ini
Lembah yang tersembunyi dari dunia luar ini menyimpan pemandangan yang sungguh indah di dalamnya, Lembah Naga mempunyai 3 distrik yang terkenal keindahannya yaitu Distrik Hutan Eksotik, Distrik Kota Naga, dan Distrik Pendekar.Luas Lembah Naga ini terhampar jauh dari Kota Naga Emas sampai ke Desa Kabut Hitam, tapi letaknya yang selalu ditutupi kabut merah membuat siapapun tidak berani untuk masuk ke dalamnya, karena konon jika tidak ada darah Naga maka tubuh akan hancur meleleh oleh kabut yang mirip zat asam penghancur tubuh ini jika coba memasuki Lembah ini.Lembah Naga merupakan kota terakhir dari Klan Naga setelah upaya mereka untuk hidup berdampingan dengan kaum manusia yang merupakan pendatang di wilayah mereka tidak begitu membuahkan hasil pada jaman dahulu.Banyak manusia saat itu yang tidak suka dengan keberadaan naga yang memiliki ilmu silat yang tiada tanding. Terutama tentunya Pendekar-pendekar ternama yang merasa terusik dengan munculnya Pendekar nag
Isyana masih setengah sadar saat Ki Wicaksono meninggalkan dirinya. Samar-samar dilihatnya kakek berbaju putih itu pergi meninggalkan dirinya di sebuah pondokan yang cukup terawat. “Katanya di Lembah Naga, kok ada rumah yang rapi kayak gini”, pikir Isyana heran.Masih setengah sadar, Isyana mencoba bangun dari tempat tidurnya. Jalannya masih terhuyung-huyung seakan hendak jatuh ke lantai. Pandangan yang belum sepenuhnya jelas ini sangat mengganggunya untuk bisa lebih seksama melihat tempat dia berada.“Aduh..Kak Isyana..Kenapa bangun tidak panggil aku?”, suara perempuan yang masih muda itu menegurnya.“Minum obat dulu ya kak,,Biar cepat sehat.”, katanya lagi sambil menyodorkan minuman obat ke mulut IsyanaTampak oleh Isyana, perempuan ini berpakaian serba merah. “Bagaimana aku bisa memanggilnya, kenal saja tidak..Aneh juga perempuan ini sok kenal banget sama aku”, katanya dalam hati.“Kalau belu
Iblis Naga Hitam menjadi momok yang menakutkan bagi penduduk Kamandaria, karena naga ini sangat tidak bersahabat dengan manusia seperti naga-naga lainnya. Bagi mereka manusia tidak pantas berdampingan hidup dengan Naga yang menguasai kasta tertinggi kehidupan.Tujuan Naga Hitam ini tidak selaras dengan tujuan mulia dari Klan Naga yaitu hidup berdampingan dengan manusia dan menjaga keharmonisan antara Naga dengan manusia. Iblis Naga Hitam sangat berambisi untuk menguasai dunia dan tidak ingin ras naga ternoda oleh ras manusia seperti anak naga yang sudah turun temurun melindungi kawasan ini.Naga Hitam tadinya diciptakan untuk menjadi naga yang terkuat diantara 9 Naga lainnya, sekaligus menjadi pemimpinya. Namun dalam penciptaan naga hitam ini terjadi kesalahan yang membuat naga ini tidak tercipta sepenuhnya.Hal ini terjadi karena naga hitam yang tercipta tidak bisa diatur dan tidak mau mengikuti kehendak penciptanya yang mementingkan kehidupan bersama dengan ma
Candaka sama kagetnya dengan gadis yang disentuhnya yang ternyata Gayatri. Dengan refleksnya Gayatri kemudian melepaskan cengkramannya karena mengetahui kalau yang menyentuhnya adalah Candaka.“Gara-gara kamu, Naga Hitam menghilang..Bodoh sekali kamu..!!!”, kata Gayatri dengan kesalnya sambil mendorong CandakaIsyana yang tiba kemudian tidak mengetahui kalau ada ibundaya Asmawati karena saat dia tiba, ibundanya itu sudah menghilang.“Kak Isyana juga datang..”, sahut Gayatri begitu melihat Isyana ada di sana.“Kamu kok ada di sini Yatri?”, tanya IsyanaGayatri agak risau juga antara memberitahu Isyana mengenai ibundanya atau menyimpannya saja sampai dia mengetahuinya sendiri.Dia terdiam lama sebelum bisa menjawab pertanyaan Isyana“Iya kak, aku tadi lihat ada banyak ledakan api di hutan ini jadi aku coba ke sini cari tahu apa yang sebenarmya terjadi di sini”, jawabnya tanpa menimbulkan rasa curiga
Kita tinggalkan dahulu Tiga Pendekar di Hutan Terlarang yang sedang berusaha menyadarkan kakek yang mereka hormati itu. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di benak Candaka itu baiknya kita mundur dahulu ke belakang untuk menyimak tokoh-tokoh yang tiba-tiba muncul di Hutan Terlarang ini.Terutama kita menyoroti sosok Asmawati yang dilihat Gayatri berusaha membangkitkan Naga Hitam di Hutan Terlarang. Siapa sebenarnya Asmawati?Kenaapa baru sekian lama setelah menjadi istri Bagaskara, dia baru berusaha melepaskan naga hitam ini?Keseharian Asmawati sama halnya dengan ibu rumah tangga pada umumnya. Dia memasak makanan untuk suaminya juga mengurus anak-anaknya. Tidak ada yang tahu kalau wanita ini ternyata menyimpan misteri yang paling kelam. Bahkan Bagaskara sendiri tidak mengetahui dengan jelas asal-usul istrinya ini.Asmawati sangat menyayangi kedua anaknya, alih-alih awalnya hanya ingin memperalat Bagaskara. Tidak ada rasa cinta Asmawati pada Bagaskara yang saat itu m
Keadaan Ki Wicaksono sangat miris dengan pakaiannya yang hancur terkena serangan sosok misterius yang langsung menghilang.Hampir seluruh tulang kakek ini retak dan patah sehingga melihat keadaannya sangat sulit untuk diselamatkan.“Istriku...Kumaladewi..kamu ada dimana sekarang..?”, terdengar suara Ki Wicaksono yang mengigau memanggil-manggil nama istrinyaKi Wicaksono masih memendam cinta yang dalam pada Kumaladewi. Sepeninggal istrinya ini, kehidupan Satria tidak karuan. Matanya yang buta sangat menyulitkan dirinya untuk beradaptasi. Hatinya juga hancur ditinggal pergi begitu saja oleh istri tercintanya, padahal kehidupan mereka baik-baik saja.“Istriku..Jangan pergi lagi,,”, suara Ki wicaksono lirihKesadaran Ki Wicaksono sepertinya sudah hilang akibat hantaman keras yang diterimanya yang membuat seluruh tubuhnya remuk tidak berdaya.Suara Ki Wicaksono yang sedang mengigau sangat menganggu Gayatri, karena setahu d