Share

Pengantin Semu
Pengantin Semu
Author: Miss aLone

Prolog

Author: Miss aLone
last update Last Updated: 2021-09-09 22:40:29

"Kesedihanku sudah seperti candu, bahkan ketika aku tidak merasa sedih aku mulai panik. Dan merasa agar tetap merasa sedih."

***

Sierra Suelita, yang berarti perbukitan bunga lily kecil. Gadis manis nan cantik, namun sayang ia berasal dari keluarga menengah ke bawah. Hidup bersandar dengan kedua Kakak nya, Solana dan Seina. Tanpa Ayah dan Ibu, sebab kedua orangtua mereka telah lama meninggal dunia. Hidup di bawah tekanan ekonomi, dan mengharuskan mereka bekerja giat selama ini.

Zucca Gervaso Hugo, yang berarti Lelaki terhormat dengan otak cemerlang. Berwajah tampan berasal dari kalangan atas.

Pernikahan di atas perjanjian, Serra dan Zucca menikah beserta syarat tertulis di buat oleh Zucca. Perlahan membuat hidup Serra seperti di penjara. Tentu saja, di mata keluarga dan masyarakat yang melihatnya, mengira pernikahan mereka adalah sebuah kebahagiaan. Banyak pesaing Serra yang merasa iri dengannya, Zaneta Paloma salah satunya. Zaneta sudah sejak lama menginginkan sebuah pernikahan dengan Zucca, banyak cara pun sudah ia lakukan untuk meluluhkan hati Zucca yang sedingin es itu.

Zaneta pun menghasut sang Kakak dari Zucca, Zamora Nieva. Zaneta tahu, bahwa Zamora menyayangi Serra.

***

Pernikahan segera di lakukan dua hari ke depan, segala persiapan tengah selesai. Hari bahagia itu, akan segera di nanti kan oleh keluarga besar Zucca. Siapa yang tak mengenal keluarga besar Gervaso. Keluarga terkaya se Asia, Zucca adalah cucu lelaki satu-satunya di kelurga itu. Ayahnya bernama Fernando Hugo Gervaso, investor terkenal dan juga pembisnis yang ambisius. Sang Kakek bernama Eneas Gervaso, di juluki macan asia. Sepak terjang keluarga itu, sudah di akui dunia.

"Mama sudah menyiapkan semua nya sayang, bagaimana? apa masih ada yang kurang?" tanya Yoana, Ibu dari Zucca, seraya memperlihatkan dekorasi ruangan pada nya.

"Terserah Mama saja." Tanpa melihat nya, Zucca menjawab singkat.

Zucca menganggap, semua ini hanyalah permainan bagi-nya. Dia tak benar-benar tertarik apalagi sampai mencintai gadis itu. Semua ini, permintaan dari orangtua nya. Entah darimana orang tuanya mengenal gadis miskin itu.

"Mama harap, kamu bisa bersikap baik dan menyayangi Serra." Kecam mama nya, dan berlalu dari ruang kerja Zucca.

Zucca semakin membenci Serra, padahal mereka belum pernah bertemu sampai detik ini.

Di tempat lain, Zamora sedang memilih gaun untuk ia kenakan dalam acara lusa nanti. "Aku ingin memilih gaun yang paling menarik," ucapnya kepada salah satu pelayan butik, langganan nya. Dia pun mencoba semua yang ia sukai, juga tak lupa ia memilihkan dua gaun untuk Kakak Serra. Zamora, meskipun terlahir dari golongan atas. Sikap nya yang ramah dan penyayang, juga dermawan dan berhati baik kepada semua orang. Sama seperti kedua orangtuanya, yang tidak tegaan bila melihat orang lain kesusahan.

Tidak seperti Zucca, yang memiliki sifat cuek dan terkesan tertutup. Arogan, tegas, dan kejam, seperti alm.Kakek nya.

***

Pernikahan pun di laksanakan, dengam ribuan pengunjung yang tak henti-hentinya memadati ruangan. Zucca dan Serra, baru saja bertemu hari ini. Tepatnya di atas pelaminan mereka, tanpa tegur sapa atau pun saling memperkenalkan diri.

Serra terasa seperti patung di atas sana, hanya mertua dan Kakak iparnya yang menerima diri nya. Tatapan tajam sang suami dirasakannya. Terlihat jelas bahwa Zucca tak menyukai atau pun menerima diri nya, masuk ke dalam keluarga Gervaso. Serra hanya melihat senyum kebahagiaan dari kedua Kayaknya,

Pernikahan ini, adalah permintaan Yoana, ibu dari Zucca. Sebagai bentuk balas budi, karena nyawa nya pernah di selamatkan oleh gadis cantik itu, tujuh bulan yang lalu. Serra bertemu tak sengaja dengan wanita itu, saat wanita itu di copet dan hampir dibunuh. Dengan cepat, Serra melawan komplotan penjahat itu, dan tak sengaja pisau yang seharusnya berada di tubuh Yoana, mengenai tubuh Serra. Hingga harus di larikan ke Rumah Sakit terdekat. Yoana juga memberi tunjangan hidup kepada Serra dan Kakak nya. Betapa baik dan berhati mulia, seorang konglomerat itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengantin Semu   bab 33

    Malam yang Indah___Hujan turun begitu deras malam ini membuat suasana semakin dingin, Zamora kini telah berpindah kamar. Bukan lagi di kamar pelayan, tetapi telah satu pintu dengan Tuan Raffa. "Kau hanya boleh membawa selimut, tidur di balkon dan jangan masuk jika tidak ada perintah dari ku. Apa kau mengerti?" "Tapi, Tuan ... bagai mana kalau saya ingin ke kamar mandi?" Zamora dengan cepat memberikan sebuah pertanyaan yang masuk diakal. Benar juga apa yang di katakan oleh Tuan muda Raffi, Zamora adalah gadis yang pintar. "Apa kau sebocor itu jika sudah terlelap?" Zamora mengangguk lugu. "Menyusahkan. Baiklah, kesempatan hanya ada dua kali. Pergunakan sebaik mungkin." Prayoga Raffa menaruh kedua tangan nya di pinggang. "Ingat. Kau hanya punya kesempatan masuk ke kamar mandi dua kali. Selebih nya tahan sampai besok pagi. Mengerti?!" "Mengerti." Zamora menghela napas kasar berkali kali, udara malam ini begitu dingin menusuk tulang. Bagai mana mungkin ia akan tidur di ruangan t

  • Pengantin Semu   bab 32

    Sedikit Rasa Prayoga Raffa baru saja keluar dari ruangan meeting. Deni mengikuti dari belakang. Lelaki itu tampak begitu serius saat melakukan pekerjaan. "Untuk beberapa hari ke depan, seperti nya kita akan sibuk." Pria tampan itu merogoh saku jas nya, mengambil sebuah kotak hitam kecil berbahan beludru, berisi sepasang cincin di dalam nya. Menatap nya sekilas lalu memasukkan nya kembali sebelum Deni melihat benda itu. "Benar, Tuan. Bahkan sampai akhir pekan nanti." Asisten setia itu mengingatkan kembali jadwal padat mereka. "Pelayan itu ... bukan. Maksud ku, istri ku. Kapan dia boleh pulang?" Mendengar kata kata yang tak biasa seperti itu, sontak saja membuat Deni terkejut dan menahan senyum di dalam hati nya. "Oh, dia sudah bisa pulang nanti sore, Tuan. Saya sudah menyuruh Boy untuk menjemput nya." Baru saja ia ingin berbicara kembali, telepon berdering. Nesya Amanda yang menelpon. Prayoga Raffa langsung mengheningkan suara ponsel nya. Lima panggilan tak terjawab dari mode

  • Pengantin Semu   Bab 31

    Cemburu___Sebuah mobil mendarat di halaman yang begitu luas melewati gerbang tinggi. Pintu mobil terbuka, seorang pemuda keluar mobil sport hitam milik nya. Berjalan menelusuri jalan menuju pintu utama kediaman keluarga Kuncoro. Tiba tiba saja langkah nya terhenti ketika melihat seorang wanita paruh baya tersenyum kepada nya. Senyuman ternyaman yang selalu ia dapatkan selama 28 tahun ini. "Akhir nya kamu pulang juga," ucap wanita itu dengan suara begitu lembut. "Ma ... ngapain di situ?" tanya Prayoga Raffa berjalan cepat dan memeluk ibu nya yang sedang menyiram tanaman angrek. "Biasa, lagi merawat bunga cantik ini." "Kan, bisa suruh Lasmi yang menyiram?" Prayoga Raffa memeluk erat ibunya, seolah sudah puluhan tahun tak bertemu. "Kamu tidur di sini, kan?" Nyonya Handayani bertanya tanpa membalas ucapan anak nya. "Iya. Raffa kangen sama masakan Mama." Baru juga dua hari mereka tidak bertemu, tetapi ibu dan anak itu merasakan rindu yang teramat dalam. "Adik mu, ya, yang menyur

  • Pengantin Semu   Bab 30

    *** Zamora mengelus perut datar nya, "Apakah kamu baik baik aja di dalam sana, Nak?" "Aku berjanji, akan membawa kalian pergi dari sini. Aku tidak akan meninggalkan mu bersama dengan Tuan muda dingin itu, meski pun sebenar nya memang dia adalah ayah mu." Zamora melirik jam dinding, kini jarum jam telah menunjuk ke angka satu siang. Gadis itu terus menghibur diri, entah kenapa dia merasa sedih dan kecewa. "Tuan Raffa menolak ku, maka nya dia tidak pulang." Lagi lagi dia berbicara sendiri di depan kaca. Masih memakai kemeja yang kebesaran, tidak tau ingin melakukan apa lagi gadis itu pun membaringkan tubuh nya kembali di atas kasur mewah. "Sarapan Tuan muda pasti sudah dingin, lebih baik aku memakan nya dari pada kebuang." Tiba tiba dia bangkit dari posisi tidurnya, bergegas ke dapur untuk menghabiskan sarapan yang ia buat tadi. Saat suapan terakhir hampir mendarat ke dalam mulut nya, derap langkah seseorang terdengar semakin dekat. Pintu terbuka, tetapi Zamora masih belum menya

  • Pengantin Semu   Sarapan

    #1800hari_S2_29 1024_Setelah merasa lebih baik, Seina menceritakan kepada kakaknya tentang kejadian yang baru saja ia alami."Cerita pelan pelan, ada apa, sih?" desak Selena penasaran. "Ta-tadi, tadi ada yang lempar tanah Kak." Seina mencoba mengatur napas, dia benar benar ketakutan sekali. Selena memang melihat banyak tanah seperti tanah kuburan di sekitar pintu, bahkan mengenai baju Seina. "Siapa yang melempar? Terus, kenapa kamu bisa sampai tiduran di sini?" Seina melanjutkan cerita nya sambil terisak, dia melihat dengan jelas ada sesosok yang menatap nya dengan tajam. Akan tetapi, karena sangking terlalu takut nya dia sampai terjatuh lemas. "Maksud kamu, di sini ada setan gitu? Ha ha ha, mana mungkin jaman sekarang masih ada demit, Seina!" Selena berkata sesumbar begitu lantang. "Kak! Gimana nanti kalo sesosok itu datang ke sini lagi, hah? Kakak jangan sesumbar!" hardik Seina kesal. Bagai mana mungkin Selena bisa berkata seperti itu? Sedangkan sebelum nya tadi dia sempat

  • Pengantin Semu   SeKaku Kanebo

    bab 28 _Setelah mengisi perut nya Sierra merasakan kantuk yang sangat luar biasa, gadis itu memutuskan untuk tidur sejenak sambil menunggu pemilik kamar kembali dari kantor nya. Beberapa jam kemudian, Zucca masuk ke dalam kamar nya dan melangkah ke ruang kerja nya. Pria itu belum menyadari ada seseorang di dalam kamar selain diri nya. Setelah puas berkutat dengan pekerjaan nya, Zucca merasakan badan nya begitu gerah meski pendingin ruangan menyala. Pria itu menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamar nya, dia sungguh terkejut melihat Sierra sedang tertidur pulas di sofa. Sofa itu berdampingan dengan kamar mandi. Lelaki itu mengucek mata nya berulang kali, dia berpikir kalau salah lihat. "Hey! Bangun!" Zucca menendang nendang kaki Sierra. "Woy! Bangun!" teriak nya kencang. "Aaaarrrghh!" Sierra langsung membuka mata nya dan terkejut melihat keberadaan Zucca dengan mata tajam menatap nya. "Siapa yang menyuruh mu kembali, hah!" bentak nya kemudian. Padahal, dia sedikit lega ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status