Share

Rencana Naomi

Author: Aldra_12
last update Last Updated: 2025-08-20 15:27:26

Hari berikutnya.

Emma sudah bangun lebih awal dan sekarang sedang menyentuh lengan Ethan untuk membangunkan.

“Apa perasaanmu sudah lebih baik? Apa kamu mau cuti kerja?” tanya Emma dengan suara lembut saat melihat Ethan membuka mata.

Ethan menatap Emma yang duduk di sampingnya dengan sedikit membungkuk saat memandangnya. Dia menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan.

“Sudah lebih baik,” kata Ethan, “aku harus berangkat hari ini, ada rapat yang harus aku hadiri,” kata Ethan lagi.

Emma mengangguk, lalu dia hendak turun dari ranjang untuk membangunkan Ellen saat Ethan kembali menarik tangannya.

“Ada apa?” tanya Emma terkejut karena gerakannya tertahan.

“Aku butuh pelukan, sebentar saja,” pinta Ethan.

Emma mengerutkan dahi, sejak semalam Ethan sangat manja. Dia tidak menolak, Emma langsung memeluk Ethan yang masih berbaring.

“Pelukan agar Papa tampan ini punya semangat lebih,” bisik Emma dengan nada candaan.

Ethan tersenyum. Dia mencerukkan wajah di leher Emma sejenak, lalu sete
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
semoga Ellen bahagia denger Emma jd ibu'y....Nomnom minta di sleding ini mulut'y
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Hanya Ingin Bersama Ellen

    Keesokan harinya.Ellen bangun sambil menatap sang ayah yang masih memakai kaus polos dengan celana kain panjang.“Papa tidak siap-siap ke kantor?” tanya Ellen.Ethan menghampiri Ellen, lalu duduk di tepian ranjang sambil mengusap kepala Ellen.“Hari ini Papa cuti dan mau menemani Ellen ke sekolah. Bagaimana, apa Ellen suka?”Mendengar ucapan sang papa, Ellen mengembangkan senyum dan langsung memeluk erat tubuh Ethan.“Ellen mau, Ellen suka.” Ellen memundurkan tubuhnya ke belakang dengan kedua tangan masih merangkul leher Ethan. “Tapi kok tumben?”“Ya, karena papa mau saja,” balas Ethan.Emma baru saja masuk ke kamar, saat melihat interaksi antara Ellen dan Ethan. Dia melangkah menghampiri keduanya.“Ellen, ayo mandi dulu.” Saat melihat Emma membuka kedua tangan, Ellen langsung melompat ke pelukan Emma.Melihat senyum ceria Ellen, rasanya akan sangat berat ketika nanti mereka benar-benar harus kehilangan gadis kecil itu.“Mandilah lalu turun untuk sarapan, aku akan membantu Ellen sia

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Memanfaatkan Waktu

    Hari berikutnya.Emma mengantar Ethan untuk melakukan tes DNA pada Ellen.Mengambil sampel dengan alasan cek kesehatan, Ellen menuruti perkataan Ethan dan sekarang sedang bermain di taman sambil menunggu hasil tes keluar.Emma dan Ethan duduk di bangku, menatap pada Ellen yang bermain di rumput.“Walau Ellen bukan anakku, tapi dia tetap putri kecilku.”Mendengar ucapan Ethan, Emma menoleh pada Ethan dan menatap kesedihan dari raut wajah pria itu.“Tentu saja,” balas Emma, “kamu sudah menjaganya selama lima tahun ini. Sedarah atau bukan, itu takkan menjadi penghalang bagimu.”Ethan menoleh pada Emma, keduanya saling tatap sejenak sampai senyum terbit di wajah Ethan. “Lalu, kenapa aku harus takut kalau Ellen bukan anakku? Kenapa aku begitu bodoh?”“Kamu tidak takut mengetahui Ellen bukan anakmu, kamu hanya takut jika kehilangannya. Bukankah begitu?”Melipat bibirnya sejenak, Ethan lantas mengangguk kecil. “Bagaimana kalau Naomi mengambilnya hanya karena aku bukan ayah kandungnya?”Emma

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Tes DNA Ulang

    “Papa.”Ellen berlari sangat kencang saat melihat Ethan yang baru saja keluar dari mobil.Emma menoleh pada Ethan, sejenak menggenggam telapak tangan Ethan dengan erat, dia menganggukkan kepala saat Ethan menatapnya.Begitu Ellen sampai di hadapannya, Ethan langsung menggendong Ellen. Dia memeluk erat putrinya itu, mau bagaimanapun fakta yang sebenarnya, tapi dialah ayah yang pertama kali menggendongnya dan memeluknya.“Papa sama Mama dari mana? Kok lama sekali sampai nggak bisa jemput Ellen di sekolah?” tanya Ellen sambil membalas pelukan Ethan, bahkan Ellen menepuk-nepuk pelan punggung Ethan dengan tangan mungilnya.“Maaf, ya.” Hanya kalimat itu yang meluncur dari bibir Ethan.Emma terus memperhatikan Ethan. Sesakit apa pun hati pria ini, tapi Emma yakin kalau Ethan takkan pernah bisa membenci Ellen.“Malam ini menginap di rumah Oma,” kata Ethan.Ellen sedikit memundurkan tubuhnya, lalu dia memandang Ethan yang masih menggendongnya.“Sama Papa dan Mama juga, kan?” tanya Ellen memast

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Keterpurukan Ethan

    Sidang ditunda dan akan dilanjutkan minggu depan.Ethan benar-benar terdiam mendengar fakta yang baru saja hakim beberkan.Memandang ke arah Naomi, Ethan langsung berdiri saat Naomi hendak meninggalkan ruang persidangan.Ethan mengejar Naomi sampai di luar ruang persidangan dan langsung menarik tangan Naomi hingga menghentikan langkah dan menoleh ke arahnya.Melihat keterkejutan dan kepanikan di wajah Ethan, Naomi tersenyum puas.“Ada apa, Ethan? Persidangannya akan dilanjutkan minggu depan, jika ada yang mau kamu sampaikan, bisa sampaikan minggu depan,” kata Naomi dengan nada enteng.Menatap geram pada sikap Naomi, Ethan mencengkram kedua lengan Naomi dengan sangat kuat sampai mantan istrinya itu meringis kesakitan.“Ethan, lepas,” pekik Naomi.“Tuan Ethan, Anda tidak boleh kasar pada klien saya,” kata pengacara Naomi berusaha memisahkan Ethan dari Naomi.Ethan tidak peduli. Dia tetap mencengkram kuat lengan Naomi sambil berkata, “Ini hanya taktikmu saja, kan? Katakan kalau tes DNA y

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Fakta Terungkap

    Hari persidangan hak asuh Ellen pun tiba.Emma berada di kursi baris saksi, sedangkan Ethan duduk di kursi khusus tergugat bersama pengacaranya.Emma duduk dengan panik, jemarinya saling meremat saat dia menatap ke arah Naomi yang duduk dengan senyum penuh keyakinan.Saat Hakim memasukin ruangan, semua orang diminta berdiri sejenak, lalu kembali duduk lagi.Persidangan dimulai. Hakim meminta jaksa untuk memulai persidangan hak asuh anak yang sebelumnya sudah selesai dan kembali dibuka atas permintaan penggugat sebagai ibu kandung anak.Pembacaan gugatan dari Naomi pun dimulai. Di sana terlampir harapan Naomi untuk mendapatkan hak asuh Ellen secara sepenuhnya sebagai ibu kandung Ellen, mengingat jika Ellen juga masih di bawah umur.Setelah pembacaan gugatan selesai, pihak Ethan melayangkan jawaban dan keberatan karena sebelumnya Naomi jelas-jelas melepas hak asuh Ellen kepada Ethan.Hakim mendengarkan dengan seksama, kemudian membaca berkas tuntutan dari penggugat beserta bukti-bukti te

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Hubungan Ibu dan Anak

    Melihat keterkejutan di wajah Ethan, Emma tersenyum manis lalu menggandeng tangan Ethan.“Kamu tidak perlu cemas lagi. Mama mulai menerimaku, ya … meski kalau bicara agak pedas, tapi aku bersyukur sikap Mama berubah,” kata Emma.Ethan menatap Emma dengan ekspresi bingung, dia melihat Emma yang melebarkan senyum lagi.“Mama bilang sangat rindu dengan Ellen, bisa jadi berubahnya sikap Mama padaku karena demi mendapat perhatian Ellen lagi. Tapi, apa pun alasannya, aku bersyukur karena sikap Mama tak seperti dulu.”“Kamu yakin?” tanya Ethan memastikan, bagaimanapun dia tak mau jika Emma kembali tersakiti karena sikap Rosalinda.“Iya,” balas Emma sambil mengangguk, “sekarang, kamu yang harus berbaikan dengan Mama.”Ethan diam, tatapannya begitu ragu.“Ethan, bagaimanapun dia adalah mamamu. Bukankah wajar jika seseorang melakukan kesalahan, wajar juga seseorang meminta kesempatan kedua untuk berubah menjadi lebih baik? Sekarang yang perlu kita lihat adalah niatnya, selama baik, kenapa tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status