Beranda / Romansa / Perangkap Cinta TUAN CEO / RA 108. Rona Bahagia

Share

RA 108. Rona Bahagia

Penulis: Ziya_Khan21
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-25 09:09:00

Hari itu, langit begitu cerah, seolah memantulkan suasana hati Rafael dan Aurora yang tengah diliputi semangat baru. Setelah sarapan ringan bersama dan berangkat dalam mobil yang sama, keduanya tiba di kantor lebih pagi dari biasanya. Meski suasana kantor masih belum sepenuhnya ramai, kehadiran mereka segera menarik perhatian beberapa staf yang telah datang lebih dulu.

Rafael turun lebih dulu dari mobil, membuka pintu untuk Aurora dengan sopan, dan saat tangan Aurora menyambut uluran tangannya, Rafael tidak segera melepaskannya. Justru menggenggamnya erat dengan hangat, seolah mengatakan bahwa ia tak ingin terpisah terlalu cepat. Aurora sempat melirik sekitar, sedikit ragu, namun saat melihat Rafael menatapnya tenang, ia pun membalas genggaman itu dengan senyum malu-malu.

Mereka berjalan berdampingan melewati lobi, tangan mereka tetap saling bertaut. Tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi usaha untuk menyembunyikan. Keduanya tampak lebih terbuka, lebih percaya diri dengan hubungan ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
yaahhhh ada yg cemburuuu ini sih nantii
goodnovel comment avatar
ida Sari
iya lah bahagia Krn Aurora lagi jatuh cinta lagi dan lagi sama Rafael...jd wajar klu sangat berbeda hari ini .
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Kevin belum tahu aja klo semalam Aurora ugal²an sama Rafael.. makanya pagi ini bahagia banget..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 139. Malam Pertama di Jepang

    Aurora mengedip pelan, menahan senyum.“Aku ini seorang CEO,” lanjut Rafael dengan nada penuh kepercayaan diri. “Meski kakiku seperti ini, aku tetap bisa naik ke Gunung Fuji. Percaya saja padaku.”Aurora menatapnya tak berkedip, lalu perlahan tersenyum lebar. “Enak banget ya jadi CEO… bisa tetap sombong walau kakinya lagi luka.”Rafael menyipitkan mata, lalu menjawab dengan cepat, “Lebih enak lagi jadi pacarnya CEO.”Aurora tak bisa menahan tawanya. “Oh, ya? Memangnya apa saja keuntungan jadi pacar CEO?”Rafael berpura-pura berpikir. “Pertama, bisa tidur di hotel mewah. Kedua, punya pemandangan Gunung Fuji langsung dari jendela. Ketiga, punya pemandu pribadi yang tampan, cerdas, dan—” ia menatap Aurora dengan senyum menggoda, “—sangat mencintaimu.”Aurora menahan tawa sambil mencubit pinggang Rafael. “Tampan dan cerdas boleh lah, tapi yang paling penting pemandu pribadinya harus kuat naik gunung besok pagi.”Rafael mengangguk mantap. “Tenang saja. Aku sudah atur semuanya. Kita nggak a

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 138. View Gunung Fuji

    Rafael menggenggam tangannya, hangat dan kuat."Lihat ke sekelilingmu, Aurora. Ini nyata. Kita nyata. Dan selama aku hidup, aku tidak akan membiarkanmu kembali ke tempat yang menyakitimu."Aurora tersenyum, air matanya jatuh tapi bukan karena sedih. Ia membalik tubuh, menatap Rafael yang kini berbaring dengan mata terbuka, menatap langit yang perlahan memutih."Kau tahu apa yang aku pikirkan saat pertama kali bertemu kamu?" tanya Aurora tiba-tiba."Aku orang sombong dan menyebalkan?" tebak Rafael dengan senyum nakal.Aurora tertawa. "Iya, itu juga. Tapi aku juga merasa... seperti pernah mengenalmu entah di mana."Rafael mengangkat alis. "Seperti dejavu?""Seperti... bagian dari masa depan yang tanpa sadar sudah aku harapkan sejak lama," bisik Aurora.Rafael duduk perlahan, lalu menatap Aurora dengan keseriusan yang lembut. Ia menyelipkan rambut wanita itu ke balik telinga, lalu menyentuh pipinya yang dingin."Aku tidak tahu takdir seperti apa yang mempertemukan kita," ucapnya pelan, "

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 137. Sampai di Jepang

    Suasana bandara di Jepang terasa ramai namun teratur, dengan pengumuman berbahasa Jepang dan Inggris bergema dari pengeras suara. Aurora berdiri di samping Rafael yang sedang menyender di tongkatnya sambil menunggu koper mereka keluar dari conveyor belt. Meski wajah Rafael terlihat lelah akibat perjalanan panjang, matanya berbinar penuh semangat. “Rasanya seperti mimpi,” gumam Aurora sambil menempelkan telapak tangannya ke kaca besar bandara yang langsung menghadap ke luar. “Lihat itu, saljunya beneran banyak.” Hamparan putih bersih terlihat menyelimuti jalanan, atap, dan pepohonan di kejauhan. Salju turun perlahan, melayang ringan seolah tidak terbebani gravitasi. Udara dingin yang menembus melalui celah-celah pintu otomatis membuat Aurora menggigil kecil. Ia merapatkan jaket yang dikenakannya, namun tampaknya bahan tipis itu tidak cukup. “Aku harusnya bawa jaket tebal kayak kamu,” keluhnya sambil memeluk tubuh sendiri. Rafael meliriknya dari ujung mata dan tertawa pelan. “Tadi k

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 136. Otewe Jepang

    Malam semakin larut. Rafael yang tadinya duduk di sisi ranjang, kini tertidur dengan posisi setengah bersandar di sandaran tempat tidur. Nafasnya teratur, tubuhnya mulai tenggelam dalam kelelahan. Namun ketenangan itu tak bertahan lama. Sebuah suara pelan menyusup di antara sunyi kamar. Rintihan. Disertai desahan gelisah yang membuat Rafael tergerak. Alisnya mengerut sebelum akhirnya matanya terbuka, menangkap suara lirih yang berasal dari sisi ranjang. “Aurora?” Rafael langsung menoleh. Aurora terbaring dengan wajah memucat, rambutnya menempel di pelipis karena keringat yang membanjir. Napasnya memburu, dan dari mulutnya keluar kata-kata yang tak jelas, seperti sedang mengigau dalam mimpi buruk. Rafael buru-buru mendekat, menyentuh kening Aurora yang panas dan basah. Tubuhnya bergerak resah, tangan mencengkeram selimut erat-erat seolah sedang berusaha bertahan dari sesuatu. “Shh… Aurora, ini aku… Rafael,” bisiknya lembut. Dengan satu gerakan hati-hati, Rafael menarik Auror

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 135. Edgar Ditemukan

    Langkah Aurora terhenti lagi ketika suara itu memanggilnya.“Aurora!”Aurora menoleh dengan helaan napas pelan. Marissa, istri baru ayahnya berdiri sambil menggendong Renaldo yang masih memeluk erat lehernya, mata wanita itu tampak cemas.“Kami akan pergi,” ujar Marissa dengan suara yang sedikit lebih keras, seolah khawatir Aurora akan terus berjalan dan mengabaikannya.Aurora mengernyit. “Apa maksudmu?”Marissa menarik napas dalam, lalu menjawab, “Dua minggu lagi… kami akan naik kapal laut. Kami tidak bisa tinggal lebih lama di sini. Polisi mungkin akan menemukan kami kalau terlalu lama menetap.”Aurora mengangkat alis. “Dan kenapa kau memberitahuku?”Pertanyaannya terdengar dingin dan tajam. Ia tidak berusaha menyembunyikan luka atau kejengkelan dalam nadanya.Marissa berkata, “Aku… aku tidak tahu. Tapi mungkin ini kesempatan terakhir. Mungkin kau mau datang. Untuk melihat ayahmu. Untuk—”“Untuk apa?” potong Aurora cepat. “Untuk menjelaskan kenapa Ayah lebih memilih kalian? Untuk me

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 134. Bicara pada Marissa

    Mata Aurora membelalak, wajahnya pucat. Ia mengenali wajah mungil itu. Rambut keritingnya, matanya yang besar… terlalu mirip dengan seseorang yang ia kenal. Itu… anak ayahnya. Aurora mengerjap, seolah menolak percaya. Anak itu adalah putra dari ayahnya bersama istri barunya perempuan yang menggantikan ibunya, yang hadir setelah semua kehancuran yang menimpa keluarganya. Dunia seperti runtuh sesaat di kepalanya. “Kenapa, Aurora?” tanya Rafael heran melihat wajahnya yang mendadak panik. Aurora berusaha menenangkan diri, lalu cepat-cepat mendekat dan meraih anak itu dari pelukan Rafael. “Biar aku yang gendong. Kamu duduk saja di sana, istirahatkan kakimu.” Rafael masih terlihat bingung, tapi menuruti. Ia menyerahkan bocah itu kepada Aurora lalu berjalan perlahan kembali ke bangku taman, masih memandangi mereka dengan alis terangkat. Begitu Rafael menjauh, Aurora mendekap bocah laki-laki itu erat-erat. “Kamu kenapa bisa di sini, hm?” bisiknya lembut meski dalam hati ia kalut.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status