Share

Memang Apa Salahnya?

last update Last Updated: 2025-07-09 13:24:43

Reiner mendengus dan tiba-tiba merasa geram karena Jasmine tidak patuh. "Pokoknya tidak ada bekerja apalagi pulang malam, kamu harus tahu batasanmu sebagai istriku."

"Batasan apa?" Jasmine tidak mau kalah namun berusaha menjaga suaranya tetap tenang.

"Setahuku, dalam pernikahan kita tidak ada batasan seperti itu. Dalam perjanjian juga tidak ada larangan aku jangan bekerja saat malam."

"Ingat poin satu. Pihak pertama atau aku, berkuasa penuh atas perjanjian tersebut," pungkas Reiner dengan tegas seolah-olah tidak ingin menerima bantahan dari Jasmine.

Jasmine menahan tawa pahitnya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Reiner yang selalu bersikap egois.

"Aku tetap akan bekerja. Lagi pula, aku tidak akan merepotkanmu, bukan?" Jasmine bersikeras.

Dengusan Reiner semakin terdengar kasar, matanya menghujam ke arah Jasmine. "Berani kamu membantahku?"

"Reiner ... tolong dengarkan aku. Aku sangat membutuhkan pekerjaan itu dan aku tida

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Pergi ke Rumah Evano

    Cengkeraman jemari Nadira di ujung kemeja Reiner semakin mengerat seiringan dengan semakin derasnya dia menangis. Sejak dulu, berada di dekat Reiner adalah tempat ternyamannya."Dia yang bersalah, 'kan?" ujar Nadira di tengah isak tangisnya."lya. Dia yang bersalah.""Benar, seharusnya aku tidak perlu merasa ketakutan lagi seperti ini Aku punya kamu. Kamu mempercayaiku dan akan selalu ada untuk aku, kan, Reiner?"Reiner sempat terdiam sesaat seolah merasa ragu. Tetapi detik berikutnya dia mengangguk. "Kamu tidak perlu khawatir, Nad. Aku akan menepati janjiku."Nadira kembali tersenyum meski air matanya masih terus mengalir. Setelah beberapa saat dan merasa sedikit tenang, Nadira segera pergi ke kamar mandi.Dan Reiner mengekori langkah Nadira, sebab dia masih mengkhawatirkan kondisi wanita itu.Dengan tangan yang masih bergetar, Nadira memutar kran wastafel lalu mencuci mukanya.Sedangkan Reiner berdiri dengan bahu bersandar di

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Dia lagi yang Diperhatikan

    "Jadi maksudmu, kamu berduaan dengan Nadira di pesta malam itu adalah sesuatu yang pantas? Sedangkan aku dengan pria lain itu tidak?!" balas Jasmine tak ingin kalah."Kenapa kamu membahas sesuatu yang sudah berlalu? Yang kita bahas ini sekarang, Jasmine!"Jasmine kembali menarik napas lelahnya. "Tinggalkan aku sendiri di sini.""Tidak!" tolak Reiner mentah-mentah."Reiner .... Kumohon. Aku ingin mendapat ketenangan sebentar saja.”Mendengarnya, Reiner mendengus pelan. Dengan malas dia menjauhi Jasmine dan duduk di sebuah kursi taman tak jauh dari gadis itu.Namun, baru beberapa detik Reiner duduk, ponselnya tiba-tiba bergetar.Sejak kemarin, dia telah mengubah pengaturan nada dering menjadi getaran. Sebab dia tidak suka melihat Jasmine tiba-tiba terbangun dari tidurnya, saat mendengar nad

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Memang Apa Salahnya?

    Reiner mendengus dan tiba-tiba merasa geram karena Jasmine tidak patuh. "Pokoknya tidak ada bekerja apalagi pulang malam, kamu harus tahu batasanmu sebagai istriku.""Batasan apa?" Jasmine tidak mau kalah namun berusaha menjaga suaranya tetap tenang."Setahuku, dalam pernikahan kita tidak ada batasan seperti itu. Dalam perjanjian juga tidak ada larangan aku jangan bekerja saat malam.""Ingat poin satu. Pihak pertama atau aku, berkuasa penuh atas perjanjian tersebut," pungkas Reiner dengan tegas seolah-olah tidak ingin menerima bantahan dari Jasmine.Jasmine menahan tawa pahitnya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Reiner yang selalu bersikap egois."Aku tetap akan bekerja. Lagi pula, aku tidak akan merepotkanmu, bukan?" Jasmine bersikeras.Dengusan Reiner semakin terdengar kasar, matanya menghujam ke arah Jasmine. "Berani kamu membantahku?""Reiner ... tolong dengarkan aku. Aku sangat membutuhkan pekerjaan itu dan aku tida

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Dilarang Masuk Kerja

    "Mama jangan khawatir, aku tidak apa-apa kok, Ma." Jasmine berusaha meyakinkan ibu mertuanya yang terlihat begitu khawatir dengan kondisinya.Namun detik itu juga Jasmine dikejutkan oleh Reiner yang tiba-tiba menggenggam tangannya, seraya memasang wajah agak ramah."Iya. Mama tidak usah terlalu khawatir. Dokter sudah bilang bahwa kondisi Jasmine dan janinnya kuat. Tidak ada masalah yang serius." Reiner menatap Jasmine sembari tersenyum.Lagi-lagi Jasmine sempat terkejut melihat Reiner tersenyum ke arahnya.Ah, ya ... kini Jasmine sadar bahwa Reiner melakukan hal ini agar terlihat mesra di depan ibunya. Jasmine pun mulai mengikuti permainan Reiner dengan membalas senyumannya dan mengangguk."Dan dokter juga bilang aku kemungkinan dirawat sampai lusa, Ma.”Pada akhirnya Leica menghela napas lega mende

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Siapa juga Yang Memperhatikannya?

    "Evano?" ulang Kanaya, "Oh... dia tidak di sini, tapi di Adam Hospital.”Jasmine akhirnya mengangguk mengerti."Di mana kakakku?" Kanaya penasaran."Dia lagi-" Kalimat Jasmine terinterupsi oleh pintu yang tiba-tiba terbuka. Muncul sosok Reiner di sana sambil menenteng bingkisan.Reiner tidak begitu terkejut ketika melihat Kanaya. Karena cepat atau lambat Kanaya pasti mendengar informasi dari beberapa perawat.Wajah Reiner sudah familiar di sini, sebagai kakak dari salah seorang dokter jantung terbaik di rumah sakit ini."Kak? Kenapa tidak memberitahuku kalau istrimu masuk rumah sakit? Aku malah tahu dari orang lain."Kanaya menggerutu sembari memperhatikan Reiner yang meletakkan bingkisan di tangannya ke atas rak. Kanaya penasaran apa isi dari box makanan tersebut."Handphone-k

  • Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan   Menuruti Keinginan Jasmine

    "Aku ingin pulang dari semalam. Tapi kondisimu tidak memungkinkan bagiku untuk meninggalkanmu sendirian."Jasmine mengerti dengan keengganan Reiner untuk menemaninya di sini. "Kalau begitu pulanglah. Aku sudah lebih baik, dan di sini ada perawat yang akan menjagaku."Lagi-lagi Reiner berdecak kesal. Jadi Jasmine mengusirnya dan tidak membutuhkannya di sini?Padahal ucapannya tadi tidak benar-benar serius. Reiner memang tidak bisa tidur semalam, tapi dia juga tidak tega meninggalkan Jasmine di sini."Dokter berkata tidak ada hal yang serius dengan kondisimu dan kandunganmu," ujar Reiner tanpa menjawab ucapan Jasmine sebelumnya."Tapi kamu perlu dirawat selama beberapa hari, kamu akan diobservasi untuk memastikan keadaan kamu memang baik-baik saja."Jasmine menghela napas lega, setidaknya janinnya tidak bermasalah. Dia kemudian mengangguk mengerti."Sarapanmu sudah diantar ke sini. Makanlah. Setelah ini kamu harus minum obat," ujar Rein

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status