Pertemuan Kedua Dengan Tuan Takdir

Pertemuan Kedua Dengan Tuan Takdir

last updateLast Updated : 2025-05-29
By:  Liana LeeOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
28Chapters
365views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

David Evans Hubert, seorang CEO Perusahaan Hubert raja bisnis dari kota Lincoln yang terkenal tampan dan cerdas dengan sifatnya yang dingin dan acuh tak acuh. Sebagai pewaris utama perusahaan serta kekayaan keluarga Hubert menambahkan segala kesempurnaan dalam dirinya. Takdir mempertemukan David dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya sebagai cinta pertamanya, dia menaruh perhatian dan jatuh cinta dengan seorang Liana Edsel, nona muda dari keluarga kaya menengah Edsel di kota mereka. Merekapun akhirnya saling berkenalan dan jatuh cinta serta menjalin kasih selama satu tahun. Namun Liana, sang gadis sekaligus cinta pertamanya itu menghilang begitu saja tanpa sepatah kata apapun. Takdir memang unik dan tidak ada yang tahu, hari ini ada karyawan baru di perusahaannya sekaligus akan menjadi sekretaris barunya. Matanya terbelalak mendapati sosok yang tidak mungkin ia salah lihat "Liana...". Setelah dua tahun menghilang dari Kota Lincoln, Liana akhirnya kembali dan mencari kerja di Kota ini. Setelah mendaftar dibeberapa tempat, akhirnya dia diterima di Perusahaan terkenal sebagai raja bisnis yaitu Perusahaan Hubert. Liana tak menyangka bahwa dirinya akan menjadi sekretaris untuk CEO perusahaan tersebut yang merupakan kekasihnya yang ia tinggalkan dan bersembunyi darinya dua tahun lalu. Akankah ia lari lagi atau menghadapi pria tersebut?

View More

Chapter 1

BAB 1 Kembalinya sosok yang ia kenal

David duduk di Ruang kerjanya asik dengan dunianya, sebagai seorang CEO dia sangat sibuk.

Tatapan dinginnya tersebut sungguh menusuk sampai - sampai jika tumpukan dokumen di depannya tersebut dapat berbicara mereka sudah pasti akan bergosip seperti persoalan sikap David seperti halnya para staff dan karyawannya.

Meski demikian, dengan sikap dan sifat David yang seperti itu dirinya memiliki asisten pribadi kepercayaannya yang kesetiaan serta kesabarannya dalam bekerja dibawah tekanan David tersebut tidak perlu diuji dan diragukan lagi. Ya, dia adalah Wilson Hamilton.

Suara ketukan pintu membuyarkan dunia serta keseriusan David.

"Masuk" nadanya terdengar tenang namun tersirat kedinginan.

Seketika pintu itu terbuka dan menampakkan sosok Wilson dengan setumpuk berkas dalam dekapannya.

"Tuan David.. Maaf mengganggu.. Ini adalah ber—" belum selesai bicara Wilson sudah dipotong dengan dingin.

"Tidak perlu minta maaf. Sejak kapan kamu tidak menggangguku?" David mendengus kesal.

Wilson mengerucutkan bibir agak kesal namun buru - buru mengubah eksprresinya menjadi serius setelah menghela nafas karena atasannya mulai lagi.

"Sungguh ini adalah berkas -berkas yang berisi informasi mengenai beberapa perusahaan yang anda butuhkan. Termasuk perusahaan Maynard dan Watson EP."

"Letakan saja di situ, kalau sudah tidak ada urusan keluarlah." David dengan dingin tanpa menatap asisten pribadinya itu.

Wilson meletakkannya di atas meja di sampingnya sebelum beranjak berbalik untuk pergi.

Namun saat memegang gagang pintu dia teringat sesuatu dan langkahnya terhenti.

"Tuan David..." Katanya ragu, berbalik menghadap atasannya tersebut.

"Hmmm.." David hanya merespon singkat tanpa menoleh atau mengangkat pandangannya, masih terlalu asik membaca berkas - berkas tersebut.

"Saya dengar calon sekretaris baru anda sedang wawancara di ruang HRD bersama pak Harry." Wilson dengan tenang.

"Lantas?" Suara itu begitu dingin membuat Wilson sekali lagi mengerucutkan bibirnya, Bosnya ini sungguh cuek sekali.

"Dia cukup cantik.. Dan.." Belum sempat menyelesaikan namun sudah dipotong oleh David dengan dingin "Wilson... Apa aku menggajimu untuk bergosip atau mengomentari dan melaporkan penampilan para karyawan padaku?"

Membuat Wilson hanya diam terkesiap.

"Gaji bulan ini kamu dipotong dua puluh—" Belum sempat David menyelesaikannya Wilson yang takut hanya meminta maaf setelahnya bergegas pergi berpura - pura tak mendengar gertakan bosnya tersebut.

Baginya sudah hal biasa bosnya sering menggertak seperti itu tapi tak pernah benar - benar melakukannya.

Sebebarnya dimata Wilson bosnya tersebut sudah menjadi seperti sosok panutan dan kakak baginya meski mulut dan sikapnya sedingin kulkas sepuluh pintu.

Namun belum juga membuka pintu dirinya kembali mendengar namanya dipanggil dengan dinginnya oleh bosnya tersebut.

"Wilson.." Nadanya terdengar tenang namun sebenarnya dingin dan menusuk tajam sampai - sampai Wilson bergidik ngeri merinding dan membeku di depan pintu.

'Matilah aku!' Batinnya.

Wilson menghela napas dan berbalik dengan ekspresi lelah dan kecewa.

"Siapa namanya?" Tanya David santai dengan matanya yang masih tetap sibuk fokus bergerak membaca dokumen digenggamannya.

"Ah? Iya?" Wilson dibuat bengong menatap bosnya yang bertanya dengan tenang dan santai tanpa memandangnya.

"Apakah kamu kekurangan uang untuk pergi ke pusat THT?" David masih sama.

"Hah?" Wilson hanya terheran - heran, bukankah tadi bosnya tidak begitu tertarik dan tidak ingin tahu.

Lantas..

Tak kunjung mendapatkan jawaban David kembali bertanya, kali ini meski masih terdengar tenang tapi agak terselip kekesalan.

"Apa aku harus mengulang sepuluh kali atau kamu mau cashbon gajimu bulan ini untuk pergi ke—"

"Saya tidak begitu jelas mendengarnya, hanya saja sepertinya nama keluarganya Edsel. Hanya itu yang saya dengar sekilas saat lewat depan ruang HRD." Wilson buru - buru menjawab takut David kesal.

Seketika David mendongak ke arah Wilson.

Matanya menyipit tajam , tatapannya dingin menusuk membuat Wilson sekali lagi bergidik ngeri.

Seolah apa yang tadi disebut oleh Wilson memancing sesuatu dalam diri David bahkan ia sampai mendongak menatap Wilson.

Wilson agak heran sekaligus takut.

Saat David ingin buka suara untuk mengatakan sesuatu, Wilson buru - buru membuka pintu "Masih ada yang harus saya urus, izin pamit." Seolah takut mendengar kata 'potong gaji' lagi dan tak mau memperpanjang masalah dengan bosnya tersebut.

Pintu ditutup dan meninggalkan David yang menatap tajam ke arah pintu tersebut, namun beberapa detik kemudian kembali terbuka.

Masih orang yang sama yang keluar terburu - buru, Wilson menyembulkan sedikit kepalanya.

"Masih ada di ruang HRD." lalu setelahnya pintu ditutup kembali.

David mengernyit agak sedikit dongkol dengan asisten pribadinya tersebut yang seolah menyiratkan 'Aduh bos kalau mau tahu lihat sendiri sana'.

Namun David kembali tenggalam dalam pikirannya tentang calon sekretaris barunya, "Edsel..." suaranya seolah bertanya dan penasaran.

Tiba - tiba tangan David mengepal dengan wajah dingin seolah kesal dan sedih bercampur, nama belakangnya itu..

Seolah - olah mengingatkannya akan sesuatu.

Dia memejamkan mata sebentar.

David beranjak dari kursi kerjanya dan mulai berjalan keluar, seolah rasa penasaran dan sesuatu yang berkecamuk di hatinya menggerakkan langkah kakinya menuju ke lantai 10 tepat dimana Ruang HRD berada.

Lantai ruang kerja David sebagai seorang CEO tentunya berada di lantai 23 paling atas, beberapa menit di dalam lift menuju lantai 10 pintu lift akhirnya terbuka.

Beberapa staff dan karyawan di lantai tersebut menyapa dan memberi hormat pada David yang hanya membalasnya dengan anggukan dan tatapan dingin tajam lurus kedepan.

Di lorong menuju ruang HRD, langkah kaki David tiba - tiba saja terhenti.

Sekilas dirinya dapat mendengar suara yang begitu familiar ditelinganya, sampai saat dia melangkah lebih dekat dan melihat seorang gadis yang familiar dari balik kaca pintu yang menjadi pembatas antara ruang bagian pemasaran dan ruang HRD.

Gadis itu sedang berbincang - bincang dengan Harry Fergal yang merupakan kepala Manajer HRD di perusahaannya ini.

Mata David terbelalak tak percaya dan hatinya seperti diremas dipaksa berhenti bernafas, ada beban berat saat melihat gadis tersebut.

"...." David tertegun, sebelum...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Evi tresna 1099
Lanjutannya mana
2024-12-27 12:47:24
1
default avatar
Yan Xiao
Jgn henti ditgh jln
2024-12-27 12:41:56
1
28 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status