Share

Arion, Singa Mengaum

Setelah pertemuan kedua keluarga akhirnya gagal, Arion terlihat sangat bahagia. Ini adalah salah satu siasat keberhasilan Arion dari banyaknya siasat yang ia atur beberapa hari ini. Tuhan masih berpihak padaku, dan mendengar apa doaku. Andai saja perjodohan itu benar-benar terjadi, hidupku akan hancur beristrikan Maharani. Pundi-pundi uang yang aku kumpulkan akan habis seperti di telan bumi. Walaupun Maharani terlahir dari keluarga yang kaya, tapi tak akan menjamin kalau dirinya tak menguras keuanganku, decak Arion

Arion yang datang ke kantornya memakai pakaian eksekutif dengan memakai jas dan jam tangan mewah limited edition yang melingkar di tangannya. Berjalan gontai penuh wibawa, wanita mana yang tak akan terpana dengan ketampanan Arion. Pria bertubuh jangkung dengan tubuh seperti roti sobek. Tak ada wanita yang tak meliriknya, Maharani saja tergila-gila apalagi kita hanya kaum wanita remahan.

“Selamat Pagi, Pak!” Semua karyawan menyapa dan memberi hormat kepada Arion. Hanya satu wanita yang tak memberikan hormatnya pada Arion yaitu Gita.

Gita adalah karyawati PT. Salim Pratama Group dengan jabatan administrasi. Gita hari ini datang terlambat karena insiden yang menimpanya. Insiden di mana pelupuk mata Gita di pukul Arion.

Gita tak ingin harinya buruk karena wajahnya yang lebam. Selain datang terlambat, Gita juga menggunakan kaca mata hitam sebagai pelengkap agar luka lebamnya tak terlihat.

“Kenapa terlambat,” omel Bu Zoya pada Gita. Bu Zoya adalah kepala administrasi di PT. Salim Pratama Group. Meski sudah terlihat berusia, tapi Bu Zoya masih sangat aktif dalam melakukan tugasnya sebagai kepala administrasi.

“Gita, apa kamu tak mendengar apa yang saya tanyakan pada kamu? Kamu ini sudah dewasa, bukannya anak ABG lagi yang harus selalu di ingatkan untuk tidak datang terlambat. Apa kamu tau, ini sudah jam berapa? Hah!!” Oceh Bu Zoya yang sedari tadi tak berhenti seperti rel kereta api yang tak putus

“Sa-saya mendengarnya koq, Bu. Maafkan saya,” tutur Gita dengan wajah yang pucat dan tubuh yang bergetar karena ketakutan.

”Hemm..Bu Zoya di mana Bu Lisa? Apa anda melihatnya,” tanya Arion pada Bu Zoya. Walau perawakan Arion mengerikan seperti singa tapi ia adalah atasan yang humble. Hanya saja, waktunya jam bekerja wajib tak meninggalkan pekerjaannya.

“Maaf, Pak saya enggak lihat Bu Lisa,” cicit Bu Zoya pada Arion atasannya.

Deg..

Pandangan Arion tertuju pada satu wanita yang sedari tadi berdiri dan tengah di omeli Bu Zoya. Arion memandang dari bawah ke atas, ia seperti mengenal perawakan wanita ini tapi di mana, pikirnya.

Arion, tak mengenali wajah wanita yang tempo hari kena bogem mentahnya. Tapi, ia masih merasa mengenal wanita ini. ‘Coba kamu buka kaca mata hitam yang melingkar di area wajahmu. Apa pantas seorang karyawati memakai kaca mata hitam di area perkantoran? Kamu ini mau bekerja atau mau hang out, sih?’ Timpalnya pada Gita

“Sa-saya mau bekerja, Pak,” jawab Gita dengan suara yang parau.

“Kalau masih mau bekerja di sini, ikuti aturan perusahaan bukan aturan kamu,” hardik Arion pada Gita

“Ini atasan mulutnya pedas banget seperti Cabai merah kecil yang pedasnya nampol,” batin Gita

“I-iyyaa, Pak!!” Jawab Gita seolah ia tak begitu mengindahkan apa yang di omongin sang atasan

“Ah, Bu Zoya begitu melihat Bu Lisa katakan padanya saya sedang mencarinya,” ujar Arion

”Gita, lain kali kamu jangan melakukan hal yang sama lagi yaitu terlambat. Bisa-bisa gaji kamu habis terpotong karena seringnya kamu terlambat. Beri contoh yang baik donk dengan karyawan dan karyawati lainnya. Ini bukannya datang tepat waktu, tapi selalu datang terlambat,” omel Bu Zoya pada Gita

‘Aduh, pegal banget ini kaki. Gita, menggoyangkan kedua kakinya, berharap kakinya tak akan pegal lagi. Dari tadi Bu Zoya enggak udah-udah ngomelnya. Coba aja ada remote menghilangkan suara, udah aku mute suara Bu Zoya yang melengking itu,’ batin Gita.

Arion berlalu pergi menuju ruangannya. Sembari berada di ruangannya, Arion masih memikirkan wanita berkaca mata hitam tak lain adalah karyawatinya. Ia masih memikirkan di mana dirinya pernah bertemu dengan wanita itu. Apa aku pernah bertemu dengan wanita itu?pikirnya

Tok..tok

“Masuk,” ucap Arion dengan suara baritonnya

“Ma-maaf, Bapak mencari saya?”tanya Bu Lisa yang wajahnya terlihat sangat bingung, ada apa atasannya memanggil dirinya. ‘Sepertinya, ia tak melakukan kesalahan,’ batinnya

Begini Bu Lisa, Ibu kan kepala keuangan di perusahaan ini. Apakah ibu sudah merealisasikan permintaan saya untuk melakukan outing untuk para karyawan? Karena ini salah satu strategi agar keinginan karyawan agar semakin giat bekerja.

Tuwing..

‘Bu Lisa mengerutkan dahinya, ia tak paham apa maksud dari atasannya ini? Ngajak outing para karyawan agar semakin giat bekerja? Kalau di naikkan gaji pasti semangat kerjanya,’ batinnya

”Kenapa Bu Lisa? Ada yang ingin Ibu tanyakan pada saya? Atau barang kali ada yang mau di sampaikan, soalnya wajah Ibu menyiratkan sesuatu dan penuh tanda tanya,” ungkap Arion yang wajahnya memperlihatkan sebuah kebahagiaan.

”Ehm..enggak, Pak,” tutup Bu Lisa.

”Ini Pak Arion sebentar seperti singa mengaum tapi sebentar lagi manisnya seperti bonek barbie. Kalau bukan dirinya seorang CEO di sini mungkin udah aku pecat ini orang,” batin Bu lisa menimpali.

”Apa saya sudah bisa kembali ke ruangan saya, Pak?”ucap Bu Lisa yang sudah merasa sangat gerah berada di ruangan sang CEO arrogant, angkuh sepertinya. ‘Tapi entah mengapa kali ini Pak Arion manis seperti kucing Persia,’batinnya

Bu Lisa bergegas kembali ke ruangannya, ia takut kalau atasannya itu akan berubah pikiran dan akan berubah menjadi Vampire. Siapa coba yang enggak takut dengan beliau, secara dirinya CEO di Perusahaan ini. Itu pun karena sang ayah yang mewariskan kepadanya. Coba kalau orang tuanya tak mewariskan apa pun padanya, udah jadi kaum remahan barang kali dirinya.

‘Kebanyakan karyawan dan karyawati di PT. Salim Pratama selalu memberikan umpatan padanya, bukan sebaliknya untuk memberikan doa yang baik untuknya seperti Semoga Bapak di berikan jodoh yang baik,’ pikir Bu Lisa

Kleekk...

Suara pintu ruangan Bu Lisa di buka. Sepertinya ada yang masuk ke ruanganku, jangan sampai CEO arrogant dan angkuh itu yang masuk ke ruangan ini. ‘Tapi mana mungkin juga dirinya mau ke ruangan ini. Secara dia kan CEO, pemilik perusahaan ini,’ batinnya

”Bu Lisa, kenapa di panggil si boss ke ruangannya? Bu Lisa keciduk korupsi, ya?ucap Bu Zoya seolah ingin tahu kenapa teman satu kantornya itu di panggil CEO perusahaan tempat mereka bekerja.

”Hush..sembarangan, Bu Zoya!! Emang tampang seperti saya ada kriteria korupsi? Ehm..enggak level,” cicit Bu Lisa

”Iya, deh karyawati teladan. Yang tak pernah menyelewengkan kas perusahaan,” oceh Bu Zoya menimpali

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status