Pernikahan Yang Tak Dirindukan

Pernikahan Yang Tak Dirindukan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Oleh:  Tufa Hans On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
10Bab
217Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Trauma mencintai seorang pria, membuat Liora tidak bisa melihat ketulusan cinta Ronald, orang telah sah menjadi suaminya. Hingga setelah melahirkan, ia memutuskan untuk bercerai dan pergi meninggalkan suami dan anak-anaknya. Bagaimana kisah cinta Liora dan Ronald selanjutnya? Apakah akan bersatu kembali setelah perceraian? Atau sebaliknya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Awal Kisah

Kak Sean ... aku mencintaimu! Aku mohon terimalah cintaku! Jangan menikah dengannya, tapi menikahlah denganku!"

Liora menjatuhkan tubuhnya dan bertekuk lutut di hadapan pria yang sangat ia cintai, ia mengangkat tangannya dengan memegang sebuah cincin, berharap Sean menerima lamarannya.

Sean menoleh, menatap Liora, yang statusnya masih sepupu, kini berusaha untuk mengejarnya.

"Maaf, Yora! Aku tidak bisa."

Sean menatap sepupunya tidak tega, air matanya hendak jatuh namun ia segera mengalihkan tatapannya dari wanita itu, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut.

Sementara Liora terdiam, ia menatap punggung Sean yang menjauh, lalu ia bersimpuh dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua pelupuk matanya.

"Kenapa kamu begitu tega, Kak? Aku begitu mencintaimu hingga aku tidak bisa mencintai orang lain." Liora menangis terisak-isak, hingga tubuh wanita itu bergetar hebat karena patah hati yang sangat membuatnya sakit.

Setelah mendapatkan penolakan dari Sean, Liora perlahan bangkit dari posisinya, lalu i memutuskan untuk langsung pulang, dan pergi ke London untuk untuk menerima perjodohan dari kedua orang tuanya.

Akan tetapi, setelah sampai di London, Liora kembali patah hati setelah mengetahui bahwa pria yang dijodohkan dengannya ternyata memiliki kekasih, dan ia sama sekali tidak memiliki ruang di hati pria tersebut.

Setelah dua kali patah hati, Liora trauma dengan cinta, hingga membuat wanita itu memutuskan untuk menutup pintu hatinya untuk pria manapun.

Di suatu malam saat Liora mabuk, ia tidak sengaja memasuki kamar hotel seorang pria saat dirinya pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan, dan tanpa di duga, pria tersebut adalah orang yang ia kenal yaitu Ronald, sepupu mantan tunangannya.

Ronald yang pada malam itu juga mabuk karena di khianati wanita, ia tersenyum saat melihat kedatangan Liora ke kamarnya. Lalu, mereka pun melakukan kegiatan panas hingga membuat keduanya sama-sama terkejut setelah mereka bangun di pagi hari.

*

*

*

Satu Bulan Kemudian.

Ronald memutuskan untuk menikahi Liora setelah mengetahui bahwa wanita itu hamil sebagai bentuk tanggung jawab.

Liora pun pasrah karena ia tidak punya pilihan lain selain menikah dengan pria tersebut. Wanita itu meminta Ronald untuk menjaga jarak, ia menjaga hatinya agar tidak jatuh cinta kembali. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, entah sejak kapan Ronald jatuh cinta pada wanita yang ia cintai.

Berbeda dengan Liora yang terus menjaga jarak bahkan ia tak segan melukai hati Ronald dengan segala perbuatan dan ucapan-ucapan pedasnya. Bahkan wanita itu sendiri yang membuat kesepakatan untuk bercerai setelah anak mereka lahir.

Cinta yang dimiliki Ronald untuk Liora semakin hari semakin tumbuh berkembang hingga ia sulit untuk melupakan wanita tersebut. Meskipun ribuan kali Liora menolaknya. Namun, ia terus berjuang dan tidak pernah putus asa.

Setelah beberapa bulan berlalu, mereka di karuniai sepasang anak kembar. Laki-laki dan perempuan dan Ronald memberi mereka nama 'Samudera dan Cinta.'

Namun, setelah Liora melahirkan, dengan tega Liora pergi meninggalkan suami dan anak-anaknya. Ia menggugat cerai sang suami tanpa memikirkan masa depan anak-anak yang ia lahirkan.

*

*

*

Awal Kisah

Di pagi yang cerah. Liora duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari mansion Galaxy. Ia membawa alat lukis, dan melukis wajah seseorang yang begitu didambakan, dan saat gadis itu fokus pada lukisannya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh seseorang.

"Duaarrr ... "

Liora terlonjak dan menoleh pada seseorang yang telah mengagetkannya tersebut. Liora memanyunkan bibirnya, lalu menatap pria itu dengan wajah kesal. "Kak Sean?"

"Hey, lagi apa?" Sean duduk di samping Liora yang tengah sibuk melukis.

"Aku melukis Kakak," ucap Liora yang mengarahkan tatapannya pada lukisan yang hampir selesai.

Sean tersenyum, lalu menatap lukisan Liora dengan begitu lekat. "Apa kamu tidak bosan melukis wajahku setiap hari?" tanya Sean.

Pria itu mengalihkan tatapannya pada wanita yang duduk di sampingnya sambil memegang alat lukis di tangannya.

Liora menggeleng-gelengkan kepala. "Tidak. Aku suka melukis wajah Kakak, agar jika Liora jauh, kakak akan tetap mengingat Liora," jawab gadis itu.

Sean pun ikut tersenyum mendengar jawaban Liora. "Coba, mana aku lihat?" Sean beranjak, lalu berdiri di belakang Liora. Ia membungkukkan sedikit tubuhnya, lalu ia meletakkan dagu pada bahu wanita tersebut sambil menatap lukisan Liora dengan senyum yang mengembang.

"Gimana, Kak?" tanya Liora yang masih menatap wajah Sean di lukisannya.

Sean terus mengembangkan senyum, sambil menatap lukisan Liora dengan begitu lekat. "Hm ... Masih ada yang kurang," ucap Sean yang pura-pura fokus menatap lukisan.

Liora pun memanyunkan bibirnya sambil menatap lukisan tersebut dengan begitu teliti. "Apanya yang kurang, Kak?" tanya Liora bingung.

"Sini biar aku yang tambahin!" ucap Sean yang mengambil alat lukis Liora dan langsung menulis sesuatu di sana.

"Sean, Kakak kesayanganku?" Liora membaca tulisan tangan Sean.

"He'em. Aku akan selalu menjadi kakakmu yang akan selalu menjadi perisai bagimu. Bagiku, kamu sama seperti adik kandungku."

"Tapi, Bagaimana jika aku mengharapkan lebih?" tanya Liora.

"Maksudmu? Kamu ingin lebih di sayangi dari adik-adikku?"

"Iya, lebih dari itu," jawab Liora.

Mendengar ucapan Liora, Sean kini mengubah posisinya, pria itu berdiri. Lalu, ia mengalihkan tatapannya dari wanita tersebut. Sementara jantung Liora pun berdetak lebih kencang dari biasanya. Ia beranjak, lalu menoleh pada Sean dan mendekati pria itu sambil menatapnya dengan wajah pucat pasi.

"Aku harus punya keberanian untuk mengungkapkan perasaanku yang selama ini aku pendam." Liora memejamkan matanya sejenak.

"Maksudnya lebih dari itu?" tanya Sean ragu.

"Tidak mungkin Liora merasakan perasaan yang sama seperti apa yang aku rasakan 'kan?" Sean membatin.

"A-Aku ... Aku mencintaimu, Kak!" ucap Liora dengan mata yang terpejam.

Deg

Sean langsung menatap wanita itu dengan wajah terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Liora senekat itu untuk menyatakan perasaannya lebih dulu.

"Kamu jangan bercanda, Yora! Aku dan kamu itu tidak bisa bersama. Jika kamu memiliki perasaan lebih, kamu harus menguburnya dalam-dalam."

"Kenapa, Kak? Kenapa tidak bisa? Kita tidak sedarah, kita terlahir dari ayah dan ibu yang berbeda. Lalu, kenapa kita tidak bisa bersama?" tanya Liora yang melangkah ke hadapan Sean.

Sean menatap wajah Liora sendu. "Karena pernikahan saudara sepupu di tentang di keluarga kita," jawab Sean.

"Aku tidak peduli," ucap Liora.

"Kamu harus peduli!" Sean memegang pundak wanita itu.

"Tidak. Bagaimana pun caranya Kak Sean harus menjadi pendampingku. Aku tidak mau pria lain, karena aku hanya Aku mencintai Kakak. Aku tidak bisa hidup tanpa Kakak!" teriak Liora.

Sean menggeleng-gelengkan kepala. Ia hendak memeluk adik sepupunya tersebut. Namun, Liora memundurkan langkahnya.

"Aku tidak mau Kakak memelukku karena aku lemah. Tipe wanita yang kakak inginkan adalah wanita mandiri, kuat dan tidak cengeng 'kan?" Liora terus memundurkan langkahnya.

"Aku akan buktikan pada Kakak, bahwa aku pantas bersanding dengan Kakak karena aku bukan wanita cengeng, aku mandiri dan aku wanita kuat dan tidak mudah menangis walau aku sedang sedih." Liora menatap Sean dengan mata yang memerah.

Setelah itu, Liora balik badan dan melangkahkan kakinya meninggalkan Sean di taman tersebut.

"Aku juga mencintaimu, Liora! Tapi perasaan ini salah. Kita tidak boleh meneruskannya sebelum kita menyakiti semua orang. Terutama orang tua kita."

Sean terus menatap langkah Liora yang menjauh, lalu ia menoleh menatap lukisan Liora dengan wajah yang begitu sendu.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Tufa Hans
Karena aku masih baru, jadi aku kasih bintang sendiri aja ya, Guys ... Jika ada yang mampir semoga betah Wkwkwk...
2025-02-06 10:46:26
0
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status