Share

Bab 34

“Sejak tadi sore. Kau sampai rela menungguku di mall, hingga malam tiba,” ujarnya setengah berbisik membuat bulu romaku berdiri.

Aku membulatkan mata. Jadi, dia tahu kalau aku menunggunya?

Sebisa mungkin aku bersikap tenang, tidak terpengaruh oleh perkataan Reza. Meskipun memang aku kehabisan kata-kata untuk menyangkal.

“Hah, untuk apa aku menunggumu. Aku hanya kebetulan ke sana untuk mencari kado, tapi aku tidak dapat dan memutuskan untuk pulang. Minggir.” Aku mendorong tubuh Reza, hingga dia mundur beberapa langkah ke belakang.

Aku berdiri, mengambil handuk dan menyimpannya di bahuku.

“Oh, tidak menemukan kado, dan langsung pulang? Teruuuss ... kapan ke pestanya?”

Mata dan mulutku terbuka bersamaan. Buru-buru aku berjalan ke kamar mandi dan membanting pintu dengan kasar.

Bodoh, kenapa aku harus keceplosan di depan Reza. Sekarang dia pasti sedang menertawakanku dengan puas. Aku menoyor kepala berkali-kali, merutuki kebodohanku.

Merendamkan tubuh di dalam bathtub berisi air hangat mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status