Share

Bab 2

Author: Bunnynayen
last update Last Updated: 2023-11-29 08:15:58

“Jelasin, ini apa! Mas Raga menghadiri acara pernikahan teman mas tapi mas malah membawa Kezia bukan aku?”

Dengan raut wajah penuh kekecewaan Kania memperlihatkan sebuah foto yang Kezia posting di akun sosial medianya pada Raga. Foto saat wanita itu tengah menghadiri acara pesta pernikahan dengan suaminya.

“Itu teman dekatmu kan mas yang menikah? Kenapa kamu mengajak Kezia bukan aku? Sebenarnya istri mas itu aku apa Kezia?!”

“Jangan meninggikan suaramu ketika berbicara denganku!”

Terdengar hembusan napas panjang yang keluar dari mulut Kania. Selalu berakhir seperti ini setiap kali dirinya ingin marah pada suaminya. Bukan maksud Kania ingin berbicara dengan nada tinggi pada Raga, hanya saja mungkin Kania sudah tidak bisa lagi menahan emosinya. Bagaimana tidak, selama ini Raga selalu saja membuatnya kesal dan marah karena kedekatannya dengan Kezia. Meskipun Kania tahu Kezia kekasih suaminya, tapi bukankah dia ini istrinya? Seharusnya dialah yang diajak pergi bukan Kezia yang notabenenya hanyalah selingkuhannya.

Perlahan Kania pun mulai menahan emosinya. Wanita itu mencoba untuk tidak terlalu terbawa emosi dan berakhir menyesal. Nada bicara yang tadinya meninggi seketika berubah menjadi lembut. Dengan sorot mata penuh kekecewaan dan suara yang lembut Kania kembali meminta penjelasan pada suaminya kenapa suaminya itu memilih membawa Kezia dibanding dirinya pergi ke acara pesta pernikahan sahabatnya.

“Bukankah aku ini istrimu, mas? Seharusnya aku yang kamu ajak bukan dia. Tidak bisakah kamu menghargaiku sebagai istrimu?”

“Harus berapa kali juga aku jelaskan alasan kenapa aku tidak ingin membawamu ke acara teman atau kolegaku? Aku belum ingin semua orang tahu kalau kamu ini istriku. Untuk apa? Untuk keselamatanmu juga, kamu tahu kan banyak musuhku dalam bisnis yang ingin menggangguku? Kalau mereka sampai tahu kamu istriku, mereka bisa menyakitimu. Selain itu aku sering membawa Kezia juga karena alasan pekerjaan, tidak semua acara yang aku datangi pure untuk pesta melainkan diselingi pekerjaan juga.”

“Haruskah aku mempercayaimu lagi? Bukankah yang kemarin menikah ini sahabatmu? Setahuku acaranya sangat privat dan dia hanya mengundang teman-teman terdekatnya dan semua teman terdekatnya sudah tahu kalau aku ini istrimu. Jadi tidak akan jadi masalah kalau aku datang.”

Terlihat bagaimana saat ini Raga tampak kebingungan membalas ucapan Kania. Pria itu salah sudah berpikir jika Kania akan gampang percaya dengan penjelasan bohongnya. Dia tidak tahu seberapa pintar Kania mengetahui semua rencana dan kebohongan yang selama ini dia lakukan.

“Sudahlah aku tidak ingin bertengkar denganmu, aku mau mandi siapkan baju gantiku.” Tepat setelah mengatakan hal ini Raga langsung berjalan menuju kamar mandi. Sepertinya pria itu sengaja ingin menghindari banyak pertanyaan yang mungkin saja akan Kania tanyakan.

Dengan tatapan nanar Kania menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup. “Sebenarnya aku ini istri atau pembantumu sih mas? Kamu hanya memintaku untuk melayanimu layaknya pesuruh tanpa ada sedikitpun kamu menghargaiku sebagai istrimu.”

Lagi, pada akhirnya Kania harus kembali menelan rasa pahitnya sebuah kehidupan berumah tangga dengan Raga. Jika ditanya apakah tidak lelah? Jawabannya tentu saja lelah, sangat lelah bahkan. Hanya saja Kania masih bisa menguatkan dirinya. Lagi lagi demi orang tuanya agar tidak kecewa mengetahui seberapa menyedihkan rumah tangganya bersama Raga.

Setelah menyiapkan segala keperluan Raga, Kania memutuskan untuk keluar kamar sekedar membantu menyiapkan makan malam. Namun sesampainya di meja makan, semua makanan sudah terhidang dengan rapi diatas meja itu.

“Ckk menantu macam apa kamu? Bukannya bantuin nyiapin makan malam malah baru keluar kamar jam segini,” sindir nyonya Anggun yang kebetulan baru saja selesai menyiapkan makan malam dengan dibantu oleh seorang pembantu.

Lagi, bukan hanya harus sabar menghadapi suaminya, Kania juga harus sabar menghadapi ibu mertuanya yang tidak pernah absen menyindir dan mencari kesalahannya agar bisa disalahkan dan direndahkan. Kania sudah sangat terbiasa dengan hal itu dan beruntungnya wanita itu sama sekali tidak pernah memikirkannya atau menganggapnya sebuah masalah.

“Kania, bisa ikut papa sebentar?” Sahut tuan Salim yang baru saja datang ke meja makan. Pria paruh baya itu adalah papa mertuanya.

Sambil tersenyum Kania mengangguk. Wanita itupun segera menyusul papa mertuanya keruangan kerjanya. Nyonya Anggun yang tampak penasaran ingin tahu apa yang ingin suaminya bicarakan dengan Kania pun berencana menguping tapi sayangnya sang suami sudah lebih dulu menegurnya dan memintanya untuk tidak ikut dan menguping pembicaraannya dengan Kania.

Kini Kania pun sudah berada didalam ruangan kerja papa mertuanya. Wanita itu mendudukkan dirinya tepat didepan meja besar yang biasa papa mertuanya gunakan untuk bekerja. Jujur saja Kania sangat gugup sekarang, takut memikirkan apa yang ingin papa mertuanya bicarakan dengannya karena selama ini papa mertuanya itu jarang sekali berbicara dengannya.

“Maaf pa, ada keperluan apa papa ingin berbicara dengan saya? Apa papa membutuhkan bantuan?” Tanya Kania berusaha sopan.

“Apa kamu ingin bekerja?”

“Maksud papa?”

“Papa sudah mengetahui semuanya, tentang Raga dan sekretarisnya. Apa kamu tidak ingin memantau mereka secara langsung? Papa ingin menawarimu pekerjaan dikantor Raga sebagai kepala keuangan, apa kamu mau?”

Bisa dilihat bagaimana terkejutnya Kania mendengar papa mertuanya menawarinya pekerjaan dikantor Raga. Jujur ini sangat mengejutkan bahkan Kania tidak pernah berpikir untuk bekerja disana. Namun jika dipikir sepertinya ini kesempatan bagus untuknya. Jika dia bekerja dikantor yang sama dengan suaminya dan Kezia, maka dia bisa memantau mereka. Dengan begitu Raga tidak akan bisa membohonginya lagi.

“Papa serius? Tapi bagaimana kalau mas Raga marah?”

“Itu kantor papa, papa yang berhak memutuskan untuk memperkerjakan siapapun disana. Kalau dia marah, bilang pada papa biar papa yang urus. Jadi bagaimana, mau atau tidak?”

Tanpa pikir panjang lagi Kania mengangguk menerima tawaran papa mertuanya. Toh tidak ada salahnya dicoba daripada menganggur dirumah dan berujung mendapat sindiran dari mama mertuanya.

“Saya mau, pa. Tapi kalau boleh, saya ingin meminta sesuatu. Tolong jangan beritahu mas Raga dulu kalau saya akan bekerja dikantornya.”

Pukul 10 malam tepatnya setelah menyelesaikan semua pekerjaan kantornya dirumah, Raga yang sudah mulai lelah dan mengantuk kembali ke kamar untuk istirahat. Melihat Kania masih sibuk memainkan ponselnya diatas ranjang, Raga pun langsung teringat dengan ucapan mamanya tadi yang mengatakan padanya jika sebelum makan malam tadi Kania sempat berbicara 4 mata dengan papanya diruang kerjanya. Raga penasaran dengan apa yang papanya dan Kania bicarakan tadi.

“Mama bilang tadi kamu dipanggil papa keruangan kerjanya, ada apa?” Tanya Raga tepat setelah pria itu mendudukkan dirinya ditepi ranjang.

“Rahasia,” balas Kania tanpa menoleh sedikitpun kearah suaminya.

“Aku ini suamimu, jangan pernah merahasiakan apapun dariku.”

Mendengar kata suamimu, Kania yang tadinya masih asik bermain ponsel langsung meletakkan ponselnya dan mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Raga. Dengan tatapan datar wanita itu menatap suaminya sambil berkata “Tumben ngakuin kalau kamu suamiku?”

“Kania.”

“Harus ya mas Raga tahu semuanya yang aku lakukan?”

“Harus.”

“Kenapa harus?”

“Karena aku suamimu. Aku tidak ingin ada rahasia diantara kita karena akupun juga tidak ada rahasia.“

“Oh iya lupa tidak ada rahasia yang mas Raga rahasiakan dariku. Bahkan selingkuh saja terang-terangan.”

Sadar dengan sindiran sang istri, Raga memilih untuk tidak melanjutkan kekepoannya pada Kania. Pria itu memilih untuk langsung tidur demi menghindari perdebatan dengan sang istri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 34

    “Malam ini kamu menginap disini saja. Biar kalau ada apa-apa Raga bisa langsung datangin kamu. Lagipula kamu juga baru keguguran pasti butuh perhatian lebih, iya kan Raga?”Sambil tersenyum nyonya Anggun menatap sang anak. Menunggu anaknya itu mengiyakan pertanyaannya. Tapi sayangnya sang anak hanya diam dan malah langsung pergi begitu saja.“Maaf ya Kezia, mungkin Raga masih sedih karena kehilangan calon anak kalian. Ayo mama antar ke kamarmu.”Kezia mengangguk sebelum kemudian berjalan mengikuti nyonya Anggun kekamar yang akan dia tempati.Beberapa saat yang lalu sepulang dari klinik, nyonya Anggun sengaja mengajak Kezia pulang dan menginap dirumahnya. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan lantas Kezia pun langsung setuju untuk menginap dirumah yang mungkin sebentar lagi akan menjadi rumahnya juga...Disisi lain Raga yang baru saja masuk kedalam kamar langsung berjalan menuju jendela kaca. Pria itu tampak menghela napasnya panjang tat kala tidak melihat keberadaan istrinya. Walaupu

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 33

    “Keguguran dok?”“Iya, pasien mengalami pendarahan yang cukup parah sampai akhirnya keguguran.”Saat ini Raga sedang berada disebuah klinik yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Tadi saat dalam perjalanan Kezia pura-pura merasakan kesakitan, wanita itu meminta Raga membawanya ke klinik alih-alih rumah sakit dengan alasan sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya.Alasan kenapa Kezia memilih klinik adalah karena jika wanita itu dibawa kerumah sakit maka semua kebohongannya akan terbongkar. Dokter akan mengatakan jika dia tidak hamil. Berbeda dengan klinik karena tanpa disengaja ternyata ada salah satu teman dekatnya yang bekerja diklinik itu. Kezia sempat meminta tolong pada teman dekatnya untuk berpura-pura mengatakan jika ia keguguran dengan begitu ia tidak akan kesusahan pura-pura hamil lagi. Bodohnya Raga dan nyonya Anggun percaya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak tahu bahkan melihat Kezia mengalami pendarahan.“Mas.” Dengan ekspresi wajah yang dibuat penuh kesed

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 32

    “Kezia, ngapain kamu kesini?”Malam-malam Raga sudah dikejutkan dengan kedatangan Kezia kerumahnya. “Loh bukannya mas Raga tadi yang kirim pesan ke aku dan minta aku kesini?”Beberapa saat yang lalu Kezia mendapat pesan dari nomor Raga. Raga memintanya datang kerumahnya, setelah membaca pesan itu lantas Kezia pun langsung bergegas pergi. Tapi anehnya kenapa sampai rumah Raga justru Raga terlihat terkejut melihat kedatangannya?“Aku yang suruh dia datang kesini, Mas. Aku kirim pesan kedia lewat ponselmu,” sahut Kania yang tiba-tiba datang menghampiri suami dan selingkuhan suaminya itu.Yup benar, Kania lah yang meminta Kezia datang kerumahnya. Untuk apa? Jelas untuk membongkar kebohongan Kezia.Setelah berhari-hari diam memikirkan masalahnya dengan Naren, Kania memutuskan untuk segera membongkar kebohongan Kezia, dengan begitu ia bisa segera memberitahu kehamilannya pada Raga sebelum adanya fitnah-fitnah tentang kehamilannya. Itulah kenapa saat ini Kania meminta Kezia datang kerumahny

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 31

    Sepanjang perjalanan pulang Kania tidak henti-hentinya menangis, bahkan tangisannya itu berhasil membuat seorang supir taxi kebingungan dan khawatir dibuatnya. Beberapa kali supir itu menanyakan apa yang membuatnya menangis tapi bukannya menjawab pertanyaan supir itu, Kania justru hanya diam dan terus menangis.Alasan yang membuat Kania menangis adalah karena kejadian beberapa saat yang lalu. Saat dirinya dikejutkan dengan kejadian yang amat sangat tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kania dan Naren terbangun disebuah ranjang yang sama dengan Naren yang bertelanjang dada. Kaget? Jelas sekali. Bahkan kaget saja tidak cukup untuk mendeskripsikan apa yang Kania rasakan tadi. Semuanya terjadi begitu saja, entah bagaimana ceritanya keduanya bisa tidur diranjang yang sama. Bahkan karena saking kaget dan marah Kania sempat menampar Naren karena wanita itu merasa dijebak oleh Naren.Setelah menempuh perjalanan hampir 20 menit akhirnya Kania sampai dirumahnya. Sekarang waktu sudah menunjukk

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 30

    “Kamu lagi, ngapain sih kamu datang kesini? Belum cukup jelas dengan apa yang aku bilang kalau aku benar-benar hamil anaknya mas Raga?”Lagi, entah untuk keberapa kalinya Kania kembali menemui Kezia. Wanita itu bahkan sama sekali tidak memperdulikan peringatan Raga untuk tidak lagi menemui Kezia. Kania tidak akan berhenti menemui Kezia sebelum Kezia mengakui kebohongannya.“Kamu pikir aku bisa dengan mudah mempercayaimu? Aku tahu kamu itu tidak hamil. Sudahlah Kezia, lebih baik kamu mengakuinya saja.”“Kalau iya kenapa? Iya aku berbohong! Aku tidak hamil!” Bentak Kezia kemudian. Tampaknya wanita itu sudah cukup muak mendapat penekanan dari Kania. Kezia mengakui kebohongannya didepan Kania karena merasa sudah cukup muak. Kezia berpikir jika hanya Kania yang mengetahui itu tidak akan berdampak buruk baginya karena Kezia yakin Raga lebih mempercayai kebohongannya dibanding kebenaran yang istrinya katakan. Jadi untuk sekarang tidak masalah jika Kania tahu, pikir Kezia.Sebuah senyuman pu

  • Pilih saja selingkuhanmu!   Bab 29

    Sejak hari dimana Kania mendatanginya ke apartment dan menuduhnya berpura-pura hamil, Kezia tidak pernah lepas dari teroran Kania. Lebih tepatnya hampir setiap hari ada saja hal yang Kania lakukan demi membongkar kebohongannya. Hal itu tentunya membuat Kezia sangat merasa terancam, karena kalau sampai Kania berhasil memberikan bukti bahka Kezia tidak hamil, maka bukan hanya tidak jadi dinikahi Raga, Kezia pasti juga akan langsung dijauhi oleh Raga.“Sial*n! Wanita itu selalu saja menerorku. Aku tidak bisa tinggal diam, kalau sampai dia berhasil temuin bukti kalau aku tidak hamil, bisa mati aku nanti.”Sepulang bekerja Kezia tidak berhenti mengumpat. Wanita itu benar-benar kesal dengan Kania. Kezia juga heran memikirkan bagaimana Kania bisa tahu alamat tempat tinggalnya karena kalau saja Kania tidak tahu tempat tinggalnya pasti wanita itu tidak akan menguping obrolannya dengan sepupunya tempo hari.Saat hendak masuk kedalam lift menuju lantai tempat dimana unit apartmennya berada, Kezi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status