Celeste memasuki bandara sambil memegang kertas bertuliskan "Reo". Inilah akibat kelakuan laknatnya York, saat Celeste meminta foto Reo agar ia tidak celingak-celinguk di bandara nanti York berkata bahwa ia tidak punya foto Reo dan Reo tidak menolak keras untuk berfoto maupun di foto. Oke untuk ini Celeste paham karena tidak semua orang nyaman berada dalam jepretan kamera.
Lalu Celeste pun meminta nomor ponsel Reo dan nama lengkapnya tiba-tiba saja York offline dan tidak aktif lagi hingga sekarang. Ingin rasanya Celeste berkata kasar, andaikan saat ini York ada di depannya mungkin ia akan memutilasi York menjadi delapan bagian.Celeste keluar dari mobilnya dan bergegas ke pintu kedatangan. Sambil memegang kertas di kedua tangannya ia melihat ke pintu kedatangan sembari menebak-nebak yang mana kira-kira pria bernama Reo. Sudah 10 menit Celeste menunggu, namun pria yang bernama Reo tersebut tak kunjung menghampirinya."Apa tulisanku tidak terbaca? tapi kan akuHanya 45 menit lagi untuk menyelesaikan seluruh prosedur atau pesawat akan lepas landas meninggalkan Negara penuh kenangan ini. Akh, lebih tepatnya York dilanda dilema antara harus mengatakan yang sebenarnya pada wanita yang tampak antusias berbicara dengan seseorang di seberang sana melalui ponselnya.Senyumnya yang mekar sempurna bak bunga sakura yang menjadi ciri khas penduduk jepang membuat York akhirnya membatalkan niatnya di detik-detik terakhir wanita itu mematikan ponselnya dan menoleh ke arahnya.“Oh, York kurasa ibu akan merindukan sifat bodohmu itu.” Memeluk York Portland dengan erat dan penuh kasih sayang.Hangat itu yang York rasakan. York ingin menjadi bayi kembali agar bisa bermanja ria pada ibunya setiap hari. Menjadi dewasa itu tidak menyenangkan, dulu saat kau kecil dan merasa kesulitan orangtuamu akan datang memeluk lalu menanggung kesulitan itu sendiri dan menyelesaikannya untukmu.Kau hanya perlu menangis maka seluruh kein
“Kekayaan bukanlah untuk memberi makan ego tetapi memberi makan orang yang lapar dan untuk membantu orang lain dalam membantu diri sendiri. Wow, Andrew Carnegie sungguh patut menjadi idola. Baik dari segi kekayaan, etos kerja, ke dermawanan, tidak seperti seseorang yang ku kenal oportunis dan sangat kapitalis.” Maxwell sengaja meninggikan suaranya sambil menutupi wajahnya dengan buku bersampulkan Andrew Carnegie.“Diam kau Maxwell, fokus saja untuk menyelesaikan hukumanmu atau aku akan menghancurkan kartu kreditmu dan menarik kembali mobil sport yang telah ku berikan padamu.” Celeste Winston menatap Maxwell dengan tajam.Suara dinginnya yang tajam dan menusuk membuat siapapun yang mendengarnya pasti bergidik ngeri dan ketakutan. Meski Celeste terlihat dingin dan mendapat julukan wanita besi dalam dunia bisnis tetap saja ia harus selalu berkompromi ketika berhadapan dengan adik kandungnya sendiri.“Baiklah kakak jangan terlalu galak,
Bandara internasional Zurich tampak ramai ketika York keluar dari ruang pengambilan barang di. Rambut pirang York yang lembut dan halus terurai manja di antara jaket kulit hitamnya. York mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mata bengkaknya sehabis mengamuk tadi malam saat kedatangan Celeste.Kaos putih yang membalut tubuh langsing tampak trendi dipadu padankan dengan legging hitam yang menonjolkan bentuk paha dan kakinya serta sneakers putih yang membuat penampilannya casual namun elegan dan modis di saat bersamaan.Tinggi badannya yang mencapai 178 cm membuatnya tampak menonjol di tengah kerumunan apalagi fitur wajahnya yang tampak lembut dan rahangnya yang tegas namun terlihat halus dan temperamennya yang dingin membuat siapapun yang melihatnya pasti akan menengok dua kali.York mengistirahatkan kaki jenjangnya di kursi sambil menunggu jemputannya datang.“York Portland?” York mengangkat kepalanya dari ponsel yang sedang di utak-atiknya
“Kau sudah sampai?” tuan tua Portland mengangkat kepalanya dari tumpukan kertas sedangkan Chris keluar dari ruangan tersebut dan menyisakan York serta tuan tua Portland.“Hmm….” York menjawab singkat. York memang dingin dan acuh tak acuh, meskipun pria tua di hadapannya ini adalah kakeknya namun York tidak menemukan adanya bonding ataupun ikatan diantaran mereka. Bagi York tuan tua Portland adalah orang asing.“Aku senang karena akhirnya kau memutuskan untuk datang kesini.” Tuan tua Portland melihat York yang tampak tenang menyeruput secangkir teh di hadapannya. Meski tenang namun York seakan memberi tembok pemisah yang membuat orang segan untuk berbicara padanya. Tuan tua Portland tampak bangga, karena di usia yang masih muda cucu perempuannya ini tidak hanya berbakat dalam komputer tetapi juga memiliki aura alpha yang membuat orang lain merasa harus menghormatinya.York hanya diam saja tidak menyahuti perkataan Portla
Tuan tua Portland memasuki mansion bergaya eropa mewah, kebayang nggak sih seberapa mahal perabotan yang terpampang nyata di setiap sudut rumah si pemilik. York mengikuti dari belakang dengan elegan seolah tidak tertarik untuk mengamati sekeliling mansion klasik ini.Ketika kamu berkunjung ke rumah mewah, aturan yang pertama adalah usahakan agar mata tidak jelalatan dan bersikaplah tenang dan elegan dengan begitu kamu tidak akan terlihat norak dan di anggap remeh si tuan rumah. Mengagumi boleh tapi jangan sampai mempermalukan diri sendiri.Setidaknya itu yang York pelajari dari kelas tata krama semasa sekolahnya dulu, bukan York yang ingin masuk kelas tata krama tapi wanita itu yang memaksanya untuk mengikuti kelas tersebut dan setidaknya hal itu berguna sekarang.Terkadang hal yang kita anggap dulunya tidak berguna dan buang-buang waktu ternyata akan berguna di masa depan pada waktu yang tepat dan momen yang tepat, intinya tidak ada hal yang sia-sia.
“Tidak bisa Olivie Golden Autumn itu sangat jauh dari Winter tech.”“Apa hubungannya dengan winter tech?”“York akan bekerja di winter tech team reseach dan development jadi York sangat butuh lokasi yang strategis dan tidak memakan waktu untuk bolak-balik apartemen perusahaan.” Tuan tua Portland menanggapi pertanyaan Olivie dengan sabar mengingat betapa enaknya masakan Olivie.“York kan tidak lulus kuliah, bagaimana mungkin dia bisa bekerja disana? Sedangkan kak Axel saja yang sudah double master dan memiliki gelar di bidang IT tetap saja tidak di izinkan bergabung dengan team R and D.”“Meski Axel punya gelar IT, tapi ia kurang passionate dan berbakat di bidang IT secara Axel kuliah jurusan IT juga karena desakan papahmu. Dan kakek amati Axel memang lebih berbakat di bidang manajemen keuangan lihat saja profif Rainy Bank meningkat 80% hanya dalam 9 bulan ia menjadi direktur disana.”
“Bagaimana York kau puas dengan apartemen ini?” tuan tua Portland membawa York berkeliling apartemen yang akan menjadi tempat tinggal York selama ia berada di Rusia.“Ya.” York menjawab singkat lalu mengikuti tuan tua Portland keluar dari apartemen menuju basement. Memang rencananya setelah mengantar York ke apartemen barunya, tuan tua Portland juga akan membawa York ke perusahaan untuk memperkenalkan kepada karyawan Winter Tech.“Selamat siang presdir.”“Siang Mr.Portland...”“Mr. Portland...”Inilah pemandangan yang York dapati saat memasuki gedung perusahaan bersama tuan tua Portland yang di balas tuan tua Portland dengan anggukan dan senyuman seolah menyapa balik karyawannya.“Siapa gadis yang bersama Presdir?”“Sangat jarang melihat presdir membawa seseorang ke perusahaan bersamanya.”“Mungkinkah itu nona Olivie?”“
Bagaimana tidak terkejut? Kontes itu diadakan 5 tahun lalu, berapa usia York saat itu? Hmm 13 tahun, anak 13 tahun sudah update soal AI yang notabene rumit dan sulit untuk dipahami dan yang lebih mengejutkan lagi, ia mampu mengulik kisah dibaliknya. Tolong ini bukan hal yang bisa dikerjakan oleh remaja bisa berusia 13 tahun.“Itu adalah salah satu momen yang ingin aku delete dalam hidupku, aku menyesal karena terlalu naif di masa lalu. Aku terlalu mempercayai Ecollin dan menyerahkan AI yang telah ku kerjakan berbulan-bulan dan hanya tidur 1 jam setiap harinya. Dan alhasil Ecollin menikmati semuanya dan dieluk-elukkan dunia sedangkan aku tidak mendapatkan apa-apa bahkan harus berbaring di ranjang rumah sakit hampir mati karena kurang tidur berbulan-bulan. Kalau bukan karena tuan tua Portland mungkin seorang Avery akan lenyap dari bumi ini.” Avery terkekeh miris, sebenarnya Avery tidak ingin menceritakan ini karena sama saja ini membuka luka lama dan membuatny