Share

Bab 6 : Emas Disangka Loyang

Hari berikutnya, pagi dengan suasana yang cukup mendung, Naya, Sunam, dan Bima berkumpul di ruangan luas dekat dapur. Sedang Mbak Tini dan adik-adik panti sudah duluan pergi mengungsi ke villa kedua milik bibi Naya, setelah sang bibi memaksa penjaga villa untuk segera kembali dengan sogokan tambahan uang ‘lembur’. Walaupun Naya dan Bima mesti datang ke sekolah untuk class meeting hari terakhir, mereka sudah tak peduli. Lagipula, mereka sudah lagi tak mau jadi babu atau pajangan untuk menarik perhatian orang-orang.

“Nggak papa nih ninggalin mereka semua di sana?” kata Bima sembari menengok pemandangan di balik pintu rumah yang terbuka.

“Tenang saja, Tasanee tak tahu lokasinya. Lagipula, aku pikir dia tak mau mengambil resiko jika Naya dan ayahnya menggabungkan kekuatan untuk balas dendam,” jelas Sunam santai setelah meneguk es teh di depannya. “Kalau kata Letjen Uda, Kapita-mu sebenarnya sekuat itu. Aku belum bisa membayangkan bagaimana jika kelima Kapita Almiya bergabung bersama Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status