Share

Polisi Tampan itu Ayah Anakku
Polisi Tampan itu Ayah Anakku
Penulis: Nielly 11

Pengantin Pengganti

Penulis: Nielly 11
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 22:07:58

“Kenapa bisa lo yang jadi suami gue, hah?”

“Boleh nggak aku istirahat dulu, Yum?” pinta Galang diiringi menarik nafas sedalam-dalamnya. Galang melangkah masuk lebih dalam lagi ke dalam kamar Ayumie. “Dari pagi sampai malam aku berdiri di pelaminan tanpa kamu,” ungkapnya dengan ekspresi sedih dan juga kecewa.

Hanya dia sendiri yang berdiri di pelaminan tanpa adanya pengantin wanita, tidak ada kedua orang tuanya disana begitu juga mertuanya menyambut para tamu. Bisa dibayangkan bukan bagaimana malunya dan bingungnya Galang menjawab pertanyaan para tamu undangan?

Wajah Ayumie semakin memerah marah. Demi Tuhan, Ayumie sama sekali tidak peduli dengan semua itu. Jika Galang kecewa dengan semuanya, lalu bagaimana dengannya saat ini?

Dimana hari ini harusnya hari bahagianya menikah dengan pria dicintainya namun, semuanya menjadi hari berduka terdalam untuknya. Dengan tega calon suaminya menukarkan pengantin pria dengan pria di depannya itu sampai Ayumie kini resmi sah menjadi istri dari musuh bubuyutannya sendiri, Galang Sugono.

“Gue nggak peduli sama sekali dengan drama lo itu. Gue butuh penjelasan disini.”

“Penjelasaan apa?”

“Ck!” Ayumie berdecak lidah, matanya menatap nyalang Galang terlihat pura-pura tidak tahu semua yang terjadi. Jelas Ayumie yakin jika pria berengsek itu terlibat disini. “Katakan sama gue semuanya atau—“

“Oke. Aku akan jelaskan besok pagi, nggak sekarang.”

Tapi Ayumie ingin sekarang bukan besok karena ia tahu Galang sedang mengulur waktunya. Apa yang ada di otak pria itu sudah bisa Ayumie tebak dan menunggu Galang buka mulut menjelaskan semuanya rasanya itu mustahil mengingat Ayumie tahu tabiat pria itu bagaimana.

“Kamu mau kemana, Yum?”

Ayumie berkemas memasukan barang-barang penting ke dalam tas ranselnya tanpa menjawab pertanyaannya. Satu-satunya yang bisa menjelaskan akan kekacauan semua ini hanya satu.

Ya, calon suaminya yang kini entah berada di mana. Namun, sejauh apapun pria itu bersembunyi, Ayumie bersumpah akan mengejarnya walaupun sampai ke kerak neraka sekalipun.

“Ayumie—“ Galang mencengkeram lengan Ayumie untuk tidak pergi.

Ayumie melotot marah seiring menghempaskan tangan Galang. “Pernikahan ini sebatas permainan antara lo sama si berengsek Jo!”

Kening Galang berkerut dalam. Permainan apa? Sementara pernikahan ini sah karena Galang sendiri ijab kabul di depan ayah Ayumie begitu juga dengan para saksi.

“Pergilah dari rumah gue karena gue nggak merasa nikah sama lo!”

“Yum,” Galang memohon dengan sangat untuk tidak pergi. “Pernikahan kita jelas sah. Aku ijab kabul sama ayahmu. Beliau memintaku untuk menggantikan calon suami mu itu dari pada keluargamu malu.”

“Ck!” Ayumie menyunggingkan senyuman menakutkan. “Lo pikir gue bodoh, hah?” Galang mempertahankan wajahnya sedemikian rupa. “Lo mengancam bokap gue, Galang!”

Galang mendelik kaget sedetik, dia meremehkan seorang Ayumie Takara Nagasasti. “Dibayar berapa lo sama si berengsek Jo, hah?”

Lagi, lagi wajah Galang terlihat kaget. “Aku nggak dibayar,” dustanya seiring mengejar langkah Ayumie yang cepat keluar dari kamarnya. “Aku bersumpah akan jelaskan semuanya besok, Ayumie,” bujuk Galang.

Sialnya, Ayumie bukan tipe wanita yang mudah percaya dengan ucapannya.

“Ini malam pertama kita, Ayumie. Nggak etis banget kita malah berantem.” Dia berusaha keras meluluhkan Ayumie. “Berantemnya di atas ranjang yuk, Yum,” goda Galang diiringi cengiran.

Dan hal itu berhasil membuat Ayumie berhenti, istrinya yang cantik itu berbalik badan dengan wajah yang memerah seperti kobaran api. Ayumie berjalan mendekatinya.

“Dengar ya, Galang. Dalam mimpi sekalipun gue sudi menikah sama lo apalagi jadi istri lo!” ucap Ayumie seiring menekan dada bidang Galang. “Enyah dari hidup gue!”

Setelah kalimat pengusiran Ayumie menuruni anak tangga dan berjalan cepat menuju belakang rumahnya. Ayumie membuka mobil pick up milik ayahnya lalu duduk di stir kemudi.

“Kamu mau kemana Ayumie?”  Lagi, lagi Galang menahan Ayumie agar tidak pergi dan mematikan mesin mobil. “Kayak gini juga aku ini suamimu. Mau nggak mau aku udah sah nikahi kamu.”

“Oke. Kalau begitu gue tunggu 24/7 surat gugatan cerai dari lo!” tekan Ayumie seraya menghidupkan mesin mobil dan berlalu pergi.

Tak ada yang bisa menahan kepergiannya sekalipun Galang sendiri, hati Ayumie sudah menggebu-gebu ingin segera bertemu dengan calon suaminya itu untuk meminta penjelasan sementara Galang masih berdiri disana, memandangi kepergian Ayumie, dia mengambil ponselnya lalu mendial nomor seseorang.

“Ayumie pergi,” kata Galang pada seseorang di seberang sana ketika panggilannya terjawab.

Suara helaan nafas berat terdengar kuat di telinganya. “Biarkan dia pergi,” Seseorang itu tahu Ayumie pasti akan mencarinya. “Dia tidak akan tahu dengan keberadaan kita,” keberadaanya jauh, Ayumie tidak akan berhasil menemukannya.

“Yang penting sekarang lo harus bisa berperan jadi suami yang baik dan setia.”

“Setia?” ulang Galang. Suara tawa nan keras di seberang sana terdengar mengejeknya. “Bukannya lo tahu bagaimana sifat Ayumie yang menyerupai singa betina, hah?” Kesetian pun akan kurang akan sifatnya yang pemberontak dan sudah memendam kebencian sejak lama padanya.

Setelah mengucapkan selamat atas pernikahannya dan mentransfer sejumlah uang yang cukup besar sebagai hadiah pernikahannya, panggilan pun berakhir. Tapi Galang masih ada disana, dia terdiam cukup lama. Dia bingung kedepannya harus bagaimana setelah menjadi pengantin pengganti pria itu begitu juga dengan permintaan Ayumie yang ingin bercerai darinya.

“Aku tidak akan menceraikanmu sebelum aku bisa menikmati tubuhmu dan menguras harta ayahmu. Setelah kalian jatuh miskin maka aku menceraikanmu dan permainan berakhir, Ayumie,” ungkap Galang dengan senyuman kelicikan.

Itulah kenapa dia setuju menjadi pengantin pengganti selain bayarannya tinggi Galang pun memiliki tujuan sendiri untuk Ayumie dan juga keluarganya.

“Miris banget sih nasib loh, Yum.”

Ayumie melirik ke samping, seorang pria bertubuh besar menghampirinya. Tuhan masih baik padanya, mengirim pria itu untuk menolongnya setelah dua jam sudah Ayumie terdampar di negeri orang.

Enam jam lalu, Ayumie mencari keberadaan calon suaminya di hotel tempat keluarga pria itu menginap sampai Ayumie mendatangi kediaman orang tuanya. Nihil, Ayumie gagal menemukan Jo begitu juga keluarganya.

Namun, sebuah kabar menghancurkan hatinya lebih dalam lagi sampai Ayumie berakhir di negeri singa untuk mencari keberadaan Jo yang menurut seorang Jo sedang menyelenggarakan pesta pernikahan. Ya, Jo telah menikahi wanita lain di hari yang sama yang harusnya pria itu menikah dengannya.

“Kok lo bisa sih pacaran 3 tahun sampai kalian punya rencana menikah nggak tahu apa-apa.” Pria itu ikut jengkel mendengar cerita Ayumie. “Persiapan sudah siap semua. Eh, itu laki malah akad nikah sama wanita lain?”

Itu bukan sindiran tapi mengingatkan kembali masa-masa Ayumie bersama kekasihnya itu.

“Emangnya lo nggak tahu kalo diampdiam laki lo itu punya wanita lain?”

“Gak. Selama ini hubungan gue sama dia baik-baik saja. Nggak ada gerak gerik mencurigakan kayak selingkuh dibelakang gue. Nggak sama sekali, Ton.”

Ayumie menarik nafasnya yang terasa sesak. 3 tahun pacaran, Jo sayang padanya, cinta dan perhatian padanya. Komunikasi mereka pun baik, Jo selalu ada waktu untuknya dan mereka pun sering bertemu.

Ayumie menekan otaknya kembali untuk mengingat semua kebersamaan—mencari celah kesalahan Jo selama 3 tahun ini. Demi Tuhan, semuanya sangat sempurna, Jo sama sekali tidak ada cacat di matanya begitu juga orang tuanya.

“Yang kelihatan sempurna itu belum tentu baik, Ayumie. Buktinya itu laki malah menikahi wanita lain.”

“Kamu benar Anton. Pengennya gue, dia jujur bukan kayak gini caranya mencari pria lain buat jadi pengantin penggantinya. Ngenesnya, sekarang gue jadi istri orang dan lo pengen tahu siapa pria yang sekarang jadi suami gue?”

Anton semakin penasaran, sejak tak sengaja menemukan Ayumie di tepi jalan sedang menangis dan membawanya ke apartemennya. Ayumie menceritakan masalahnya tapi dia belum mendengar siapa pengantin pria penggantinya itu.

“Musuh bebuyutan gue.” Kening pria itu berkerut mencoba menebak siapa musuh Ayumie di kampungnya. “Galang Sugono!”

Anton melotot kaget. “What? Si preman kampung itu?”

Ayumie tak mengangguk namun, air matanya semakin berderai. Tak hanya hatinya yang kini terluka dalam, Ayumie pun bingung harus bagaimana dengan nasib pernikahannya yang kini sudah sah dimata agama dan hukum. Jelas meminta Galang menceraikannya tidaklah semudah kata-kata.

Anton membangunkan Ayumie untuk berdiri, ibu jarinya menghapus jejak air matanya.

“Sudah. Lo nggak pantes nangisin itu laki. Sekarang kita buat perhitungan sama si berengsek Jo,” bujuknya.

Menangis tidak akan merubah nasib temannya dimana dia tahu bagaimana sifat Ayumie dan bagaimana pribadi Galang. Dulu, Anton teman baik Galang jelas dia lebih tahu bagaimana temannya yang satu itu.

Anton mengerlingkan sebelah mata dan mengajak Ayumie ke kamar samping. Ayumie dibuat bingung, apalagi saat pria kemayu itu memintanya untuk memakai dress dan berdandan cantik.

“Kita akan kemana?” tanya Ayumie setelah berganti dengan dress merah kurang bahan dan riasan tipis di wajahnya. Anton mengajaknya ke sebuah hotel bintang lima.

“Lo akan tahu.”

Ayumie berhenti lalu menghempaskan tangan Anton. “Setelah lo memaksa gue memakian dress haram ini begitu juga hells yang buat kaki gue susah jalan. Lo nggak akan cerita sama gue kita akan pergi kemana, hah?”

Anton mendengus jengah. “Balas dendam.”

Kening Ayumie berkerut dalam namun, ekspresi bodoh itu membuat Anton menonyorkan kepala Ayumie.

“Wajah bloon lo bisa dialihkan dulu kenapa?” Ayumie mendesah kesal. “Daddy sudah meretas si siti dari bandara.”

Ayumie melirik bingung, Anton kembali menonyorkan kepala Ayumie lagi karena Ayumie lambat berpikir. Jelas Ayumie sudah berkenalan dengan kekasihnya yang seorang peretas handal, mencari keberadaan si berengsek itu jelas mudah.

“Si berengsek itu ada di hotel ini mengadakan pesta pernikahan.”

Jantung Ayumie berdegup kencang dengan mata melotot kaget, secepat itukah Anton mengetahui keberadaan si Jo?

“Nggak usah kaget.”

“Tapi gaun ini kependekan, Ton. Astaga, gue udah menyerupai bicthh!” keluh Ayumie.

“Sudah. Nggak usah banyak protes ya. Cuman gaun ini yang tersisa di lemari pakaian gue. Harusnya lo itu berterima kasih sama gue karena gue menemukan lo di waktu yang tepat.”

Itu benar, jika Anton tak menemukannya mungkin Ayumie sudah jadi gembel di negeri singa luntang lantung tidak jelas mencari hotel tempat calon suaminya menyelenggarakan pesta.

“Ayo kita masuk jangan berdiri terus di depan lift. Pesta si brengsek lantai paling atas,” ajak Anton seraya mengapit tangan Ayumie untuk segera masuk ke dalam lift.

Mata Ayumie terbelalak kaget saat sampai di lantai paling atas, belum dipertemukan dengan Jo saja Ayumie sudah dikejutkan dengan dekorasi dan tema pernikahan pria itu yang sama dengannya. Hati Ayumie semakin sakit, air mata yang sejak tadi ditahan-tahan pun kini basah seiring kedua kakinya melangkah lebih dalam lagi.

Dari ratusan orang yang berada di pesta meriah itu, kedua kaki Ayumie seolah tahu dimana keberadaan pria itu sekalipun pria itu mengenakan topeng yang menutupi wajah tampanya, Ayumie tetap bisa mengenalinya.

Plak!

“Hei…” Jo berteriak keras, kaget sekaligus malu ditampar oleh wanita mengenaikan topeng silver di depan teman-temannya.

“Kenapa lo nampar gue, hah?”

Plak!

Bukan jawaban yang didapatkan, Jo justru kembali mendapatkan tamparan di pipi satunya. Jo melotot tajam memegangi pipinya.

“Kau—“

“Seharusnya gue bunuh lo bukan menampar lo,” katanya dengan santai.

Suara itu membuat bola mata Jo kembali melotot, dia mengenalnya. Jo membuka topengnya untuk melihat lebih jelas wanita bergaun merah itu. Sungguh, dia tidak mengenali calon istrinya yang begitu cantik dan seksi di depannya itu.

“A-ayumi,” Suara Jo tergagap. Jo masih belum percaya kalau Ayumie kini berdiri di depannya dan menemukannya secepat ini. “Ay,” Jo meraih tangan Ayumie. “Aku bisa jelasin semua ini.”

“Jelasin apa?”

Ayumie tak membutuhkan penjelasaan lagi setelah melihat semuanya yang saat ini Ayumie rasakan hanya rasa penasaran akan siapa wanita yang Jo nikahi sebagai penggantinya.

“Siapa wanita itu, Jo?”

Ayumie mengedarkan pandangannya mencari pengantin wanita sementara jantung Jo semakin berdetak tidak beraturan.

“Ay—Aku akan jelasin semuanya.“

Senyuman miring yang tercetak itu redup seketika ketika gaun putih di ujung sana sedang menatapnya kearahnya. Mata Ayumie nyaris keluar dari rongganya saat dia tahu siapa wanita yang Jo nikahi.

“Dia—“

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alea Rosaline
Jahat bgt si Jo. Jadi penasaran wnta yg dnikahi si jo siapa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   Hak!

    “Tunggu sebentar ya, Pak. Saya ambilkan dulu.”Batara berikan anggukan sebagai jawaban sementara resepsionis wanita itu pergi ke belakang untuk mengambil titipan helm dari satpam yang berjaga malam. Batara menyipitkan mata ketika berbalik badan di sela menerima panggilan telepon dari Jackson.Dia melihat Cantika, wanita itu berdiri di luar pintu uatam lobby apartementnya dengan posisi membelakanginya, seolah berpuara-pura dia tidak melhatnya. Jelas pakaian dan kerudung yang dipakai dia kenal. Batara bingung sendiri, harus bagaimana menjelaskan pada wanita itu jika dia tak ingin diganggu. Penolakan semalam sudah jelas bukan, jika dia tidak menyukainya apalagi cara semalam yang tiba-tiba marah dan mengatainya baginya sudah cukup jelas. Lalu apa yang dipertahankan sampai datang memberikan makan siang.“Nanti gue telephone balik lagi, Jack,” katanya seraya mengambil helm milik Ayumie dan berlalu pergi untuk segera ke atas rumahnya setelah panggilan berakhir.Melihat Batara menjauh, Canti

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   Selingkuhan!

    Joshua dibuat geram, Batara sama sekali tak memberikan penjelasan dan pria itu begitu saja keluar dari ruangan nya menyisakan tanya besar.Astaga, kenapa Batara tak langsung menjelaskan permasalahanya. Apa istrinya itu mengadu pada saudaranya, pikir Joshua.“Haish,” Joshua mendesah frustasi, sudah dua jam duduk di kursi panasnya diminta menyelesaikan laporan yang sudah ditunggu pak Bachtiar sore ini sampai sekarang otaknya mendadak mandek dan itu semua karena Batara.“Kenapa gue harus minta maaf sama istri gue? Emangnya gue salah apa sama Ayuma?”Hanya itu yang Batara jawab, dia diharuskan meminta maaf pada Ayuma dengan kesalahan yang entah apa.“Gue harus tanya ke dia, gue n

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   Perlepasan

    “Lho. Ayumie mana Ra?”“Lah itu dia, Bu. Ayumie nggak ada di rumahnya, kamarnya juga kosong.”“Belanja gitu?” tanya tetangganya.Akira menggeleng tidak tahu, tapi kalo Ayumie belanja biasanya dia selalu mengirim pesan dan menitipkan amanah. Tapi kali ini tidak, sahabatnya itu pergi begitu saja meninggalkan Catering Mbak Naga yang kini mulai banyak mendapatkan orderan.“Saya nggak denger suara motornya keluar, Bu. Gerbang juga aman masih di gembok meskipun motor kesayangan nya nggak ada di parkiran,” tunjuk Akira.Berarti Ayumie memang benar-benar pergi jika motor kesayangannya itu tidak ada. Astaga kemana sepagi ini si janda itu, kenapa membuat orang resah dan panik seperti ini.

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   Ungkapan

    “Kamu tidur?” tanya Batara serupa bisikan lembut di telinga Ayumie.Tangannya tak henti mengusap punggung kecil yang memeluknya, isak tangisnya sudah tak terdengar lagi sejak beberapa menit lalu. Mungkin Ayumie tertidur setelah menumpahkan air matanya yang membasahi setengah punggung kemejanya.Si janda yang biasanya selalu menantang, kebal cacian dan makian, bertingkah seenaknya kini terlihat rapuh menangis di pundaknya. Caranya yang menangis persisi seperti bocah lima tahun yang sedang merajuk, dia tidak menunjukan wajahnya.“Kepalamu pasti makin sakit—ya?” tanya Batara lagi ketika mendapatkan jawaban serupa gelengan kepala. Ayumie belum tidur.Batara menarik tubuh kurus yang duduk diatas pahanya, dia menolak dan tak melepaskan pelukannya

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   I must go now

    “Mbak Ayumie berkelahi sama aa Harry.” Jawaban Fani membuat Batara semakin dibuat bingung.Ayumie berkelahi? Batara diam dengan ketidak percayaan dibalik tatapannya pada wanita memejamkan matanya. Namun, dari cahaya minim yang menerangi mereka Batara bisa melihat pipi Ayumie yang memerah dan lebam. Kedua tangannya yang mulus pun terluka dan berdarah yang dibiarkan begitu saja tanpa diobati.“Tapi dua orang yang tadi sama Aa Hary masih ada di sana, Aa,” tunjuk Fanny pada satu wanita dan juga dua pria di tempat kejadian pemukulan tadi.“Bangun, Ay?” Batara mengguncang tubuh kurus Ayumie agar wanita itu sadar.Ayumie menaikan pandanganya lalu menatap pria di depannya dengan bibir yang bergetar dan air mata yang berjatuhan. Batara merapikan rambut Ayumie dan memegangi rambut panjangnya untuk melihat si janda ini yang terlihat bersedih.“Kenapa sakit, hm?”Ayumie manggut-manggut pelan, tapi luka-luka di sekujur tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit hatinya yang terus dipermainkan oleh p

  • Polisi Tampan itu Ayah Anakku   Drunk!

    “Gimana sudah ketemu, Fan?”Ayumie kembali bergabung dengan Anton dan Fani, Anton mendelik ketika melihat Ayumie yang melepaskan jaket hitamnya, kaos bergambar doraemon berlengan pendek itu menunjukkan lekuk tubuh Ayumie.“Ya ampun, Yet. Lo kurusan banget? Apa separah ini hidup lo sampai tubuhmu kurus kayak tengkorak hidup?”Ayumie mendesah lelah, ini temannya yang satu maunya apa sih. Apa tidak lelah sejak tadi ngajak berdebat terus dan sekarang body shaming dengan tubuhnya yang kurus kerontang?Ayumie memilih mengabaikan pertanyaan Anton dan menghentikan Fani yang mulai mengambil gelas berisi beer.“Jangan minum banyak-banyak, Fan.” Ayumie mengingatkan pada gadis kampung itu.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status