Share

Part 20.

Ara terbaring lemah di atas brankar, matanya terpejam dengan infus di punggung tangannya. Di sisinya, ada Mars dan Hasbi. Mereka berdua dengan setia menunggu Ara membuka matanya. Do'a terus mereka panjatkan, agar Ara segera sadar.

Beberapa menit kemudian, kelopak mata Ara mulai bergerak dan membuka. Hasbi dan Mars yang melihat hal itu tentu saja sangat senang. Keduanya berlomba-lomba bertanya apa yang dirasakan oleh Ara.

"Minum," lirih Ara.

Dengan cepat, Mars mengambil gelas yang sudah disediakan di atas nakas kepada Ara.

"Sebaiknya, kamu berbaring dulu. Sebentar lagi Dokter akan datang untuk memeriksamu," ucap Mars. Sedangkan, Ara hanya mengangguk dan menuruti apa yang diperintahkan oleh Mars padanya.

Benar saja, tak lama dokter datang dengan asistennya yang setia mengekor dibelakangnya. Setelah diperiksa, dokter itu menuliskan resep obat yang harus di tebus.

"Keadaannya sudah cukup baik. Namun, harus melakukan perawatan inap, agar kondisinya terus terkontrol oleh kami," ucap Dokt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status