Short
Primadona Disangka Murahan

Primadona Disangka Murahan

By:  Dina ShafiraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 rating. 1 review
8Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ada yang menyatakan perasaannya kepadaku di laman web pengakuan kampus, tetapi pacar teman sekamarku malah mengomentari unggahan itu dengan pernyataan bahwa aku sudah pernah tidur dengan semua siswa di kampus. Saking marahnya, aku langsung lapor polisi. Teman sekamarku pun memohon kepadaku untuk memaafkan pacarnya. Dia bahkan bilang akan meminta pacarnya untuk mengunggah permintaan maaf di laman web kampus. Belum sempat permintaan maaf itu kuterima, sebuah video tidak senonoh keburu tersebar di kalangan siswa. Semua orang mengatakan bahwa akulah sosok perempuan dalam video itu. Aku pun diinterogasi pihak kampus dan akhirnya diminta untuk cuti. Saat aku pulang, orangtuaku menolak mengakuiku sebagai putri mereka. Kehilangan segalanya membuatku begitu putus asa dan depresi hingga akhirnya aku memutuskan untuk bunuh diri. Namun, saat mataku terbuka lagi, aku kembali pada hari di mana pengakuan perasaan itu terpajang di laman web.

View More

Chapter 1

Bab 1

Fotoku yang sedang menerima beasiswa bergengsi dipajang di laman web kampus.

Di bawah foto itu, terdapat tulisan.

"Pengakuan ke-23 buat Vania Halim. Dia cantik sekali, ya. Boleh nggak kenalan kalau memang belum punya pacar?"

Beberapa menit kemudian, belasan komentar menyertai unggahan itu.

"Ya ampun, Vania cantik banget! Sudah kayak tokoh utama di novel-novel!"

"Wah! Aku juga mau nomornya Kak Vania!"

Aku terus menggulirkan komentar ke bawah dengan ekspresi datar hingga akhirnya melihat sebuah komentar panjang yang ditinggalkan oleh Jayden Yular.

"Ya ampun, matamu buta, ya? Masa iya kamu suka pada Vania? Kamu tahu nggak kalau dia itu 'bus' terkenal di kampus kita? Siapa pun bisa 'menaiki'nya asalkan punya uang. Dia sudah melakukannya dengan semua siswa laki-laki, tahu."

Komentar Jayden itu pun segera dibalas.

"Ini orang gila dari mana, sih? Seenaknya saja menyebarkan gosip."

Entah kata-kata mana yang menyinggung hati Jayden, yang jelas lama sekali dia baru menjawab.

"Gosip apa? Aku memang pernah memergokinya. Padahal masih siang bolong, tapi dia malah melakukannya di sudut ruangan dan bukannya ke hotel. Dia itu lagi menipu kalian semua. Semua orang juga tahu dia berhasil mendapatkan beasiswa itu karena meniduri perwakilannya."

Begitu membaca komentar itu, ponselku langsung terjatuh ke atas lantai saking gemetarnya.

"Vania, kok mukamu kelihatan panik banget?" tanya salah seorang teman sekamarku sambil mengambil ponselku dan melirik layarnya, lalu memekik dengan kaget, "Natalia! Kok pacarmu mengirimkan komentar sembarangan di laman web kampus!"

Natalia juga membaca unggahan itu dengan bingung, tetapi begitu membaca komentar Jayden, wajahnya sontak menjadi merah padam.

"Kok Jayden ngomong kasar begini sih?" seloroh salah seorang teman sekamarku yang lain. Dia juga membaca semua komentar yang ada dan jadi merasa simpatik denganku. "Ini bisa dianggap pornografi, 'kan? Vania, kamu lapor polisi saja."

"Jangan! Jangan lapor polisi!" larang Natalia dengan ekspresi kesal. "Maaf, Nia, tapi ini pasti ada kesalahpahaman. Aku akan menemui Jayden sekarang juga dan memastikan dia menghapus komentarnya, lalu mengunggah permintaan maaf kepadamu."

Ekspresi Natalia terkesan tulus. Aku pasti akan menurut padanya seandainya ini bukan kehidupan keduaku.

Di kehidupanku sebelum ini, Jayden sama tidak menghapus komentarnya atau meminta maaf padaku. Dia malah mengomentari video pendek tidak senonoh yang viral itu.

"Tuh, sudah kubilang Vania itu cewek murahan."

Aku pun bangkit berdiri dalam diam, lalu mengambil ponselku dan berjalan keluar.

Sesampainya di lantai satu asrama putra, aku kebetulan bertemu dengan Jayden yang sedang berjalan keluar.

Aku langsung berlari menghampirinya. "Kamu serius bilang begini?"

Jayden kaget sekali melihatku mendadak sudah ada di hadapannya. "Apa?"

Aku mengeluarkan ponselku dan menunjukkan komentarnya itu. "Komentarmu tentang bagaimana aku sudah meniduri semua siswa di kampus ini. Kamu serius bilang begitu? Memangnya kapan? Di mana? Berapa banyak? Aku sama sekali nggak ingat. Ini beneran atau nggak?"

Ekspresi Jayden pun menjadi sedikit malu.

Wajahnya tampak merah padam, lama sekali dia tidak bisa menyahut apa-apa.

Natalia yang terlambat menemuinya pun memukul bahunya sambil berbisik, "Cepat minta maaf."

Jayden tersadar dari lamunannya dan berkata, "Maaf, Vania, aku cuma keceplosan. Nggak seharusnya aku membongkar masalah itu."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lia latifah
sudah selesai
2025-05-23 20:36:19
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status