Home / Romansa / Primadonaku / Bab.6 Calon Ladang Berlian

Share

Bab.6 Calon Ladang Berlian

Author: Rosida20
last update Last Updated: 2021-08-18 19:44:09

Baju yang diberikan pada Niken daster panjang untuk tidur.

"Terima kasih, Mbak, "

"Sama sama, Non ,"

Melewati malam pertama sangatlah tersiksa sebenarnya bagi Niken. Tapi demi orang tuanya ia harus tetap di kamarnya sampai tiba dijemput untuk dirudapaksa menghasilkan uang.

Walau pun dirinya sadar akan dijual pada laki laki, tetap saja Niken tak berniat kabur.

Hidup manusia di tangan Allah. Ia pasrah jika harus jadi pembela orang tuanya.

Pekerjaan itu memang menjijikkan. Tapi harus dijalaninya. Ia sudah menyerahkan diri untuk pembebasan ayahnya.

Kandas cita citanya untuk jadi pendidik. Karena besok ia akan menjadi pelacur. Akan digilir lelaki entah dari mana.

*

Ferdi dan isterinya masih berada diangkutan umum untuk meninggalkan tempat tinggalnya, sesuai dengan arahan Jodi untuk menghindari lawan bisnis mereka dulu.

Tiba tiba saja Ferdi minta diturunkan. Isterinya nurut saja.

"Kita berhenti di sini?" Norma menatap suaminya.

Ferdi meletakkan koper di tepi jalan, di bawah sebuah pohon.

"Aku kepikiran sama Niken " raut muka Ferdi menunjukkan rasa cemas.

"Aku juga, " angguk Norma merasa senang suaminya ingat putri mereka. Sebenarnya dirinya tak ingin pergi tanpa Niken.

"Aku akan minta tolong bung Jodi supaya Niken dibebaskan biar aku saja yang tetap jadi kurir."

"Ayo kita mememui Niken, pak, " ajak Norma.

"Ayo ..." tapi baru saja Ferdi mengangkat kopernya dari ujung jalan motor besar sedang menuju kearahnya.

"Kelompok Elang ..." desis Ferdi cemas. Mereka sudah pasti melihatnya. Tak mungkin bisa lagi menghindar.

"Siapa mereka?" Norma melihat ketegangan di raut muka suaminya.

"Mereka geng pengedar lawan.Cepat kamu lari. Cepat mumpung mereka belum sampai ke sini ...'

"Tapi, Pak ..." Norma berat meninggalkan suaminya sendirian.

Tapi Ferdi marah, "Cepat pergi kataku, diantara kita harus bertemu Niken ..." tangan Ferdi mendorong isterinya.

Saat suamimya menyebut nama Niken, maka segera Norma berlari untuk minta bantuan orang.

Tapi begitu Norma kembali ke tempat dimana ia meninggalkan suaminya, lelaki itu sudah tak bernyawa dengan luka sabetan benda tajam menyilang dari dada ke perutnya. Darah berhamburan.

"Bapak ...!' Pekik Norma.

"Ibu tahu siapa mereka?" Tanya salah seorang dari rombongan yang datang untuk menolong Ferdi.

Norma menggeleng. Ia masih ingat suaminya tadi menyebut elang geng lawan bisnisnya. Tapi ia harus tutup mulut. Mereka tak boleh tahu tentang suaminya yang pernah jadi kurir barang terlarang.

Ferdi dimakamkan oleh warga setempat. Dan untuk sementara Norma menumpang di salah satu rumah warga.

*

Jodi geram dan marah dalam diam. Mata mata melaporkan kalau geng Elang telah membunuh Ferdi.

"Niken harus dilepaskan, " gumam Jodi mondar mandir gelisah. Ia ragu Anggodo akan melepaskan gadis itu.

"Bagaimana ini?"

Gogon mendekat.

"Cari cara untuk menculik Niken, "

"Baik, Bos, " angguk Gogon.

"Besok malam dia mau dibawa ke Flower Club bersama Madem Sonya. Selain sopir pasti ada pengawalnya. Kita main cantik jangan berkelahi, gunakan obat bius, "

"Baik, Bos, " angguk Gogon.

"Persiapkan segala sesuatunya dengan cermat."

*

Madem Sonya memandang Niken dengan senyum tersembunyi. Ia sudah punya rencana.

"Buka bajumu sayang, " pintanya dengan gaya merayu.

Niken tercekat ragu.

Madem Sonya tampak maklum. Biasa anak baru. Apalagi Niken tampaknya gadis kalem. Pasti bukan maunya jadi gadis penjajah diri. Dan soal itu madem Sonya tak mau ikut campur darimana bosnya mendapat gadis ibarat porselin dari Cina ini.

"Sayang ayo ..." bujuk madem dengan kerlingan matanya.

Karena Nike masih diam. Maka tangan si madem yang bergerak. Mulai dari kerudung yang ditariknya lembut, sehingga tampak rambut gadis di depannya yang digelung, dan lehernya yang jenjang bersih. Kemudian tangannya mulau bergerak membuka resluiting baju tidur Niken.

Sungguh Niken gugup dan tegang serta meremang bulu kuduknya saat hanya berdiri mengenakan celana dalam dan beha.

"Wow indah nian ...," berdecak madem Sonya dalam ketar ketir perasaan Niken.

Ingin Niken lari tapi orang tuanya pasti jadi korban.

"Ayo dibuka semua sayang ..." bujuk madem Sonya.

"Oh jangan ...!" Reflek tangan Niken menghalangu madem Sonya yang sudah menarik tali behanya.

"Sayang nanti kamu akan telanjang di depan seribu laki laki yang menggilir membelimu. Madem hanya akan melihat dagangan madem harus bagus dan wangi ..."

Niken ingin menjerit saat tangan perempuan itu mulai membuka satu persatu pakaian dalamnya. Hingga ia kini bagai manaken yang polos tanpa sehelai benang pun. Lalu kedua pahanya menyilang menutupi organ intimnya, serta kedua lengannya menyilang di dadanya untuk menyembunyikan buah dadanya yang ranum.

"Cantik ayo buka pahamu, dan lepaskan kedua lenganmu." Madem langsung beriaksi membuka paha yang menutup organ intim Niken serta kedua lengan gadis itu.

"Wow mulus tampa cela. Bagai porselin dirimu ..." madem Sonya sangat puas menatap tubuh telanjang Niken.

Niken hanya berdiam pasrah. Ia menahan rasa keberatannya. Karena sesungguhnya pada sesama jenis pun tak boleh menunjukkan kemaluannya. Apalagi pada ribuan laki laki.

Merinding.

Dosa dan dosa akan membawanya kelak ke neraka, pada hari perhitungan amal baik dan buruknya saat kematian mengantarnya kelak ke haribaanNya.

"Hem kamu indah sayang. Ramping berisi. Tubuhmu molek, " lalu dengan lembut madem Sonya mengenakan baju tidur Niken tanpa beha dan celana dalamnya.

"Tak usah resah dan canggung sayangki. Duduklah karena dirimu akan dilulur dan berendam ramuan. Sebentar lagi ada yang akan mengurusmu, " ujar madem.

Perempuan itu memang teliti. Walau masih besok malam lelang dan eksekusi Niken, tapi semua harus dipersiapkan sejak hari ini. Perempuan yang profesional masalah selera konsumen akan boneka hidupnya itu, memang detail dan rapih dalam penyajian jualannya.

Niken bagai patung menurut didudukkan di sofa. Hatinya jangan ditanya. Rasa takutnya pada sang pencipta jangan pula diragukan. Tapi apa dayanya?

"Akan kubiarkan kamu tampil tertutup cantik. Aku akan kenakan kamu gaun lebar transparan gemerlap, lalu lapisnya jumsuit warna kulitmu yang kuning langsat. Kerudung rumbai rumbai dihiasi permata. Wah akan jadi mahal penampilanmu sayang." Tangan madem Sonya membelai pipi Niken, "Ladang berlianku, " batinnya berseru.

Madam Sonya sudah penuh dengan bayangan rupiah benaknya. Dua puluh persen komisi dari Anggodo dari setiap transaksi Niken, ditambah bonus dari setiap lelaki yang akan memakai jasa Niken. Huh barang baru yang masih original.

Masuk seorang wanita yang bertubuh sekel dan berpenampilan ala atlit. Ia membawa seperangkat keperluan untuk 'membenah' diri Niken untuk menuju malam spektakuler yang akan digelarnya besok malam.

"Jenet,"

"Ya Madam, " tangkas perempuan berbadan atlit itu mendekat.

"Segera beresi gadis ini, aku mau buat demonya, harus ada thrilernya biar lebih menggigit pengunjung ..." madam Sonya yang berperawakan tinggi dan blaster Indo itu berdecak membayangkan promosi yang akan dilakukannya nanti malam tentang pendatang baru yang akan disulapnya menjadi berlian mahal itu.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Primadonaku   Bab. 32 Demi Keselamatan Harus Menyamar

    Mr.Dedy sibuk memperhatikan dan mensortir semua foto pelamar. Hingga kemudian ia berhenti di foto Niken."Walau mempergunakan cadar tapi sinar matanya tetap mirip dengan Niken gadis yang sedang dalam pencarian." Gumam mr. Dedy sangat condong dengan Niken.Berulang kali fito Niken yang bercadar diperbesar lalu kedua sinar matanya ia cocokkan dengan foto yang diberikan Yusri.Ada bermacam foto Niken di mejanya. Foto saat Niken menjadi calon primadona dan berada dalam pelukan Andre. Lalu foto Niken yang sakit berada di rumah Andre. Saat di rumah Andre foto Niken dicetak dari rekaman CCTV. Walau gadis itu tampil polos tapi masih tampak cantik. Sinar mata di beberapa foto itu telah dikirim pada pakar telematika oleh mr. Dedy benarkah mereka sepasang mata yang sama, artinya milik satu orang.Yusril memberi kabar yang disampaikan oleh mt. Dedy pada Andre."Bro mudah mudahan detektif kita berhasil," "Serius?" Andre sangat antusias mendengar kemajuan yang dicapai detektif sewaan Yusril."Menu

  • Primadonaku   Bab. 31 Mendadak Melamar Asisten Rumah Tangga

    Mr. Dedy si pemasang iklan berharap Niken yang memiliki nama Bidadari Flower si calon primadona Fliower itu, akan datang melamar. Nsmun justru yang datang lain orang. Tak ada yang mirip dengan gambar Niken yang diberikan oleh Yusril."Ya Ampun aku baru ingat, manamungkin gadis itu melamar, kan nggal ada ijazah padanya?" Mr. Dedy bari menyadari jika Niken yang dijebak dan kabur itu tak mungkin sempat membawa data tentang dirinya. Jadi cara apa lagi yang bisa mengundang kehadiran gadis cantik itu?Semua pelamar diberi ganti ongkos atas kerugisn mereka sudah datang melamar pekerjaan yang sesungguhhya tidak ada.Puluhan pelamar telah diberi konpensasi. Sebenarnya tanpa ganti ongkos pun tak mengapa, toh sudah menjadi resiko bagi pencari kerja. Masalah ditolak dan diterima itu sudah biasa bagi pencari kerja.. Namun karena lowongan kerja yang dibuka murni untuk mendatangkan Niken, maka Mr. Dedy merasa telah membohongi pelamar lainnya. Maka itu ia bertindak bijaksana mengganti ongkos rugi pa

  • Primadonaku   Bab.30 Merindukan Mantan Calon Primadona

    Andre sangat gelisah. Bukan masalah pekerjaaj, buksn pula masalah rencana kedatangan Wina yang akan mengganggu ketenangannya. Gadis manja itu akan sangat meronrong hatinya. Bukan karena dia. Tapi gelisah resah itu dikarenakan keteledorannya tak bisa membaca situasi, sehingga primadona Flower itu menghilang kini.Bermula dari perasaan suka dan tergoda akan gadis itu saat menjadi pasangan di video promo, lalu ingin membooking sekaligus menikahinya. Gagal rebutan dengan pelanggan lain, dan hatinya sudah patah. Bahkan saat gadis itu minta perlindungannya karena secara tak sengaja berada di garasi mobilnya, justru ia jijik karena mengira si primadona sudah ternoda. Sudah habis dibantai di tempat tidur oleh pelanggan yang membooking keperawanan primadona flower.Kini setelah tahu gadis itu diburu dan dalam bahaya jika tertangkap, hatinya gusar merasa bersalah saat perempuam itu berada di rumahnya justru ia enggan menemuinya."Gila aku kok pingin banget ya gadis itu ketemu,"Untuk mengobati

  • Primadonaku   Bab 29 Merindukan Anak Belahan Jiwa

    Niken sedang menikmati teh manis berdua Yuma di ruang tamu sempit rumah petak sewaan perempuan enam puluh tahun itu."Ibu saya mengucapkan banyak terima kasih telah diberi nginap di sini,""Soraya," "Ya, Bu,""Bagaimana kalau kamu nggak usah pergi tapi tinggal saja di sini menemani Ibu ya sambil mencari ibumu," mata Yuma terkesan ingin ajakannya diterima oleh gadis yang diharapkan bisa menjadi teman mengobrolnya."Apa Ibu tsk merasa terganggu dan saya nggak merepotkan Ibu?"Yuma tersenyum, " Memangnya kamu minta gendong sampai Ibu merasa repot," ujarnya lalu tertawa, "Ya nggaklah," lanjutnya.Niken terdiam berpikir. Ajakan Yuma memang lebih baik daripada ia tinggal sendiri. Lebih aman jika ia tinggal dengan seorang ibu. "Bagaimana mau, ya?" Yuma sangat berharap Niken mau menerima ajakannya."Kalau memang tak merepotkan baiklah," angguk Niken."Nah gitu dong," senyum lebar Yuma terhias di sisa kecantikan masa mudanya dulu."Terima kasih, ya, Bu sudah mau nampung saya," apa yang diuca

  • Primadonaku   Bab. 28 Mengikuti Mata Mata

    Jodi menatap Irvan, "Mereka ditugasi mencarimu,"Irvan terkejut."Abang nggak aman,"Irvan terdiam. Tak menyangkah tusn besarnya tega untuk menghabisinya. "Apa Bos tahu Niken bersamaku?"Harun masih cari tahu. Tapi untuk amannya Bang Irvan tak perlu muncul.""Buron?!""Apaboleh buat," Irvan terdiam. Ia merasa ajalnya akan tiba."Umur manusia di tangan Tuhan," lirih suara Jodi,"Tapi kita perlu waspada,""Ya," angguk Irvan."Abang tahu nggak masalah penyerangku yang menembak Jojo?" Irvan memandang Jodi."Dari jenis peluru di tubuh Jojo setelah kuperiksa adalah jenis peluruh ayah angkat," yang dimaksud ayah angkat oleh Jodi adalah Anggoda."Jad" Irvan berdebar,""Ayah angkatku peka, dia tahu jika aku ingin menyudahi pekerjaan ini,""Bos akan mrmbunuhmu?" Irvan semakin bergidik."Aku yakin, ya," angguk Jodi, "Aku juga yakin kalau mereka yang menyerangku itu adalah dua ex Elang,"Irvan tercekat. Bagaimana mungkin bosnya yang tampak begitu perhatian pada Jodi akan menghabisi lelaki yang se

  • Primadonaku   Bab 27 Tertolong Tapi Dalam Bahaya

    Basir yang mendorong gerobak menghentikannya tampa berani memberitahukan pada Irvan yang terbaring di bawah tumpukan rumput basah dan potongan kayu bakar serta seekor kambing yang diikat di dalam gerobak.Jamal tegang khawatir dua lelaki yang mendekat itu adalah orang yang menganiaya Irvan.mbeek ...Kambing mengembek lalu kencing.Irvan yang tak berani bergerak walau badannya terkena pancuran air kencing kambing, berharap Umar yang ditugasi Jodi dengan menyamar mengawasi dari sekitar segers menghubungi Jodi.Umar memang langsung menghubungi Jodi saat melihat Beni dan seorang anak buahnya bergegas mendekat ke gerobak."Bos siap siap mendekat ada bahaya," ujarnya."Siap," segera Jodi mengajak Harun untuk menyelinap ke jalanan yang kanan kirinya semak belukar untuk memberi pertolongan pada Irvan.Namun Umar yang menyamar sebagai juragan kambing langsung mendekat. Ia yakin Beni tak akan mengenali penampilannya sekarang. Topi lebar pakai kacamata hitam serta masker, tak lupa berjaket serta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status