Share

Prince Tampan vs Princess Galak (Indonesia)
Prince Tampan vs Princess Galak (Indonesia)
Penulis: Velisa Teophania

Bab 1

Terlihat dikantin yang sangat ramai ini ada tiga gadis yang tengah memainkan ponsel nya karena mereka ingin mencari wifi di kantin dan yang pastinya juga ingin mengisi perutnya yang sedari tadi minta diisi.

"Lo berdua napa sih ketawa-ketawa"ucap salah satu gadis bernama Rasya Fradelina Kailly, kerap disapa Rasya ini adalah seorang gadis yang populer disekolahannya ini, ia selalu dijuluki sebagai Princess Galak, karena semua yang berada di sekolah ini sangat amat takut dengannya, karena Rasya ini sangat amat galak kerjaannya ya tiap hari marah-marah terus bahkan kedua sahabatnya mengira bahwa ia PMS setiap hari, apalagi Rasya adalah anak dari donatur sekolah ini yang membuat semua takut padanya, sementara kedua sahabatnya yang berada di depannya itu Bella dan Jessy, hanya mereka berdua yang berani dan tahan berteman dengan Rasya, Rasya pun juga tidak mengerti mengapa bisa mereka sangat tahan padanya. Padahal sebelumnya ia berpikir bahwa ia tidak akan mempunyai teman dan ternyata dugaannya salah.

Bella dan Jessy menoleh dan masih tertawa melihat ke arah ponsel milik Bella.

Rasya berdecak.

"Ck. Apaan sih,"ucapnya sembari merampas ponsel milik Bella kemudian mendelik melihat ada foto dirinya bersama lelaki yang sangat amat ia benci saat ini di ponsel Bella.

"Ih apaan nih, lo berdua dapet darimana sih foto ini,"ucap Rasya membuat Bella dan Jessy masih tertawa.

"Plis ya ini tuh gak lucu tau, hapus tuh hapus,"ucap Rasya sembari menyerahkan ponselnya ke Bella.

"Dari mama lo lah, gue juga gak ngerti tujuan nyokap lo ngirim ini ke gue," Rasya berdecak kesal.

"Lucu banget deh lo Sya sumpah, deket banget lo sama dia," Rasya mendelik.

"Jes udah itu dulu, gak usah dibahas lagi,"

"Iya lo dari dulu sama dia udah cocok banget,"ucapan Bella membuat Rasya mendelik.

"Idih ogah, hapus ah apaan sih kalian!"

"Gue jadi inget, lo sama dia tu kaya lagu Raisa digabung sama lagunya Isyana tau gak si,"ucapan Bella membuat Rasya mengerutkan keningnya.

"Maksud lo?"

"Gini loh Sya maksud Bella itu, Mantan Terindah Tetap Dalam Jiwa,"ucapan Jessy membuat Bella mengangguk dan mereka pun tertawa sementara Rasya mendelik.

"Idih, mantan apaan pacaran sama dia aja gak pernah gak usah ngaco deh kalau ngomong,"ucap Rasya yang kesal kepada dua sahabatnya ini.

"Gak usah bohong, mama lo pernah cerita kok sama kita kalau lo berdua itu saling suka dulu,"ucap Bella sembari terkekeh kecil.

Flashback..

Bella dan Jessy tengah duduk di sofa ruang tamu milik Rasya, sembari menunggunya mengganti pakaiannya, mata mereka tak lepas dari bingkai besar yang menunjukkan foto dua anak kecil yang mereka tau itu adalah foto Rasya bersama Marvel,  Gisela mama Rasya datang menghampiri mereka berdua dan tersenyum.

"Bell, Jess diminum dulu ya,"ucap Gisela sembari menaruh nampan di meja dan dan ikut duduk di sofa.

"Marvel sama Rasya dulu deket banget ya tan, suka aja gitu liat foto mereka,"ucap Bella sembari menatap ke arah bingkai besar itu membuat Gisela terkekeh.

"Iya deket banget, kalian mau tau gak dulu waktu mereka masih kecil tuh mereka saling suka tau terus Marvel sempat nembak Rasya gitu dan Rasya nerima," mereka berdua terkekeh.

"Seriusan tan? Mereka pernah pacaran?" Gisela terkekeh lalu menganggukkan kepalanya.

"Tante gak tau deh mereka masih pacaran atau nggak sampai sekarang,"

"Kayaknya enggak deh tan, di sekolah aja mereka kayak kucing sama anjing gitu, kerjaannya berantem terus,"ucap Bella yang disetujui Jessy.

"Iyaa tante juga bingung apa yang bikin mereka malah menjauh satu sama lain sekarang,"

Rasya menatap kesal ke arah kedua sahabatnya.

"Jangan dengerin kata mama gue, gue aja bahkan gak inget dulu ngapain aja sama dia," Bella dan Jessy masih terkekeh, sementara Rasya menatap mereka berdua dengan tatapan kesalnya.

"Sekali lagi lo berdua ketawa, gue siramin pake kuah bakso,"ucapan Rasya yang membuat mereka berduam terdiam.

Pandangan Rasya terarah ke luar kantin yang baru saja dimasuki orang lelaki yang paling amat Rasya benci saat ini, dan dia juga teman kecil Rasya dulu.

Rasya beranjak dari duduknya membuat kedua sahabatnya menatapnya dengan tatapan bingung.

"Yuk kelas, eneg gue liat mukanya si sok ganteng itu,"ucap Rasya sembari menunjuk ke arah lelaki itu menggunakan dagunya, sementara Jessy dan Bella yang mengerti pun ikut beranjak dari duduknya dan mengikuti Rasya yang jalan lebih dulu dari mereka.

Saat mereka bertiga berpapasan dengan lelaki tersebut, Rasya menatapnya dengan sorot tajam setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya, sementara lelaki yang ditatap seperti itu hanya cuek dan berjalan mencari kursi untuk di dudukinya.

Saat tengah asik berjalan di koridor, tiba-tiba ada yang tidak sengaja menabrak Rasya membuat Rasya yang tersadar akan hal itu pun berteriak.

"WOY LO KALO JALAN TUH MATANYA DIPAKE BUAT NGELIAT, EMANG INI JALAN PUNYA NENEK MOYANG LO APA?!"pekiknya karena orang yang menabrak Rasya sudah pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Rasya, sementara kedua sahabat Rasya membantu untuk menenangkan Rasya. Teriakan Rasya tadi membuat semua orang yang berada di koridor menatapnya dengan tatapan takutnya, hanya sebentar saja takut jika mereka terus menatap ke arah Rasya, Rasya pasti akan mengamuk.

"Sabar Sya,"

"Iya Sya, orang sabar disayang tuhan,"

"Gimana gue bisa sabar sama orang yang seenak jidat kayak tadi,"ucap Rasya sembari menghembuskan nafas dengan kasar kemudian berjalan duluan, membuat kedua sahabat Rasya langsung menyusulnya.

Sesampai dikelas Rasya masih sangat kesal dengan orang yang menabraknya tadi, bisa-bisanya ia menabrak Rasya padahal jalan di koridor sangat luas, terkadang Rasya tidak habis pikir dengan murid-murid yang berada di sekolah milik keluarganya ini, mereka kaya tapi gak punya otak sama sekali.

"Sya gawat,"ucap Bella membuat Rasya menoleh.

"Paan,"

"Besok pulang sekolah kita harus latihan cheers soalnya bakalan ada tanding basket antar SMA di sekolah kita Sya," Rasya mendelik.

"Yang artinya kita latihan bareng sama Marvel?!"pekik Rasya membuat Bella mengangguk pelan, ya Marvel itu adalah musuh Rasya saat ini entahlah ada sesuatu yang membuat Rasya sangat membencinya. Dan ini lah yang paling Rasya benci, yaitu harus latihan bareng bersama anak basket di lapangan, dan yang mereka ketahui bahwa orang yang ada di team basket itu adalah Marvel dan kedua temannya.

Rasya berdecak kesal.                              

"Napa sih harus latihan bareng, lagian kita gak ada hubungannya sama mereka, kita kan cuman sorak-sorak gak jelas aja,"celetuk Rasya yang masih kesal. Kalau saja disekolahnya ini tidak mewajibkan semua murid untuk mengikuti esktrakurikuler di sekolahannya Rasya pasti sudah memilih untuk tidak mnegikuti kegiatan apapun, itu hanya akan membuang waktu dan hanya membuat dirinya lelah saja, Rasya masuk ke dalam grup cheers juga karena dulu ia dipilih oleh seniornya yang sudah tamat ini dan menjadikan Rasya kaptennya, mau tak mau ia harus setuju jika tidak Rasya pasti sudah berurusan dengan kakeknya yang menjadi donatur sekolahan ini.

"Gue juga gak tau, tapi tadi kak Viona ngumumin di grup," Rasya hanya bisa pasrah, demi sekolahnya dan demi menjaga nama baik keluarganya ia akan melakukan ini dan berusaha menjadi yang terbaik walaupun di dalam hatinya ia merasa sangat malas.

Fyi, Bella dan Rasya ini sekelas sedangkan Jessy ia sekelas dengan Marvel and the geng, kalau kalian nanya kenapa Jessy bisa berteman dengan Rasya jawabannya sangat mudah, karena Bella dan Jessy telah berteman sejak smp tapi tidak sedekat sekarang, Bella lah yang mengenalkan Jessy kepada Rasya, dan jadilah mereka bertiga sangat dekat.

*****

Sesampai di rumah Rasya menghempaskan bokongnya ke sofa empuk yang berada di ruang tamu, sembari menghembuskan nafasnya kasar. Gisela mengelengkan kepalanya menatap tingkah anak sematawayangnya itu.

"Kamu ini setiap pulang dari sekolah pasti mukanya di tekuk gitu, ada apa sih?"tanya Gisela sembari duduk disebelah Rasya dan memegang kepalanya. Rasya menoleh menatap Gisela.

"Itu ma, Rasya kesel banget, jadi besok itu Rasya ada latihan cheers setelah pulang sekolah nah masalahnya itu latihannya itu bareng anak basket di lapangan, coba deh mama bayangin Rasya itu males banget harus liat mukanya Marvel, kenapa mesti dilapangan coba, ah kak Viona,"rutuk Rasya membuat Gisela yang mendengar perkataan Rasya pun terkekeh.

"Gak boleh gitu Rasya, gitu-gitu Marvel juga temen kecil kamu kan," Rasya menghembuskan nafasnya dan menatap kearah bingkai besar yang ditembok itu membuat rasya semakin kesal melihatnya.

"Apalagi kalau ngeliat foto disana, huh jadi makin kesel, lagian mama ngapain sih majang foto segede itu,"ucap Rasya yang berdecak kesal.

"Karena kalian itu lucu banget, dan kami juga cuman punya kalian berdua, ya terus mau pajang foto siapa lagi, masa iya mama pajang foto anak tetangga Sya," Rasya masih sangat malas, ia pun beranjak dari duduknya.

"Rasya ke kamar dulu ya ma mau istirahat," Gisela menganggukkan kepalanya.

"Jangan lupa makan ya Sya," Rasya hanya mengangguk kemudian melenggang pergi menuju kamarnya. Gisela masih tak percaya dengan perubahan Rasya yang sangat drastis karena saat kejadian itu terjadi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status