Share

Sebagian Telah Kembali

Aku merasa seluruh tubuhku tegang. Ketakutan dalam hatiku yang semalam telah beristirahat kembali bangkit. Sesaat tubuhku gemetar samar.

Telinga ini menempel di dadanya, bisa mendengar degup jantungnya yang terdengar samar.

Jantungnya ....

Jantung yang pernah kutusuk dengan belati ini kembali berdetak?

Ini ....

Bagaimana bisa?

Aku tersadar dari keterkejutan, lalu dengan cepat menarik tubuhku ke belakang untuk menjauh dari pelukan Daffar. Tapi, alih-alih pelukan itu mengendur, pelukan itu justru makin erat.

“Daf-far,” ucapku seolah hampir kehabisan napas.

“Anneth,” bisiknya lirih dengan suara parau.

Parau?

Daffar menahan isak tangis.

Apa yang kulihat di matanya tadi benar?

Aku berusaha melepaskan pelukan ini sekali lagi, tapi Daffar kembali menarikku ke arah yang sebaliknya.

“Anneth, aku mengingatnya,” ucapnya lirih.

Aku terperanjat, mata ini membelalak. Ini yang tadi kutebak!

“Aku mengingatnya ... mengingatnya dengan baik. Gimana ... gimana aku bisa melupakannya? Gimana bisa aku melup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status