Share

Bab 24

Author: Khai Tsan
last update Last Updated: 2025-12-06 19:38:06

Cahaya matahari pagi yang menerobos masuk melalui celah tirai tebal berwarna abu-abu itu terasa asing di kelopak mata Ayu. Silau yang memaksa kesadarannya untuk kembali ke permukaan bukan berasal dari jendela kamarnya.

Ayu mengerjap, matanya menyapu langit-langit kamar yang tinggi dengan desain minimalis modern. Aroma ruangan ini berbeda. Tidak ada wangi pewangi pakaian lavender yang biasa ia gunakan untuk seprai di rumahnya. Yang ada adalah aroma musk, cendana, dan sisa-sisa aroma maskulin yang tertinggal di bantal tempat kepalanya bersandar.

Selama beberapa detik pertama, kepanikan yang dingin sempat mencengkeram ulu hatinya. Di mana aku?

Namun, kepanikan itu lenyap secepat ia datang, digantikan oleh memori yang membanjir masuk tanpa permisi. Potongan-potongan kejadian semalam berputar kembali seperti gulungan film yang diputar dengan kecepatan lambat. Desahan napas di telinganya, cengkeraman tangan yang kuat di pinggulnya, rasa sakit yang nikmat, dan pelepasan yang membuatnya meras
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 43

    Ayu merangkulkan kakinya di pinggang Rangga, menarik suaminya agar semakin dalam."Ahh... Sayang, rasanya beda... enak banget," desah Ayu. Tangannya membelai punggung kekar suaminya."Karena aku benar-benar di sini buat kamu, Yu. Cuma kamu," jawab Rangga. Ia mulai mempercepat gerakannya, namun tetap menjaga kelembutan.Ayu merasakan benih-benih cinta yang sempat ia kubur dalam-dalam kini mulai bersemi kembali. Ia merasa aman, merasa utuh. Di dalam dekapan Rangga, ia merasa kembali menjadi "Nyonya Rangga" yang terhormat, bukan lagi wanita simpanan di apartemen Daniel."Kamu punya siapa, Yu? Katakan," tanya Rangga, suaranya semakin berat karena gairah yang memuncak."Punya kamu... aku punya kamu, Rangga... ahh!"Setiap tusukan Rangga terasa pas mengenai titik terdalam Ayu. Sensasi ini berbeda dengan Daniel; ini adalah kenikmatan yang dibalut dengan status sah dan kenangan lama. Ayu merasakan dinding-dinding dalam dirinya mulai menjepit Rangga dengan erat."Sekarang, Rangga! Sama-sama!"

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 42

    Sinar matahari pagi menyusup malu-malu di balik celah gorden kamar hotel yang mewah itu. Ayu masih berada di ambang antara mimpi dan kenyataan. Dalam tidurnya yang setengah sadar, ia merasakan sensasi hangat dan basah yang menjalar dari area sensitifnya. Rasanya begitu lembut, begitu teliti, dan sangat familiar.Pikiran Ayu langsung terbang kepada Daniel. Hanya Daniel yang tahu cara menyentuhku seperti ini, batinnya dalam kantuk yang dalam. Ia merasa seolah sedang berada di apartemen Daniel, menikmati pagi yang malas setelah malam yang panjang. Bibir Ayu mengulas senyum tipis; ia mulai mendesah halus, menikmati setiap sapuan lidah yang terasa begitu ahli di bawah sana."Niel... ahh, Niel... pelan-pelan," bisik Ayu dengan mata yang masih setengah terpejam, suaranya parau khas bangun tidur.Namun, saat ia merasakan sebuah tangan kekar meremas lembut pahanya, Ayu tersentak. Wangi parfum yang tercium bukan aroma musk Daniel yang tajam, melainkan aroma maskulin yang lebih bersih—aroma Rang

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 41

    Ayu bangkit dengan tubuh yang terasa sakit dan hati yang hancur. Ia berjalan ke kamar mandi, membersihkan diri dengan kasar, seolah ingin menghapus jejak Rangga dari tubuhnya. Di bawah kucuran air shower, ia menangis tanpa suara.Kenapa beda sekali? Kenapa Rangga yang katanya "sudah berubah" tetap saja egois di ranjang? Perhatiannya di telepon seolah hanya kedok untuk menutupi sifat aslinya yang tetap mau menang sendiri.Ayu kembali ke tempat tidur. Ia berbaring memunggungi Rangga yang sudah mendengkur halus. Kamar hotel yang dingin itu terasa menyesakkan. Tubuh Ayu masih terasa "nanggung", panas dan berdenyut tidak keruan karena gairahnya dipancing namun ditinggalkan begitu saja di tengah jalan oleh suaminya. Perasaan tidak dihargai itu bercampur dengan rasa lapar akan sentuhan yang benar-benar memuja—sentuhan yang hanya bisa diberikan oleh Daniel.Dengan tangan yang sedikit gemetar, Ayu menyelipkan jemarinya ke bawah selimut. Ia memejamkan mata rapat-rapat, mencoba mengusir wajah Ra

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 40

    Pagi itu, Bandara Soekarno-Hatta terasa lebih sesak dari biasanya bagi Ayu. Setiap detak jantungnya seolah berpacu dengan pengumuman kedatangan pesawat dari Melbourne. Ia berdiri di area penjemputan dengan perasaan yang carut-marut. Di satu sisi, ia merasa ngeri membayangkan harus berhadapan dengan suaminya setelah semua pengkhianatan yang ia lakukan bersama Daniel. Di sisi lain, ada rasa penasaran sekaligus waspada akan sosok "Rangga baru" yang belakangan ini sangat manis di telepon.Begitu sosok Rangga muncul dari pintu kedatangan internasional, Ayu sempat terpaku. Pria itu tampak lebih segar, kulitnya sedikit lebih gelap karena matahari Australia, dan senyumnya... senyum itu begitu lebar dan tulus saat matanya menangkap sosok Ayu."Ayu!" Rangga setengah berlari, melepaskan koper besarnya begitu saja, dan langsung menghambur memeluk istrinya.Pelukan itu erat, hangat, dan penuh aroma parfum maskulin yang dulu sangat Ayu kenal. Namun, di dalam dekapan itu, Ayu merasa kaku. Tubuhnya s

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 39

    Belum sempat Ayu mengumpulkan kesadarannya, Daniel sudah berpindah posisi. Ia merangkak naik, membiarkan tubuhnya yang panas menindih Ayu, namun tetap menumpu beban pada tangannya."Baru satu kali dan kamu sudah selemas ini?" goda Daniel, suaranya berat dan menggoda. "Jangan menyerah dulu, Sayang. Aku bahkan belum mulai memasukkan milikku."Ayu hanya bisa menggeleng lemah dengan mata sayu. Daniel kemudian menggunakan jarinya yang panjang untuk kembali menjelajahi area yang masih sangat sensitif. Kali ini, Daniel memasukkan dua jarinya sekaligus, sementara ibu jarinya terus memberikan stimulasi pada bagian luar."Niel... itu... ahhh... jangan berhenti," rintih Ayu. Tangannya beralih mencengkeram rambut Daniel, menarik pria itu agar semakin dekat."Katakan, siapa yang kamu inginkan sekarang? Aku atau laki-laki di Australia itu?" tantang Daniel. Jarinya bergerak semakin nakal di dalam sana."Kamu... cuma kamu, Daniel! Ahhh, jangan tanya lagi, lakukan saja!" teriak Ayu frustrasi karena ke

  • Puaskan Aku, Sahabat Suamiku!   Bab 38

    Kegundahan Ayu mencapai puncaknya ketika hari-hari berganti. Rangga, yang berada ribuan kilometer di Australia, benar-benar bertransformasi. Bukan lagi sekadar mengirim makanan, kini Rangga rutin mengirimkan video-video pendek kegiatannya: saat ia memasak sendiri, saat ia melihat matahari terbenam, yang selalu diakhiri dengan kalimat, "Andai kamu di sini, Ay."Perhatian Rangga yang bertubi-tubi itu terasa seperti hantaman godam bagi hati nurani Ayu. Setiap kali Rangga menelepon dengan nada lembut, menanyakan hal-hal kecil seperti apakah Ayu sudah minum vitamin atau mengingatkan agar Ayu tidak tidur terlalu malam, Ayu merasa seperti penjahat paling licik di dunia.Di sisi lain, Daniel tetaplah Daniel. Pria itu masih dengan sikap tenangnya—cool—dan seolah tidak terpengaruh oleh perubahan drastis Rangga. Sikap Daniel yang "terlalu santai" ini justru mulai mengusik pikiran Ayu.Suatu sore, saat mereka sedang bersantai di apartemen Daniel, Ayu tidak tahan lagi untuk bertanya."Niel, kamu s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status