Share

Bab 18.1 | Healer

Aryanaga terbangun saat matahari muncul. Dia melihat abu dupa di genggaman tangannya. Artinya dia gagal. Dia terlalu lelah untuk bisa bangun. Badannya serasa sakit semua. Saat itulah dia melihat ke arah lain. Asri, Aprilia dan Bandi sudah berada di pondok sambil menikmati ayam panggang. Baunya membuat Aryanaga bersemangat untuk menghampiri mereka.

“Nyenyak tidurnya, Pangeran?” ledek Aprilia.

“Sialan, capek sekali aku. Ada minum?” tanya Aryanaga.

Aprilia mengambil sebotol minuman, melemparkannya ke Aryanaga. Aryanaga menangkapnya dengan susah payah. Gelang beban itu membuatnya kesulitan gerak, tetapi ia mulai bisa beradaptasi. Aryanaga meminum habis air di botol minuman tersebut. Setelah itu ia mengambil tempat duduk di antara mereka.

“Kau tak apa-apa? Aku tadi tidak membangunkanmu, katanya kau tak mau diganggu,” kata Asri sambil memperhatika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status