Share

Bab 8

Author: Buchara
Sebuah momen panas tiba-tiba terhenti.

Di perjalanan menuju rumah sakit, Septha akhirnya mengetahui penyebab semuanya. Ternyata, seseorang di internet membocorkan bahwa Gisella bukanlah anak kandung Keluarga Salim.

Meskipun orang tua dari Keluarga Salim sudah memberikan klarifikasi, orang yang membocorkan itu tetap menunjukkan hasil tes DNA dan keterangannya sangat meyakinkan.

Hal ini langsung menghebohkan dunia maya. Terutama karena Gisella memiliki jutaan pengikut di media sosial dan citra yang membuatnya terkenal adalah putri dari keluarga kaya.

Kini, diketahui dia hanyalah anak palsu yang berpura-pura menjadi anak kandung keluarga kaya. Para netizen langsung merasa tertipu dan marah besar.

Komentar hujatan membanjiri internet. Gisella yang belum pernah menghadapi tekanan sebesar itu pun meminum racun dan mencoba bunuh diri.

Mobil berhenti di depan gedung rumah sakit. Karl baru saja menyelesaikan telepon dengan tim humas. Selesai menelepon, dia tidak langsung turun, tetapi menoleh ke arah Septha.

"Septha." Karl berkata dengan nada memerintah, "Segera klarifikasi ke publik, katakan kalau Gisella itu adik kandungmu."

Septha menyeringai dingin. "Atas dasar apa?"

"Tentu saja karena kamu yang paling efektif untuk meredakan situasi sekarang!" Karl mulai tidak sabar.

"Kalau aku atau orang tuamu yang klarifikasi, netizen akan menganggap kami pilih kasih dan justru kasihan sama kamu. Tapi kalau kamu sendiri yang bicara, mereka baru percaya!"

Septha tentu paham logikanya. Namun, dia tetap tersenyum sinis dan bertanya, "Aku tanya sekali lagi, atas dasar apa?"

Jelas-jelas dia adalah anak kandung mereka, kenapa orang tuanya selalu memilih Gisella? Jelas-jelas dia adalah istri sah, kenapa hati Karl selalu untuk Gisella?

Jelas-jelas dia yang kehilangan segalanya, tetapi Gisella selalu diposisikan sebagai korban dan dia yang harus terus mengalah?

Wajah Karl semakin gelap. "Baiklah, aku tahu kamu nggak akan bantu tanpa imbalan."

Dia melepaskan dasinya dengan tak sabar. "Begini, asalkan kamu bantu bersihkan nama Gisella kali ini, aku akan menjalankan tugasku sebagai suami."

Septha tertegun. "Tugas suami?"

"Ya, menidurimu." Karl menjawab dengan dingin, "Jangan kira aku nggak tahu, kamu cari pria bule itu cuma buat bikin aku cemburu, supaya aku tidur sama kamu, 'kan?"

Setelah amarah mereda, Karl menyadari semuanya. Septha terlalu mencintainya, jadi tidak mungkin selingkuh. Yang terjadi di kelab tadi hanya akting untuk membuatnya marah dan cemburu.

Konyolnya, dia hampir tertipu. Memikirkan hal itu membuat Karl semakin kesal. Dia menambahkan dengan tak sabar, "Makanya, aku janji kalau kamu bersihkan nama Gisella, aku bakal tidur denganmu secara teratur. Puas, 'kan?"

Wajah Septha tampak pucat. Da mendongak menatap Karl, bertanya dengan suara bergetar, "Karl, kamu anggap aku ini apa?"

Pria ini bahkan menjadikan tubuhnya sebagai alat tukar. Di mata Karl, dirinya serendah itu?

Karl menatap wajah pucat Septha. Ada sesuatu dalam hatinya yang seperti tertusuk. Dia sendiri tidak mengerti kenapa, tetapi perasaan kacau itu membuatnya semakin frustrasi.

Tanpa banyak berbicara, dia menahan kepala Septha dan mencium secara paksa. Pokoknya kalau sudah tidur dengan Septha, wanita ini pasti akan luluh dan bersedia membantu!

Dengan pemikiran seperti itu, Karl mengabaikan logika, membiarkan nafsu mengontrol tindakannya. Dia mencium semakin dalam, mencoba mengambil alih seluruh napas dari bibir wanita itu.

Namun, detik berikutnya, rasa sakit tajam muncul di lidah. Bau amis menyebar.

Karl terpaksa melepaskan ciuman, menatap dengan tak percaya. "Septha, kamu menggigitku?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 25

    Septha terpaku di tempatnya. Karl ternyata benar-benar telah meninggal dunia.Negara Tuvalu. Pemakaman.Septha menatap foto hitam putih Karl yang terpahat di batu nisan, ekspresinya sulit dijelaskan. Dia tidak menyangka, setelah perpisahan mereka enam bulan lalu, pertemuan berikutnya mereka telah berada di alam yang berbeda.Melihat ekspresinya, ibu angkat yang berdiri di sampingnya akhirnya berkata, "Septha, kamu marah padaku, nggak ?""Waktu itu Karl memang pernah menyuruh orang untuk menyampaikan pesan padamu. Dia bilang, kecuali kamu mau memberinya anak, dia nggak akan menjalani terapi sel punca.""Tapi, saat itu kamu bilang kamu nggak peduli apakah dia hidup atau mati, jadi aku mengambil keputusan sendiri dan nggak menyampaikan pesannya. Kalau kamu ingin menyalahkan seseorang, salahkan aku saja."Septha akhirnya tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum pada ibu angkatnya."Kenapa Ibu bilang begitu? Waktu itu Ibu sudah menyampaikan semuanya dengan sangat jelas. Aku sendiri yang bil

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 24

    Keesokan harinya.Di Idalia.Septha baru saja bangun dari tidurnya ketika ibu angkatnya tiba-tiba masuk ke kamar dengan raut wajah yang tampak rumit.Septha mengangkat kepala dan bertanya, "Ibu, ada apa?"Ibu angkatnya ragu sejenak, lalu akhirnya berkata dengan suara pelan, "Ada pesan dari Karl dari Negara Tuvalu. Dia memintaku menyampaikannya padamu."Septha tertegun sejenak. Namun di detik berikutnya, dia langsung berkata tanpa ragu-ragu, "Aku nggak mau dengar."Tatapan ibu angkatnya sedikit goyah. "Septha, kamu yakin?"Sejujurnya, saat pertama kali mendengar bahwa Karl menitipkan pesan untuk Septha, dia sendiri juga ingin langsung menolaknya. Namun saat dia mengetahui isi pesan itu, dia juga ikut tertegun.Tak disangka, Karl ternyata mengidap penyakit mematikan. Yang lebih mengejutkan lagi, pria itu berkata dengan kejam bahwa kecuali Septha bersedia kembali ke sisinya dan mau melahirkan anak untuknya, dia tidak akan menjalani terapi sel punca.Itu benar-benar seperti mengancam Septh

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 23

    Karl langsung dibawa untuk menjalani pemeriksaan dan hasilnya mengejutkan semua orang. Karl didiagnosis mengidap kanker. Jenis kankernya sangat tersembunyi, sehingga saat ditemukan, kondisinya sudah berada di stadium akhir.Wajah dokter tampak sangat serius."Pak Karl, untuk kanker ini, metode pengobatan terbaik saat ini adalah terapi sel punca. Idealnya, Anda memiliki seorang anak. Dalam proses kehamilan, kami bisa mengambil sejumlah sel punca untuk digunakan dalam pengobatan Anda.""Tenang saja, prosedur ini tidak akan membahayakan kesehatan sang anak."Karl tertegun. Sementara itu, kedua orang tua kandungnya telah datang bersama Gisella.Begitu Gisella mendengar bahwa Karl mengidap penyakit mematikan, dia langsung panik dan nyaris kehilangan kendali. Dia tidak lagi memedulikan segala pertengkaran mereka sebelumnya dan buru-buru berkata, "Aku yang akan melahirkan untukmu!"Gisella mencengkeram tangan Karl erat-erat. "Karl, kamu nggak perlu menikah denganku, nggak perlu memberiku janj

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 22

    Tentang penculikan yang terjadi waktu itu, sebenarnya sangat sedikit orang yang tahu kebenarannya. Bahkan saudara-saudara Karl pun mengira bahwa penculikan itu memang direncanakan oleh Karl sendiri. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.Memang, awalnya Karl benar-benar merencanakan sebuah penculikan. Namun, yang tidak dia perkirakan adalah, rencananya disaabotase di tengah jalan.Sekelompok penculik sungguhan mengetahui rencana tersebut, lalu menyusup dan menggagalkan para penculik bayaran yang sudah disiapkan Karl. Mereka benar-benar menculik Gisella dan Septha.Jadi, ketika akhirnya pasangan Keluarga Salim memilih untuk menyelamatkan Gisella dan meninggalkan Septha, saat itu Septha memang benar-benar dalam bahaya. Para penculik itu kejam dan berniat membunuhnya.Saat Karl tahu, dia menerobos ke sarang penculik tanpa menghiraukan bahaya. Dia tertusuk tiga kali dan nyaris kehilangan nyawanya demi menyelamatkan Septha.Mengingat kejadian itu, Karl sempat termenung.Selama bertahun-

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 21

    Wajah Karl akhirnya berubah saat ini."Tunggu, Septha, kamu tahu ....""Ya, aku tahu semuanya," potong Septha dengan dingin."Aku tahu kamau menikah denganku hanya demi kepentingan keluarga. Aku juga tahu sudah lama kamu ingin menceraikanku, ingin membuatku menjadi wanita yang dibuang, hanya untuk membalas dendam karena aku merebut posisi putri Keluarga Salim. Tapi, Karl ...."Septha menampilkan senyum getir."Aku hanya ingin bertanya satu hal. Dulu, saat aku tersesat, apa itu salahku? Empat tahun lalu waktu Keluarga Salim menemukanku kembali, apakah itu keinginanku?""Termasuk pertunangan kita ... semua itu adalah keputusan antara Keluarga Salim dan Keluarga Arisona, apa hubungannya denganku?"Sejak awal, setiap keputusan kalian paksakan padaku. Tapi kenapa, pada akhirnya malah aku yang disalahkan?"Septha menatap Karl dan akhirnya mengajukan pertanyaan yang selama ini membebani hatinya. "Karl, sebenarnya, apa kesalahan yang telah aku perbuat?"Karl menatap wajah wanita di depannya ya

  • Putri Tertukar Dambaan Suamiku   Bab 20

    "Apa kamu bilang?" Raut wajah Karl langsung berubah drastis. Barulah dokter itu mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hari itu dengan gugup.Setelah selesai menjelaskan, dia buru-buru mencoba membela diri. "Pak Karl, ini bukan karena aku nggak ingin memberi tahu Bapak. Nyonya langsung membeli rumah sakit kami. Aku benar-benar nggak berani melawan perintahnya, jadi aku nggak bisa menyampaikan hal ini kepada Bapak."Dokter itu mati-matian berusaha menjelaskan, tapi Karl sudah tidak mendengar apa-apa lagi.Tubuhnya goyah hingga melangkah mundur satu langkah. Dalam sekejap, dia seperti baru menyadari kenyataan sepenuhnya ....Septha ... sudah berniat bercerai sejak saat itu? Tapi kenapa? Kenapa dia begitu ngotot untuk pergi?Karl akhirnya tidak bisa lagi menahan diri. Dia berdiri di depan hotel tempat Septha menginap. Dia menunggu selama tiga hari tiga malam. Hingga akhirnya, saat Septha dan rombongannya hendak meninggalkan Negara Tuvalu, dia melihat mereka.Begitu melihat Karl, p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status