Share

7. Pernyataan

Arya membawa rania ke markasnya diikuti oleh ardan, revi, raka dan juga kavi. Suasana markas saat ini sedang sepi karena anggota lainnya sedang bersekolah apalagi sekarang baru jam istirahat. 

" Turun "

Arya menarik rania kedalam markas, dia melirik gadisnya yang hanya diam sedari tadi.

Sesampainya diruang santai arya melepaskan cekalannya dan menyuruh rania duduk, rania hanya menurut. 

" Kenapa si lo dari tadi diem mulu,  bisu lo... "

Belum selesai arya berbicara, perhatiannya teralihkan oleh kedatangan ardan, revi, raka, kavi dan dia baru sadar jika ada perempuan lain yang ikut kemarkasnya dan jangan lupakan jika ardan dengan setia menggenggam tangan perempuan tersebut. 

" O em to the jiii akhirnya setelah sekian lama markas ga pernah didatengin cewe sekarangg ada cewe dimarkas kita lagi " Revi berteriak dengan hebohnya. 

" Iyah anjirrr tuh liat si ardan juga tiba tiba bawa cewee aaa momen langka sekali pemirsaa ayoo abadiin rev cepet " Raka berteriak tak kalah heboh dari revi, mereka memang pantas dijuluki kaleng rombeng. 

Mendengar teriakan heboh rakanjing ardan seketika tersadar, dia melihat tangannya yang masih setia menggenggam tangan gadis yang berada disebelahnya dan dia kembali mengingat ketika dia dengan enteng mengangkat badan gadistersebut untuk naik ke jok motornya ketika disekolah, oh shitt sudah dipastikan jika akun gosip sekolahnya akan heboh karena kejadian tersebut.

" Sorry "

Ardan melepas cekalan tangannya dan meninggalkan aurel yang sedang menatap tangannya yang terasa kosong.

" Gapapa ka "

Aurel tersenyum canggung kearah ardan dan ikut duduk disamping rania yang sedari tadi diam. 

" Cieee ardan ciee " revi kembali mengompori ardan dan langsung dihadiahi lemparan bantal. 

" Diem anjing "

" Ih abang ardan jahat sama dedek " ardan begidik ngeri melihat tampang revi yang diimut imutkan. 

" Eh nama lo siapa? " kavi yang sedari tadi diam menanyakan aurel yang sedang bergerak tak nyaman.

" Gue aurel ka, sahabat rania "

" Oh satu kelas, salam kenal ya gue kavi, samping gue raka, itu yang pecicilan kaya anjing namanya si revi,  yang dari tadi megang tangan lo itu ardan dan yang suka sama temen lo namanya arya ketua kita "

" Salam kenal juga ka, gue udah tau ko kalian kan bintang sekolah masa gue gatau  gue orang nya up todate ko ka, gue juga ngikutin akun Geng Lexa apalagi ka ardan gue tu suka banget sama dia, dia tuh em cool banget jadi cowo terus ..... Eh "

Aurel tersadar dari ocehannya dia memandang ardan yang juga sedang memandangnya, siapapun tolong bawa aurel pergi dari sini, dia malu. 

" Anjirrr ardan ciee "

Aurel yang dijadikan bahan ejekan hanya bisa menutup wajahnya dengan tangan, dia juga berusaha untuk bersembunyi dibalik tubuh rania, rania yang dijadikan bahan persembunyian hanya bisa memutar bola matanya jengah. 

Saat rania akan berbicara, arya tiba tiba menarik tangannya. 

" Ikut gue "

" Mau kemana si "

Arya menatap tajam rania yang masih berusaha melepas cekalan nya. 

" Nurut bisa ga si, tinggal ikut doang "

Mau tidak mau rania mengikuti arya, karena tidak bisa dipungkiri jika dia takut ditatap seperti itu oleh ketua Geng Lexa yang terkenal bengis dan juga Mesum. 

" Rania hati hati ya, si Boss suka gigit soalnya " 

Arya mengabaikan teriakan revi dan melanjutkan langkahnya, matanya menatap aurel yang sedang menatap rania.

" Lo disini aja sama mereka, ngobrolin apa ke sama ardan itung itung pdkt "

........

 Rania melirik tangannya yang digenggam arya, ada perasaan senang ketika arya menggandengnya. Rania menggelengkan kepala nya ketika berfikir bahwasannya dia menyukai ketua Lexa ini tidak bisa dibiarkan. 

" Ngapain lo geleng geleng kepala? "

Arya tak habis fikir dengan tingkah konyol gadisnya.

" Engga papa "

Sesampainya di roftoop rania melebarkan matanya, bagaimana tidak? Dia kira roftoop markas Lexa sama seperti roftoop pada umumnya. Ternyata dia salah, roftoop Lexa berbeda disana terdapat beberapa sofa panjang disertai meja yang sangat cantik, semua tersusun dengan rapi tak lupa kulkas yang isinya penuh dengan berbagai minuman. 

Melihat rania yang melebarkan matanya, arya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Gadisnya sungguh norak, fikirnya. 

" Gausah mangap mangap sini duduk, mau sampe kapan lo bediri terus  "

Rania mengerjapkan matanya, menutup rapat bibirnya, sial rania malu. Dia berjalan menuju arya dan langsung mendaratkan diri disebelah arya dengan mengisakan jarak. 

" Ngapain lo jauh jauh? Sini deketan "

Rania hanya diam.

Karena geram arya menarik rania sampai mepet kepadanya. 

" Apaan si lo, ini kedeketan anjir "

" Lo masih ingetkan kalo gue masih bisa minta dua permintaan lagi sama lo, dan mau gamau lo harus nurutin apa mau gue "

" Apaan si lo, gue kan gapernah nyetujuin apa kemauan lo. Gausah seenaknya sama gue, gue ga takut sama lo meskipun lo ketua geng sekalipun "

" Oh ya, yakin lo gatakut sama gue? "

Arya merapatkan badannya ke badan rania. 

Rania yang risihpun segera mendoroh bahu arya, menurutnya arya sudah kelewatan.

" Jauh jauh dari gue anjingg "

" Gaboleh ngomong kasar sayang "

" Sayang sayang matamu, urusin aja cewe lo yang gila itu gausah deket deket gue. Gue gamau di cap sebagai PHO "

" Dia bukan pacar gue "

" Terserah lo, gara gara lo pantat gue nyium lantai, lo kira ga sakit apa. Gue sial mulu kalo berurusan sama lo " Rania mengucapkannya dengan menggebu gebu. 

Arya hanya tersenyum tipis menanggapinya, tangannya yang berada di belakang kepala rania kini berpindah, perlahan namun pasti tangan tersebut menyentuh bokong padat nan berisi rania, mengelus dan sedikit meremasnya membuat rania membulatkan matanya. 

" Heh gila ya lo "

" Apa? Gue cuma mau tanggung jawab ko, kan karena gue bokong lo sakit karena abis ciuman sama lantai " arya berkata seraya menunjukan wajah polosnya kepada rania, sialan rania jadi gemass sendiri. 

" Udah udah gue mau pulang "

" Bentar, gue mau minta permintaan kedua gue "

" Yaudah cepet lo mau apa "

" Gue mau lo jadi pacar gue "

Rania melotot, dia ditembak ketua geng Lexa? Arya menyukainya? Ini tidak mungkin. 

" Gausah becanda, gila ya lo "

" Gue gapernah becanda soal perasaan "

" Lo bahkan gatau apa apa tentang gue "

" Siapa bilang? Rania Surya Mahendra anak tunggal dari keluarga surya mahendra dan alm Raisa, punya perusahaan mebel yang lumayan besar dan tinggal di Jl. Mawar no. 15 Cat rumah warna putih dengan desain eropa dan mempunyai asisten rumah tangga bernama bi asih "

Rania membulatkan matanya, bagaimana bisa arya mengetahui latar belakangnya, fiks arya psikopat yang harus dijauhi. 

" Gimana? Gue udah tau semua tentang lo kan? Jadi lo harus mau jadi cewe gue "

" Terserah, mau lo tau latarbelakang gue atau ngga, gue tetep gamau jadi cewe lo "

Rania beranjak dari tempat duduknya dan langsung turun kebawah menghampiri aurel yang sedang menyembunyikan wajahnya dengan tangan karena duduk berdekatan dengan ardan. 

" Aurel ayo pulang "

" Ko pulang "

" Kalo lo gamau balik terserah, gue balik sendiri "

Aurel berlari mengejar rabia yang sudah keluar dari markas Lexa. 

Sedangkan di roftoop arya hanya bisa mengacak acak rambutnya kesal. Bisa bisanya dia di tolak oleh seorang gadis? Biasanya mereka yang bertekuk lutut kepadanya. Tapi sekarang? Lihat cintanya di tolak mentah mentah. 

" Shitt, gada yang bisa milikin lo selain gue Rania Surya Mahendra "

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status