Share

RENDEZVOUS SCANDAL
RENDEZVOUS SCANDAL
Penulis: Hwali

KISAH TAK TERLUPAKAN (PROLOG)

"Ibu, ibu dimana? Riri takut..." rengek gadis kecil yang duduk bersandar di bawah pohon sambil memeluk kedua lututnya dengan ketakutan. 

Hari sudah kembali berganti malam, entah berapa lama ia sudah duduk di bawah pohon ini sambil menyusuri sungai. Berharap bisa kembali ke desa.

Gadis kecil itu mulai menitikan air matanya dengan ketakutan, suara burung hantu di hutan mulai bermunculan dan lolongan serigala menambah keseraman di telinganya.

Ia semakin mengeratkan pelukan di kakinya dan bergumam pelan karena kelaparan. "Ibu..."

"Lho, ada orang disini?"

Gadis kecil itu mengangkat kepalanya dengan takut. Hantu?

"Kenapa kamu bisa di dalam hutan?"

Gadis kecil itu bersikap defensif ketika orang itu berusaha mendekatinya.

"Ah, susah juga ya. Saya kira anak kecil itu ramah dengan orang lain."

GUK

Anak kecil itu terkejut ketika seekor anjing berwarna cokelat mengendus dirinya. A... anjing? 

Orang itu berjongkok di samping anjingnya. "Tenang saja, ini anjing ramah. Jenisnya memang tidak jelas tapi dijamin sifatnya jelas kok, baik juga sama anak kecil. Kalau ada anjing ini adik kecil tidak takut bukan?"

Gadis kecil itu mengulurkan tangannya dengan ragu sementara si anjing menyundul tangan kecil dengan kepala supaya mengelus kepalanya. Gadis kecil itu tertawa seolah melupakan kesulitannya.

Orang itu tersenyum lega. "Boleh saya tahu dimana orang tua kamu?"

"Di desa."

"Desa ya, kamu kenapa bisa di dalam hutan sendirian?"

Kedua mata anak kecil itu meredup. "Ada orang yang bilang kalau dia ayah kandung Riri, Riri senang dan diajak jalan-jalan terus..." anak kecil itu mulai terisak. "Terus orangnya hilang, Riri cari-cari nggak ada sampai Riri nggak bisa pulang."

"Dari desa mana kamu? saya antar ya."

"Tahu tempatnya? Riri aja nggak bisa pulang karena hutan ini luaaaasss sekali."

"Tapi hutan ini nggak jahat sama Riri 'kan?"

Anak kecil itu bingung dengan pertanyaan orang di depannya, ia hanya menjawab dengan anggukan.

"Ayo, saya antar kamu. Kamu masih ingat wajah orang yang bawa kamukan?"

"Kalau lihat, mungkin ingat."

"Kalau begitu sekalian ya kita cari desa, mungkin saja orang-orang kebingungan mencari kamu."

"Riri nggak kuat berdiri. Riri lapaar." Rengek anak kecil itu.

Orang itu menggendongnya lalu memberikan cokelat di saku jasnya. "Kalau begini bisa kan? Ini cokelat. Saya hanya punya ini."

Anak kecil itu menerima cokelat yang sudah digigit sedikit lalu memakannya dengan kelaparan. "Terima kasih."

Orang itu berjalan berdampingan dengan anjingnya untuk membawa anak itu pulang. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status