Share

Ketika ketenangan berubah menjadi kepiluan

"Jadi sebenernya Rama itu... Eh sebentar Chel gue mau ambil mie ayam dulu tuh udah jadi" 

 

Saat ini Rachel dan Dania sedang berada di kantin sekolah, Rachel sangat penasaran dengan sosok Rama yang tiba-tiba membuat dirinya menjadi bahan omongan di sekolah ini bahkan kurang dari 6 jam! 

 

"Gue makan dulu ya" Kata Dania yang sudah siap dengan sumpit yang ia pegang, namun Rachel langsung menahannya. 

 

"Gak! Cerita dulu, please." Pinta Rachel dengan mengeluarkan puppy face andalannya itu.  


"Hmm oke.... Jadi Rama itu ya bisa dibilang cowo yang palinggg berpengaruh di sekolah ini, mungkin karna dia paling ganteng, dia juga like a boss, no no tapi dia emang boss, dia jagoan gtu deh, intinya dimata cewek-cewek sekolah ini Rama itu perfect! Tapi ya gitu, dari awal kelas 10 sampe sekarang Rama gapernah keliatan suka apalagi mau deket-deket sama cewe" 

 

"Kenapa? Dia...homo?" Tanya Rachel penasaran.

 

"Awalnya juga kita kira dia homo hahaha tapi ternyata engga, gue denger sih dia punya kisah masa lalu gtu, udah berpuluh-puluh cewe yang nembak dia tapi dia tolak! Tapi tetep aja cewe-cewe ga nyerah, sampe sekarang. Makanya pas tadi ngeliat sikap Rama ke elo kaya gtu, semua pada penasaran, mungkin mereka kira lo itu cewe masa lalu nya Rama" 


Rachel yang sudah mendengar penjelasan Dania cuma mengangguk tanda ia mengerti. Namun entah datang nya dari mana, Rama sudah berdiri di samping meja yang Rachel dan Dania tempati.

 

"Dan tuh dicariin Kevin!" Kata Rama, Dania yang sedang makan langsung menoleh ke sumber suara "Biarin, gue laper mau makan"  Kata Dania yang melanjutkan acara makan mie ayam nya itu. 

 

"Eh Chel kok gamakan?" Tanya Rama dengan nada yang sangat lembut.

 

"Gatau mau makan apa, bingung" Jawab Rachel singkat.


"Tunggu disini sebentar" 

 

Rachel terus memperhatikan Rama yang berjalan menjauh darinya dan menghampiri tukang nasi goreng. 5 menit kemudian Rama datang membawa dua piring nasi goreng di tangannya.

 

"Nih makan, nasi goreng paling enak!" 

 

"Hm tapi" 

 

"Makan" Perintah Rama yang tegas namun masih memperlihatkan kesan lembut. 

 

Bossy! - Batin Rachel 

 

"Mau dimakan gak?" Tanya Rama kembali.

 

"Hm ini kebanyakan" 

 

"Oh bentar" Sejenak Rama mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin "woy Jono sini lu buru" Teriak Rama kepada Jono.

 

"Ke...kenapa Ram?" Tanya Jono dengan gugup.

 

"Nih buat lo, cewek gue gamau makan, maunya disuapin kayaknya, ambil nih buru" Perkataan Rama langsung membuat Dania tersedak "Ha? Sejak kapan lo berdua pacaran? ngimpi aja lo Ram" Ucap Dania sambil menyeka makanan yang ada di sudut bibir nya. 

 

"Eng---" Baru saja Rachel ingin menjawab namun dipotong duluan oleh Rama.

 

"Sejak sekarang, udeh lo bawel makan sono gausah ganggu orang pacaran" Cibir Rama yang langsung membuat Dania sebal tapi ia tetap melanjutkan makannya itu.

 

"Makan nih" 

 

"Gamau Ram" Jawab Rachel.

 

"Yaudah gue suapin, nih buka mulut" 

 

"Gamau ah malu ini tempat umum" 

 

"Udah buka" 

 

Dan akhirnya Rachel pun terpaksa mengikuti kemauan Rama, bahkan sampai nasi goreng itu habis, meskipun mereka makan berdua. Tetapi dari arah lain Rachel dan Rama tidak sadar bahwa sedari tadi banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dengan pandangan marah! Terutama ke Rachel.

 

-•••- 

 

Rachel terus saja memgumpat dalam hati kesal, karena mang Asep belum juga sampai padahal sekolah sudah selesai dari setengah jam yang lalu.


Saat Rachel sedang berusaha menelfon mang Asep, tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk pundak nya "Rachel ya?" Tanya perempuan itu. 

 

"Iya, kamu siapa?" Tanya balik Rachel yang bingung, karna ia tahu perempuan ini bukan dari kelasnya dan mengapa bisa tahu namanya.

 

"Gue Shafira, ikut gue yuk ke taman belakang sekolah, katanya lo pindahan Jerman ya? Gue mau tanya banyak nih soal Jerman hehe" Jelas perempuan yang bernama Shafira itu dan tersenyum ke arah Rachel.

 

Rachel yang melihat senyuman tulus itu langsung meng-iyakan ajakannya tanpa ada rasa ragu, iapun mengikuti Shafira dari belakang. Mereka pun sampai di taman belakang sekolah dan duduk di bangku besi berwarna putih itu.

 

"Sebelumnya gue mau tanya, lo siapanya Rama ya?" Tanya Shafira to the point. Memang sebenarnya ini yang ingin Shafira bicarakan 


"Ha? Kok Rama?"

 

"Udah lo gausah tele-tele, lo tinggal jawab apa susahnya sih?" Nada bicara Shafira yang mulai meninggi membuat Rachel sedikit takut.

 

"Aku gaada apa-apa kok sama Rama" 

 

"Gitu? Bagus deh kalo gtu, gue tegesin ya sama lo! Kalo lo sampe berani deketin Rama, abis lo sama gue! Inget tuh, Rama itu punya gue dan lo harusnya tau diri. Baru masuk sehari aja tengil ya lo, pokoknya kalo lo ganjen sama Rama, lo bakal berurusan sama gue!" Jelas Shafira yang langsung pergi meninggalkan Rachel.


Rachel yang masih sedikit syok dengan kejadian barusan tak lantas meninggalkan taman, ia malah diam dan memikirkan semua kejadian hari ini. Dari mulai ia bertemu Rama, Dania, Rama bilang kalau mereka pacaran, sampai ia pun terang-terangan diminta untuk menjauhi Rama.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status