Bukan Pengawal Komisaris Biasa

Bukan Pengawal Komisaris Biasa

last updateLast Updated : 2025-04-21
By:  PlutoPenCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
151Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Demi pengobatan sang ibu, Yoshiro Shikazu rela melakukan apapun, termasuk menjadi kriminal. Hanya saja saat ia sedang melaksanakan aksinya, pria jenisu itu mendadak didatangi seorang komisaris polisi yang menawarkannya pekerjaan baru: pengawal putrinya yang bernama Serena Mith. Nona muda cantik yang kini harus duduk di kursi roda....

View More

Chapter 1

Demi Uang

"Hoosh...."

Yoshiro mencoba mengatur nafasnya yang sudah memburu hebat akibat pertarungan sengitnya melawan sekelompok geng motor yang menjadi targetnya kali ini.

Ya, Yoshiro memang merencanakan untuk mengalahkan mereka dan mengambil barang berharga yang dimiliki oleh anggota geng motor itu.

Sayangnya, Yoshiro salah perhitungan.

Meski sudah berhasil mengalahkan sepuluh orang itu, namun kini Yoshiro benar-benar kehabisan tenaga.

Ditambah lagi dengan segala luka yang ada, membuat Yoshiro tidak bisa bergerak.

Untung saja para musuhnya itu sudah terpakai di tanah dalam kondisi pingsan.

"Kenapa kamu tidak membunuh mereka sekalian?" tanya seorang laki-laki asing dari arah belakang.

"Siapa kamu?" tanya Yoshiro menatap ke arah laki-laki itu.

"Komisaris polisi," balas laki-laki itu melemparkan kartu tanda anggota kepolisiannya ke hadapan Yoshiro.

Honpil Mith. Laki-laki dengan pangkat perwira itu cukup direpotkan dengan ulah Yoshiro yang selalu saja menyerang secara membabi buta segala orang yang berkeliaran di tengah malam.

Sama seperti sekarang. Yoshiro memancing satu kelompok geng motor ke bawah kuil yang ada di atas gunung. Dan mengalahkan mereka semua.

"Jadi, kenapa kamu tidak membunuh mereka?" tanya Honpil saat sudah berada di sisi Yoshiro.

"Apakah kamu serius menanyakan itu?" tanya Yoshiro mengelap bagian sudut bibirnya yang mulai mengeluarkan darah segar.

"Aku selalu penasaran. Kamu selalu berkelahi dengan orang lain. Mengalahkan mereka. Mengambil barang berharga mereka tanpa menghabisi nyawa mereka. Padahal jika kamu menginginkannya, kamu bisa sekaligus melakukannya. Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Bukankah akan lebih mudah jika seandainya kamu merampok rumah saja daripada melakukan ini semua?"

"Bukankah itu bukan urusanmu? Urus saja urusanmu sendiri dan tinggalkan aku sendiri."

"Kamu adalah urusanku, Bodoh. Apakah kamu tidak tau, seberapa besar masalah yang kamu timbulkan? Aku diminta oleh atasanku untuk menangkapmu. Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan ini semua terus."

Yoshiro menggunakan kedua tangannya sebagai penopang. Berusaha berdiri. Mengabaikan rasa sakit yang mulai dari setiap luka lebam yang ada.

Honpil menatap ke arah Yoshiro. Ia tidak melakukan apa pun. Karena sudah jelas sekali, Yoshiro tidak akan bisa melarikan diri dalam kondisi tubuh seperti itu.

Honpil memasukkan tangannya ke dalam kantong jaket. Mengambil kotak rokok. Menyalakan satu batang rokok menggunakan korek gas miliknya.

"Apakah kamu mau bekerja sama denganku?" tanya Honpil menghisap batang rokok miliknya.

"Ha?! Apakah kamu pikir aku bodoh? Bagaimana mungkin seorang kriminal sepertiku bekerja sama dengan polisi? Apakah mungkin ini caramu untuk membawaku ke kantormu?" tanya Yoshiro menatap tak percaya Honpil.

"Apakah menurutmu aku adalah seorang polisi yang baik dan menuruti segala peraturan? Lihatlah apa yang ada di tanganku dan kamu bisa mengerti bahwa aku tak selalu mengikuti aturan yang ada."

Seorang polisi tidak diizinkan merokok ataupun meminum minuman keras. Itu adalah aturan utamanya. Apalagi Honpil adalah seorang komisaris. Yang di mana seharusnya Honpil harus benar-benar menjalankan peraturan itu tanpa terkecuali.

"Aku memiliki seorang anak perempuan. Dia bersekolah di sekolah swasta. Aku akan menjelaskan kondisi lebihnya saat kamu setuju bekerja untukku," ujar Honpil.

"Aku tidak tertarik. Simpan saja uangmu dan urus saja sendiri anak perempuanmu," balas Yoshiro masih berusaha berjalan menjauh.

"Hoi, Bocah. Setidaknya katakan apa alasanmu melakukan semua ini. Aku akan berpura-pura buta dan tidak menulis laporan terkait keterlibatan mu kali ini jika kamu mengatakannya padaku."

"Apakah kamu pernah mendengar ini? Laki-laki tidak boleh bercerita. Aku tidak mau mengatakannya padamu. Jadi aku rasa lebih baik aku ditangkap daripada harus menceritakannya padamu."

"Aku rasa kalimat itu tidak sepantasnya dikatakan oleh seorang kriminal."

Yoshiro berbalik. Menatap Honpil yang masih santai merokok dengan tatapan tertuju pada Yoshiro.

"Aku tidak pernah berniat untuk memerasmu. Aku ingin melakukan pertukaran denganmu. Aku ingin kamu melindungi orang yang aku sayang menggunakan kekuatanmu. Dan sebagai gantinya, aku akan melindungi orang yang kamu sayang menggunakan kekuasaanku. Itu adalah hal yang setimpal. Pantang bagiku untuk memeras orang yang sedang berjuang sendirian," balas Honpil membuang puntung rokoknya ke tengah-tengah badan para korban Yoshiro yang masih pingsan.

"Kamu melakukan semua ini bukan karena kemauanmu sendiri bukan? Ada sesuatu di belakang sana yang memaksamu untuk melakukan semua ini. Ada sesuatu yang membuatmu harus melakukan pekerjaan kotor ini untuk selembar uang," lanjut Honpil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong jaketnya.

"Aku tidak suka udara malam hari. Kita bicarakan lain kali," balas Yoshiro melenggang pergi.

Honpil tersenyum kecil. Setidaknya kali ini ia berhasil memberikan sedikit kebimbangan pada hati dan pikiran Yoshiro.

Dia yakin penawarannya akan menarik minat pemuda itu!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Rinaldi A
Bagus sekali. Pelaku2 yg cerdas menunjukkan kecerdasan penulis. Enak dibaca, mengalir lancar. Keunikan beladiri, bisnis, romansa, dan kesetiakawanan serta kecintaan kpd ibunda. Ditunggu kelanjutannya.
2025-04-10 20:14:00
0
151 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status