Short
Rahasia Ruang Bawah Tanah

Rahasia Ruang Bawah Tanah

By:  Yasmin AnisahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat malam pertama pernikahan, suamiku tidak menyentuhku. Katanya dia lelah, ingin aku menunggu untuk beberapa waktu. Saat tengah malam, dia diam-diam pergi ke ruang bawah tanah. Ketika kembali, dia mandi dan memancarkan aura yang tidak bisa dijelaskan. Aku bertanya kepadanya apa yang habis dia lakukan. Dia bilang dia pergi berolahraga. Berolahraga di tengah malam? Pada suatu malam, aku akhirnya tidak bisa menahan diri dan menyelinap ke ruang bawah tanah untuk memeriksanya. Dia memergokiku, menarik piyama ku sambil berteriak galak. "Cepat ke sini." "Kamu nggak boleh masuk ruang bawah tanah!" "Atau kita bakal cerai."

View More

Chapter 1

Bab 1

Aku mencengkeram pagar bangunan, tubuhku gemetar menggigil karena marah.

Rumah kecil ini dibeli oleh orang tuaku dengan sebagian besar tabungan yang mereka punya untuk hadiah pernikahan kami.

Ini adalah rumahku!

Kenapa aku tidak boleh masuk ke ruang bawah tanah?

Sebagai suamiku, apa haknya bicara kasar begitu padaku?

Aku menarik napas dalam-dalam dan mengendalikan amarahku. "Rizal, begini caramu bicara padaku?"

Rizal masih mencengkeram erat piyama ku. "Sayang, ayo naik dulu. Nanti aku jelasin kalau sudah di kamar."

"Nggak bisa jelasin di sini saja?"

Aku menunjuk ke ruang bawah tanah yang gelap di bawah. "Kenapa aku nggak boleh ke sana? Apa aku nggak punya hak buat ke sana?"

"Aku lagi olahraga dan ada barang kesayanganku di sana. Tapi, kamu masih belum boleh lihat."

Rizal berjalan ke tangga di bawah dan menghalangi jalanku untuk turun.

"Kenapa?"

"Karena belum waktunya. Kalau sudah waktunya, kamu baru boleh lihat. Aku pastikan kamu bakal lihat sendiri."

Perutku terasa sesak. Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan diri.

"Kalaupun begitu, apa saat kamu menyusulku ke mari, kamu harus bicara kasar begitu padaku?"

"Aku ... aku cuma terkejut. Aku ini kalau ngomong memang keras, tapi hatiku lembut. Kamu juga tahu sendiri."

Aku mencibir, berbalik dan naik ke atas.

Bicara keras, tetapi hati lembut?

Kalau begitu, setelah dia pergi bekerja besok, aku akan turun dan melihat apa yang ada di sana.

...

Setelah kembali ke tempat tidur, aku tetap tidak bisa tidur walaupun sudah berganti banyak posisi.

Pasti ada sesuatu yang mencurigakan di ruang bawah tanah dan itu bukan masalah kecil.

Mungkinkah Rizal punya rahasia yang memalukan?

Aku menatapnya.

Dia juga tidak bisa tidur saat ini, melihat ke langit-langit dengan mata terbuka, seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu di benaknya.

Di bawah sinar bulan, wajahnya terlihat sangat tampan jika dilihat dari samping. Tubuhnya bahkan lebih kuat dan provokatif.

Kalau dipikir-pikir, saat dia mengejarku, aku sangat gembira sampai tidak bisa mempercayainya.

Dia sangat tampan dan aku terlihat biasa saja, apa yang dia sukai dariku?

Dia menjelaskan bahwa dia menyukai kelembutanku, menyukai ketenanganku dan menyukai temperamen yang unik dalam diriku.

Aku percaya itu.

Kalau memang begitu, kenapa dia tidak menyentuhku setiap malam?

Aku ini istri sahnya dan kami bahkan belum pergi bukan madu. Apa ini hal yang normal?

Akhirnya, aku tidak bisa menahan diri lagi dan menyentuh wajahnya.

"Kamu ngapain?"

Seakan seperti tersengat listrik, dia dengan cepat menghindar ke samping dan memelototiku dengan sorot jengah.

Dia menatapku seperti tengah menatap seorang pengemis atau anjing liar yang kotor.

Aku langsung mengerti sesuatu dan menghindar dengan marah.

Namun, aku masih tidak terima.

Dia tidak tertarik kepadaku, kenapa saat itu dia mengejarku? Kenapa dia mau bersama denganku?

Memikirkan hal ini, aku berbalik, memelototinya dan berteriak, "Aku bisa ngerti kalau kamu nggak sehat, jadi nggak bisa melakukan hubungan suami istri untuk beberapa waktu ini. Aku cuma menyentuhmu, kenapa reaksimu berlebihan begitu?"

"Sudah berapa kali aku jelasin kalau ini penyakit mental! Aku juga lagi cari psikiater, kamu harus sabar!"

Rizal mengambil ponselnya, lalu menepuk pundakku dengan lembut. "Sayang, tolong sabar dulu buat setengah tahun ini. Setelah itu, aku akan mencintaimu dengan benar."

Dia menyentuhku dengan ponselnya, kenapa tidak pakai tangannya saja? Apa aku sekotor itu?

Apa aku bisa percaya apa yang dia katakan?

Namun untuk saat ini, aku tidak punya pilihan lain selain menunggu.

Aku menghela napas dalam dan berbalik ke samping.

Oh ya, aku adalah istri yang patuh pada suamiku.

Sejak awal hubungan kami, aku selalu mengiakan semua permintaannya.

Dia bilang dia suka jam tangan, aku membelikannya jam tangan berlian seharga dua ratus juta.

Dia bilang dia suka bepergian, aku menemaninya keliling dunia.

Dia bilang dia ingin berinvestasi untuk menghasilkan uang, aku meminjam uang agar dia bisa belajar berinvestasi.

Bisa dikatakan bahwa sela aku bisa dan punya, aku akan memberikan apa pun yang dia inginkan.

Namun, setelah menikah, dia memperlakukanku seperti ini.

Semua ini terjadi karena ruang bawah tanah itu!

Aku benci ruang bawah tanah di rumahku!

Aku akan membuka ruang bawah tanah dan melihat apa yang ada di dalam sana.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status