Share

Bab 3

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2024-06-30 00:36:11

Kalimat tadi membuat Alexander yang kini menatap Tuan Besar Smith–memancarkan kemarahan.

Namun, ada senyum tipis penuh arti di bibirnya, seolah tengah mencemooh Tuan Smith yang selalu saja mudah mengatakan apapun tanpa berkedip.

“Ingat! Segera lakukan ucapanku tadi, Alexander. Hal ini penting agar Keluarga Wijaya berada di genggaman kita,” tambah Tuan Smith, "Kau tahu kalau—"

“Aku akan menghukum Helena dengan caraku sendiri. Tidak perlu membawa wanita itu ke penjara, Ayah," ungkap Alexander pada akhirnya.

Hal ini membuat dahi Tuan Smith mengerut.

Sorot matanya yang tajam menjelaskan bahwa dia sangat tidak setuju dengan ucapan Alexander barusan. “Apa Kau sedang bercanda, Alexander?”

Gegas Alexander menggelengkan kepalanya.

Dia tidak bisa mengirimkan Helena ke penjara walaupun semua orang menginginkannya.

“Apa kau sudah gila? Kau akan membuat anggota keluarga Wijaya berang. Bisnis kita bisa runyam!” Tuan Smith kembali menekan Alexander. "Apa kau menginginkan itu?"

“Tentu, tidak. Jadi, biarkan aku bicara dengan orang tua Rachel. Akan ku selesaikan masalah ini sendiri," ucap Alexander.

Tuan Smith masih mencoba untuk mengatakan bagaimana pendapatnya yang tidak setuju. Tapi sayangnya, Alexander sama sekali tidak mendengarkan ocehan Tuan Smith karena fokusnya saat ini sedang tertuju kepada Helena.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, Alexander meminta kepada Dokter yang sedang menangani proses persalinan Helena untuk menghubunginya begitu proses operasi cesar selesai.

Namun, hingga detik ini, tidak ada yang menghubungi atau mengirimkan pesan.

Terbukti dari tidak adanya getaran pada ponselnya.

‘Bagaimana keadaan Helena dan juga anakku? Apakah bayi itu sudah lahir?’ batin Alexander yang terus mencoba untuk merasakan getar ponselnya.

“Kau tidak mendengar ucapanku, Alexander?” Suara Tuan Smith meninggi kala menyadari Alexander sama sekali tidak fokus.

Meski demikian, Alexander sudah bisa menebak apa inti dari semua yang dikatakan oleh Tuan Smith hanya dari tatapan matanya.

“Tidak perlu mengkhawatirkan soal keluarga Wijaya, Ayah. Lagi pula, yang dibutuhkan oleh perusahaan kita adalah tetap memiliki hubungan dengan keluarga Wijaya untuk bisa mendapatkan sokongan gelar saja, kan?" tegas Alexander, "Sejauh ini, perusahaan keluarga juga baik-baik saja meski tanpa dukungan keluarga Wijaya sendiri. Maka dari itu, serahkan saja padaku. Aku akan mengurus semua, dan memastikan perusahaan tidak akan mendapatkan kerugian apapun.”

Kalimat yang keluar dari mulut Alexander barusan benar-benar menutup rapat mulut Tuan Smith yang hanya bisa memijat kepalanya--menahan emosi yang tidak seluruhnya dapat tersampaikan terhadap Alexander.

“Dia benar-benar sangat keras kepala, apa yang sedang dia pikirkan sama sekali tidak bisa ditebak,” gumam Tuan Smith sambil menatap Alexander yang mulai meninggalkan ruangan tersebut.

Sementara itu, Nyonya Smith yang sejak tadi sengaja menguping pembicaraan antara suami dan juga anak tirinya memutuskan untuk keluar dari tempatnya.

Sejenak menatap Tuan Smith dengan kesal. Tampak tidak bisa menahan diri lagi.

“Kau tidak boleh terlalu lembek memperlakukan anak itu, William. Ingat, dalam dunia bisnis, bahkan diri sendiri bisa menjadi musuh, kan?” peringat sang istri.

William Smith lantas mengarahkan pandangannya pada wanita itu.

Tersenyum tipis penuh arti karena ucapan barusan pun membuatnya jadi berpikir sangat dalam. Mungkinkah dia juga harus menganggap istrinya sendiri musuh?

“Tidak ada cara lain, Rose. Alexander adalah anak laki-laki yang aku punya, walaupun bukan kau yang melahirkan. Dalam dunia bisnis, aku pun bisa dengan cepat mengenali busuknya dunia bisnis itu. Namun, apalah dayaku karena kau tidak memiliki kemampuan untuk melahirkan anak laki-laki.” ujar Tuan Smith seraya bangkit dari duduknya.

Ucapan pria itu menohok sang istri. Dia jelas tidak akan pernah bisa menerima kenyataan bahwa perusahaan besar milik keluarga Smith jatuh ke tangan Alexander.

“Andai saja aku bisa melahirkan satu saja seorang putra, pemandangan seperti ini tidak akan pernah ada di dalam hidupku, kan?” Rose mengepalkan tangannya, “cuma anak seorang pelayan dan secuil darah dari keluarga Smith, apakah dia pantas untuk bisa memiliki perusahaan besar kami?”

***

Di sisi lain, Alexander dan Han sudah kembali ke rumah sakit.

Keadaan begitu tegang.

Namun sekitar 15 menit di dalam perjalanan, Alexander mendapatkan kabar bahwa Helena telah melahirkan anak kandung dari Rachel dan juga dirinya.

Anak laki-laki dengan berat 3000 gram dan panjang 55 cm.

Bayi itu lahir setelah perjuangan yang luar biasa dari Helena.

“Bagaimana, Tuan?” tanya Han yang merasa penasaran juga, sambil mengemudi.

Alexander menyimpan ponselnya lalu menjawab, “Bayinya sudah lahir, anak laki-laki seperti hasil pemeriksaan gender sebelumnya.”

Han tesenyum, merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena akhirnya Alexander telah memiliki seorang putra. “Selamat untuk Anda, Tuan. Sekarang, hubungan Anda dengan keluarga Wijaya akan menjadi semakin erat. Ini jelas akan terjalin seumur hidup.”

“Hem....” sahut Alexander.

Tidak ada ekspresi khusus yang dia tunjukkan mendengar ucapan selamat dari Han.

Sejenak keduanya terdiam.

Han kembali fokus untuk mengemudi, sampai teringat sesuatu. “Lantas, bagaimana dengan rencana selanjutnya, Tuan? Apa yang akan Tuan lakukan kepada Nona Helena?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
husky mind
sedih amat Helena sudah rahimmu di pakai masih juga di fitnah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status