karena ada yang bilang pada dirinya kalau anak laki-laki tidak boleh mengeluarkan air mata kecuali saat dia sedang di marahi oleh Ibunya, itu hal yang pernah Rain dengar dari seseorang.
Dia masih tetap berdiam di sana sambil memikirkan Kak Ara dan Mira yang sangat dia rindukan, sementara dia memikirkan hal itu di depan rumah ada seseorang yang datang yang tidak bukan adalah Anna dan asistennya itu, Anna datang menggunakan mobil dan juga Rain melihat mobil Anna memasuki halaman rumah Bunda Laura, namun Rain masih tetap di sana tidak bergegas sama sekali apalagi untuk keluar kamar.
“Baik kalau begitu, nanti setelah makanan dan minumannya siap, saya akan panggil No Tania, untuk mengantar itu semua” ucap Bi Inah pada Tania dengan santai “Oke Bi, teriman kasih” ucap Tania pada Bi Inah yang berterima kasih dan setelah itu Tania kembali lagi Sementara itu Rain dan Anna sedang mengobrol dengan santai dan Anna nggak menyerah dia masih menanyakan pembuat mobil kutukan pada Rain, namun Rain menjawab kalau dia t
“Rain, bagaimana yang tadi, mau yah kita cari bersama” ucap Anna yang masih berusaha membujuk Rain untuk mencari orang tersebut “Mau cari siapa Rain ?” tanya Tania yang memang dari tadi penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan “Ini, Anna mengajak aku buat mencari teman aku yang membuat mobil kutukan itu” jawab Rain dengan santai
“Iya, nggak apa-apa kok,” jawab Rain dengan santai dan lanjut bilang “Tapi gi mana itu perutnya, masih sakit nggak ?” tanya Rain pada Anna karena Rain juga khawatir dengan perutnya Anna“Udah lumayan enakan kok” jawab Anna dengan santai dan baru saja dia duduk tiba-tba saja perutnya terasa sakit lagi dan bahkan buang angin berkali-kali, Anna pun meminta izin ke kamar mandi lagi sama Rain dan setelah itu dia langsung menuju sana untuk panggilan alam yang di sebabkan sama Tania, Anna belum menyadari kalau dia sedang di kerjai oleh Tania, sedangkan Tania dia tertawa dengan senang dan puas, sedangkan Rain dia hanya geleng-geleng kepala dengan apa yang di lakukan Tania pada Anna.“Lihat tuh, bolak-balik kamar mandi kan dia” ucap Rain pada Tania“Engga apa-apa, biar dia tahu rasa, siapa suruh terus menganggu kamu” ucap Tania dengan senang karena telah melakukan hal itu pada Anna“Jangan begitu Ta
Setelah beberapa puluh menit mereka berdua pun sampai di rumah askit terdekat dari rumah Bunda Laura dan setelah itu Anna langsung berlari masuk ke dalam dengan di kawal Diana, mereka langsung mendatangi dokter dengan cepat dan Dokter pun langsung menangani Anna karena dokter tersebut mengenal Anna karena dia salah satu orang penting di Indonesia. Setelah memeriksa Anna yang sakit perut, Dokter itu pun langsung memberikan obat yang tepat untuk Anna agar dia bisa sembuh, Dokter yang memerika Anna pun penasaran kenapa Anna bisa seperti itu. “Non Anna, kenapa Non bisa seperti ini ? Non sepertinya meminum obat sakit perut, mangka
“Bunda bangun” ucap Tania dengan pelan sambil menggoyangi tubuh Bunda Laura dengan pelan dan butuh beberapa kali menggoyangi tubuh Bunda Laura baru Bunda Laura perlahan sadar dan melihat Tania yang membangunkannya“Kenapa sayang ? Bunda masih mengantuk” ucap Bunda Laura yang ternyata masih mengantuk dan bertanya ada apa pada Tania “Bunda bangun, Bunda nggak sadar Bunda ada di mana ?” tanya Tania pada Bunda Laura
“Wah, makanan kesukaan aku nih Bi” ucap Rain pada Bi Inah dengan senang dan lanjut bilang “Makasih ya Bi, udah masak makanan kesukaan aku” ucap Rain pada Bi Inah dengan tersenyum senang“Sama-sama Den, yang penting buat Bibi, Den Rain senang, nanti kalau kurang bilang Bibi ya Den, di belakang masih ada untuk Den Rain” ucap Bi Inah pada Rain“Iya Bi, ini juga udah cukup kok Bi sampai sore” ucap Rain pada Bi Inah dengan santai dan lanjut bilang “Bi Inah makan bareng kita aja sini” ucap Rain mengajak Bi Inah makan bersama mereka“Bibi udah sarapan dari tadi pagi sekali Den, kan sebelum kita kerja kita harus isi tenaga terlebih dahulu supaya tidak lemas” ucap Bi Inah mengaku kalau dia sudah sarapan dan menolak makan bersama mereka“Benaran Bi ?” tanya Rain karena dia takut Bi Inah membohonginya“Benar Den, masa Den Rain nggak percaya sama Bibi” ucap Bi Inah
“Itu Bunda lakukan untuk kebaikan kita semua, dan Bunda nggak mau kehilangan Rain, Bunda sayang sama Rain, jadi Bunda harus melakukan itu” ucap Bunda Laura dengan serius pada Tania memberi alasan “Buat kebaikan Bunda, apa buat kebaikan Bunda sendiri dan ego Bunda sendiri yang nggak mau Rain di milikin sama siapa pun” ucap Tania dengan serius pada Bunda Laura “Kamu nggak tahu apa-apa sayang, Rain itu sangat berarti buat
namun jelas saja Rain berpikir kalau Kevin itu bukan cowok yang dia pikirkan, setelah Alana telefon dan cowok yang bernama Kevin itu setuju untuk ketemu Alana, namun Alana tidak bilang kalau dia akan bersama Tania, setelah selesai telefon Alana mengobrol lagi sama Rain dengan santai sambil menunggu Tania selesai berganti pakaian di dalam.“Rain” ucap Alana dengan santai“Iya, kenapa ?” tanya Rain juga dengan santai“Sepertinya Kakak angkat kamu itu sayang banget sama kamu, dia bahkan tidak mau terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa kamu loh, baik banget dia” ucap Alana yang mulai serius pada Rain“Aku juga bingung, kenapa dia melakukan itu” ucap Rain pada Alana dengan serius, dia sendiri pun bingung kenapa Tania melakukan hal itu“Apa kamu benar-benar mau melakukan hal ini, kamu ingin meninggalkan dia sama Tante Laura ?” tanya Alana dengan serius pada Rain yang membuat Rain terdiam dan bi