Home / Romansa / Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik / Bab 2: Topeng-Topeng Kemunafikan

Share

Bab 2: Topeng-Topeng Kemunafikan

last update Last Updated: 2025-05-08 21:07:26

Senyum dingin mengendap dalam hati Lian Qiyue, tetapi wajahnya tetap wanita buta yang lemah, suaranya terdengar lembut penuh kepasrahan “Kakak, aku…”

Namun sebelum ia sempat melanjutkan Xian Rong menarik tangan Lian Ruo ke sisinya, senyum cabul melintas di wajahnya.

Tangannya yang tak tahu malu menjalar ke tubuh Lian Ruo memperlihatkan rasa kepemilikan yang menjijikkan.

“Ruo'er, syukurlah seandainya si sampah itu sudah mati. Untuk apa kamu masih peduli padanya.?” Seandainya Lian Ruo tidak memaksa ingin datang menjenguk ia bahkan tak akan mau melirik wanita buta menyedihkan dan menjjijikan ini.

Ia, Putra Mahkota yang agung dari Kerajaan Velora harus menanggung hinaan karena memiliki tunangan seperti Lian Qiyue.

Banyak bangsawan diam -diam menertawakannya menyebutnya pangeran malang yang tersangkut dengan beban tak berguna.

Butuh waktu dan siasat agar pertunangan itu akhirnya dibatalkan.

Namun betapa menyebalkan ketika kabar menyebar bahwa wanita itu mencoba bunuh diri dengan menelan racun empedu naga,

Memunculkan drama memuakkan seperti sandiwara yang basi—menangis, meratap dan mencoba menarik simpati.

‘Sammpahhh…!!!!’

Xian Rong membenci perempuan yang mencoba bunuh diri demi menarik kembali hati seorang pria.

Menurutnya, itu bukan kelembutan, tapi kelemahan dan Lian Qiyue… hanya wanita hina yang tak tahu diri.

Senyum senang terpampang di wajah Lian Ruo ia membiarkan Xian Rong menyentuh tubuhnya sesuka hati, seolah semua itu wajar.

Meski demikian, mulutnya tetap mengucap kata-kata manis palsu.

“Yang Mulia, bagaimanapun juga Qiyue adalah adikku. Mana mungkin aku tega membiarkannya terluka?” katanya sambil terus merapatkan tubuhnya.

“Ruo'er, kau memang terlalu baik aku mencintaimu sampai mati.” Xion Rong makin asyik dengan tangannya.

Xian Rong tertawa puas dan fakta bahwa mereka melakukan ini semua di depan Lian Qiyue yang ‘buta’ justru menambah sensasi tersendiri.

Ada kelezatan dalam penghinaan yang disengaja dan ia menikmatinya tanpa malu.

Lian Ruo dalam hatinya merasa puas ia telah berhasil sepenuhnya merebut perhatian Putra Mahkota dan memainkan peran sebagai ‘kakak yang penuh kasih’ di depan orang yang hampir mati kemarin.

Sekalipun sekarang Lian Qiyue masih hidup, dia sudah kehilangan segalanya — penglihatan, status dan harga diri.... Lian Qiyue sekarang cuma sampah manusia... sampah yang malang.

“Yang Mulia, jangan berkata begitu… Qiyue pasti sedih mendengarnya.” sambung Lian Ruo dengan suara prihatin, Lian Ruo terdengar sangat sempurna…. sehingga kehilangan suara tulusnya.

“Kenapa harus berpura-pura peduli?” Xian Rong mencibir. “Kalau bukan karena dia putri sah Jenderal Lian, aku takkan pernah bertunangan dengannya yang aku cintai sejak dulu adalah kau, Ruo'er.” Xion Rong menjawab dengan penuh kebencian sambil tangan makin aktif menjelajah.

Lian Qiyue menatap dengan ‘mata butanya’ kejadian menjijikkan di depannya dan rasa dingin menusuk di lubuk hatinya ‘Putri putih palsu’—itulah julukan paling cocok untuk Lian Ruo.

Bisa-bisanya dia berlagak baik…. sambil merangkul pria yang baru saja memutuskan pertunangan dengan adiknya sendiri.

Kalau bukan karena jiwa Lian Qiyue yang asli sudah lenyap, wanita itu mungkin akan benar-benar mati dua kali karena patah hati.

Tapi sekarang yang ada adalah seorang wanita dari masa lalu dengan ingatan kuat, tekad baru dan kekuatan yang mulai bangkit kembali.... wanita yang terbukti telah mampu membawa keluarganya menjadi keluarga paling terkemuka di kehidupan masa lalunya… 1.000 tahun lampau.

Ia menatap Xian Rong tajam dengan 'mata butanya'.

Dulu, dia.. memujanya membayangkannya sebagai pria ideal.

Tapi kini, hanya rasa jijik yang tersisa, sosok di hadapannya bukanlah pemimpin melainkan laki-laki cabul yang menjijikkan penuh hawa nafsu dan kerakusan.

‘Sampah berjubah emas’

‘Kalau saja tubuh ini sudah pulih total,’ pikir Lian Qiyue ‘aku akan menunjukkan pada mereka alasan kenapa bunga mawar berduri dan darah tak selalu berasal dari luka kecil.’

Xian Rong semakin berani. Ia mengangkat tubuh Lian Ruo seperti pengantin baru dan melangkah ke arah ranjang tempat LianQiyue duduk

Sambil terus mencumbu Lian Ruo ia sengaja mendekati Lian Qiyue seolah ingin menunjukkan segalanya secara langsung.

Namun, dalam kejernihan matanya yang tersembunyi, Lian Qiyue memungut sebuah hiasan mutiara bundar dari meja kecil di samping tempat tidur … dengan gerakan halus yang tak terlihat oleh dua orang mesum itu… ia melempar mutiara ke lantai—tepat di depan langkah Xian Rong.

Dug … ??

Langkah Xian Rong terpeleset di atas permukaan mutiara yang licin tubuhnya terdorong ke depan dan tanpa sempat menahan… Lian Ruo terlempar dari gendongannya!

“AAARGH!”

Pekik Lian Ruo bergema di ruangan. Wajahnya menghantam sisi ranjang dengan keras.

" Crracclkl !!..*

Disusul suara renyah tulang retak…

Hidungnya patah mengeluarkan darah, pipinya memar dan seluruh penampilannya berubah menjadi wajah buruk rupa penuh luka.

Xian Rong sendiri terjatuh menelungkup, mencium lantai dengan wajahnya…. kehilangan seluruh wibawa dan kesombongan yang tadi ia pamerkan.

Momen itu menjadi ironi sempurna dari dua makhluk yang tenggelam dalam dosa.

“Saudaraku, kau kenapa?” tanya Lian Qiyue dengan suara panik yang dibuat-buat.

Tatapannya kosong seperti orang ‘buta’, tetapi dalam hatinya ia tertawa dingin.

Xian Rong buru-buru bangkit tubuhnya berantakan dan pakaiannya kusut wajahnya memerah karena malu dan murka.

Ia ingin menghampiri Lian Qiyue, ingin membentaknya, menyakitinya, melakukan sesuatu untuk memulihkan harga dirinya.

Namun langkahnya kembali tergelincir.

Kraak !!!!

“ARRRRGGGGG !!!! “

Ia terjatuh lagi, kali ini menghantam kaki ranjang dengan tulang keringnya.

Jeritan tertahan keluar dari bibirnya dan suara teredam benturan tulang kering.

Tumpahan amarahnya menggumpal dalam dada.

“Siapa yang meletakkan barang sembarangan di lantai?!” teriak Xian Rong sambil memegangi kakinya.

“Yang Mulia, kau tidak apa-apa?” Lian Ruo berusaha bangkit wajahnya bengkak dan darah dari hidungnya membuatnya terlihat mengenaskan.

“Menjauh dariku!” bentak Xian Rong. Amarahnya kini beralih pada semua yang ada di ruangan itu, termasuk pada Lian Ruo yang beberapa saat lalu masih ia puji-puji.

Lian Qiyue menundukkan wajahnya, menyembunyikan senyum dingin di balik tampilan polosnya.

Dalam hatinya ia berjanji, kalian berdua telah menghancurkan kehidupan seorang gadis lemah yang bahkan tak bisa melindungi dirinya sendiri.

‘Tapi aku bukan gadis itu !!!’

Dan saat waktunya tiba, kalian akan membayar lunas dengan harga yang jauh lebih mahal dari yang bisa kalian bayangkan.

Lian Ruo menatap Lian Qiyue dengan ekspresi yang campur aduk antara kaget, malu dan marah.

Ada sesuatu yang aneh dari tatapan 'buta' adiknya itu seolah olah… Lian Qiyue bukan lagi dirinya yang dulu.

Entah… perasaannya saja… atau.. entahlah.. kepalanya berdenyut denyut bekas benturan, hidungnya sakit tak terkira… berdarah.. mungkin patah.

Ketika pelayan datang karena mendengar keributan Xian Rong langsung berteriak menyuruh mereka keluar. Ia tak ingin ada saksi tambahan untuk penghinaan yang baru saja ia alami.

Namun di balik wajah penuh luka dan marah itu tidak ada satupun dari mereka yang menyadari seorang wanita telah bangkit kembali dari kematian.

Bukan sebagai korban melainkan sebagai pemangsa yang sedang menyusun balas dendam.

Dan langit di atas Kerajaan Velora tak akan lagi tenang….

Semua cuma tinggal waktu...

Show must go on...

Xion Rong segera berdiri tampak sangat malu dan mengulurkan tangannya untuk membantu Lian Ruo di depannya.

Akan tetapi, begitu Xion Rong melangkah maju, kakinya terpeleset lagi dan langsung terbanting ke depan …!!

---

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 7: Nona, aku sudah jadi milikmu.

    “Cuma seratus koin emas, kau tak perlu menjual dirimu sendiri, bukan?” ujar Lian Qiyue, menahan dorongan untuk meledak kesal.Rong Tianye mengangguk malu-malu. “Menyebalkan sekali! Aku sudah jadi milikmu, kenapa masih bicara soal uang? Uang itu bisa merusak perasaan, kau tahu!”Melihat ekspresi Rong Tianye yang seperti itu, wajah Lian Qiyue berubah kaku. Ia benar-benar tak bisa membayangkan bahwa seorang pangeran terhormat bisa sebegitu tidak tahu malunya!Hanya demi seratus koin emas, pria itu bahkan rela bertingkah manja dan menggoda seperti anak kecil. Tampaknya, harapannya untuk mendapatkan koin emas itu benar-benar sirna.“Anggap saja aku sedang sial!” serunya dengan marah. Ia benar-benar telah tertipu oleh wajah pria itu!Tanpa berkata lebih lanjut, Lian Qiyue mengambil dua bola bulu dan berjalan menuju kerumunan. Ia benar-benar tidak ingin berbicara lagi dengan pria aneh itu. Jika terus bersama, ia khawatir tak bisa menahan diri untuk tidak mendorongnya jatuh dari lantai tiga

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 6 : Mencuri Ayam, Tapi Kehilangan Beras

    Namun, suara benda berat menghantam tanah yang dinanti-nanti tak pernah terdengar yang terdengar justru teriakan minta tolong. "Astaga! Kakak, tolong aku!" Suara panik itu penuh ketakutan dan gemetar—dan tak lain berasal dari Pangeran Kedua, Xian Liang! Barulah semua mata menoleh ke arah restoran di lantai 3 dan ketika melihat apa yang terjadi mereka membelalak penuh kebingungan. Xian Liang ternyata tergantung di pagar kayu yang patah antara lantai dua dan tiga tubuhnya terjepit dan tak bisa naik atau turun, hanya bisa meronta dengan panik sambil berteriak meminta pertolongan. "Pfft!" Seseorang menjadi yang pertama tertawa, dan segera saja kerumunan meledak dalam tawa lepas. “Hahaha.. ha ha ha ha…!” Ternyata, pakaian Xian Liang robek saat jatuh dan menyingkap bagian bokongnya yang pucat—menjadikannya bahan tertawaan! "Bokong Pangeran Kedua putih banget!" Suara pelan terdengar dari kerumunan dan semua orang tertawa semakin keras. "Ha ha ha ha ha! Hari ini kita bisa bilang pe

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 5: Menamai Bola Bulu

    Melihat wajah dua bola bulu yang bersikeras ingin ikut, Lian Qiyue mengernyitkan alis cantiknya. “Kalian ini terlalu mencolok kalau kubawa keluar, semua orang pasti memperhatikan.” “Kalau ada yang tertarik dan langsung menculik kalian, aku belum tentu bisa melindungi,” gumamnya sambil menyentuh dagunya dengan ujung jari telunjuk.“Kami punya cara mengatasinya!” seru bola bulu hitam sambil melompat-lompat penuh semangat.“Betul . Betul… betul.. Sambung bola putih.Seketika, di bawah tatapan terkejut Lian Qiyue, kedua bola bulu—yang satu hitam, yang satu putih—mengecil dengan cepat. Mereka berubah menjadi dua manik mungil, lalu melompat ke rambut Lian Qiyue tampak seperti hiasan kepala biasa dan hampir tak bisa dikenali.Mulut Lian Qiyue membentuk huruf ‘O’. Ia benar-benar tidak tahu dua makhluk kecil itu punya kemampuan semacam ini.Dengan begini segalanya jadi jauh lebih praktis.“Tapi kalian tidak boleh berulah saat ikut denganku, hanya boleh bicara lewat telepati tidak boleh bers

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 4: Siapa yang Paling Menjengkelkan

    Lian Qiyue memeriksa kondisi tubuhnya dengan cermat. Sejak usia lima tahun dia telah divonis tidak memiliki masa depan dalam dunia kultivasi karena dantiannya hancur total.Namun, setelah penyelidikan menyeluruh, dia menemukan bahwa dantiannya yang hancur ternyata telah diperbaiki pada suatu waktu yang tidak dia ketahui.Meskipun dia tidak memahami alasan di baliknya, kenyataan itu adalah berkah yang luar biasa baginya.Hanya dengan meningkatkan kultivasinya secepat mungkin dia bisa membalikkan keadaan yang pasif ini.Lian Qiyue yakin, setelah kejadian hari ini Lian Ruo dan Xian Rong tidak akan mencari masalah dengannya dalam waktu dekat.Namun, ketika dia bersiap untuk mulai berkultivasi tiba-tiba terdengar suara kekanak-kanakan di benaknya. “Xian Rong itu menjijikkan sekali!""Aku rasa Lian Ruo jauh lebih tak tahu malu!" Suara lain yang sedikit tajam segera menyusul.Suara-suara tak masuk akal itu membuat mata Lian Qiyue membelalak, tak ada siapa pun di ruangan itu selain dirinya.

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 3: Baru Bunga Dari Hutang Yang Akan Dipanen.

    Ledakan !!!Suara dentuman keras menggema di seluruh ruangan ketika tubuh Xian Rong terhempas jatuh ke atas tempat tidur. Desiran udara dan benturan kayu menandai kekacauan yang terjadi dalam sekejap mata.Brakkk… !!Cracckk !! suara tulang patah.Suara tulang patah terdengar tajam dan menyakitkan saat hidung Xian Rong menghantam keras permukaan ranjang mematahkannya seketika. Rasa sakitnya begitu mendadak dan membakar membuat matanya terpejam rapat saat ia mengerang keras.“Ah—!” Teriaknya melolong, tangan gemetar memegangi hidungnya darah hangat merembes dari sela-sela jari.Dunia di sekelilingnya mulai kabur seakan rasa sakit mengaburkan realita…. Dia berusaha bangun dengan limbung.Lian Qiyue memandanginya dengan sorot mengejek, mata gelapnya mengilat bagai kilat malam…. Hatinya dipenuhi dendam, namun wajahnya tetap tenang. ‘Kalian berdua telah menyebabkan kematian pemilik tubuh ini... ‘‘Maka tunduklah terimalah harga diri kalian yang hancur sebagai penghormatan terakhir.’Seme

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 2: Topeng-Topeng Kemunafikan

    Senyum dingin mengendap dalam hati Lian Qiyue, tetapi wajahnya tetap wanita buta yang lemah, suaranya terdengar lembut penuh kepasrahan “Kakak, aku…”Namun sebelum ia sempat melanjutkan Xian Rong menarik tangan Lian Ruo ke sisinya, senyum cabul melintas di wajahnya. Tangannya yang tak tahu malu menjalar ke tubuh Lian Ruo memperlihatkan rasa kepemilikan yang menjijikkan.“Ruo'er, syukurlah seandainya si sampah itu sudah mati. Untuk apa kamu masih peduli padanya.?” Seandainya Lian Ruo tidak memaksa ingin datang menjenguk ia bahkan tak akan mau melirik wanita buta menyedihkan dan menjjijikan ini.Ia, Putra Mahkota yang agung dari Kerajaan Velora harus menanggung hinaan karena memiliki tunangan seperti Lian Qiyue.Banyak bangsawan diam -diam menertawakannya menyebutnya pangeran malang yang tersangkut dengan beban tak berguna.Butuh waktu dan siasat agar pertunangan itu akhirnya dibatalkan. Namun betapa menyebalkan ketika kabar menyebar bahwa wanita itu mencoba bunuh diri dengan menelan

  • Raja Iblis dan Sang Tabib Cantik    Bab 1: Gadis Tak Berguna

    Sakit.... !!!!!!Ledakan rasa sakit membakar otaknya kepalanya seperti dipukul dengan gada besi, tubuhnya seakan dilindas puluhan kereta perang yang melaju tanpa ampun. Sakit luar biasa…..Setiap persendian terasa retak seperti diloloskan satu persatu dari sambungan dan kulitnya panas seperti tersiram logam cair. Sensasi itu menjalar cepat, membakar dari ujung kaki hingga ubun-ubun dan menenggelamkan dirinya dalam siksaan yang sulit dibayangkan.Kata “sakit’” tidak cukup mewakili apa dia rasakan…..Lian Qiyue menggeliat nafasnya berat seperti tercekik dalam kabut pekat. Ia membuka mata perlahan, kelopaknya terasa berat, bulu matanya lengket seolah telah lama tertutup. Cahaya yang masuk ke dalam pupilnya sempat menyilaukan, namun ia memaksa diri untuk melihat.Apa yang tampak di depannya membuat jantungnya mencelos.Langit-langit kayu, tirai ranjang yang usang, aroma jamu yang pahit dan bau darah menguar samar di udara. Tempat ini... sama sekali asing ia langsung terdorong untuk dudu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status