Share

Wira Sadar

Aisya meneruskan langkahnya memasuki ruang perawatan Wira. Hatinya benar-benar kesal. Beruntung mamak sedang tidur, sehingga kata-kata sindirannya tadi tak didengarnya. Jika mamak sadar ia tak akan berani sefrontal itu berbahasa dengan Niken.

Tas ransel yang begitu berat itu Aisya letakkan di sudut ruang. Begitu juga kantung plastik berisi makanan untuknya dan mamak. Beberapa perlengkapan mandi dan makan juga tak lupa ia bawa.

“Sudah datang, Sya?” Mamak bergerak dan merenggangkan seluruh tubuhnya.

“Baru aja sampai, Mak. Ini aku bawain makan siang sama cemilan. Mamak makan duluan ya, ada yang mau aku urus di bawah,” ucap Aisya ramah.

Mamak mengangguk, berpura-pura tidur ternyata membosankan. Sebenarnya ia ingin sekali mendengar Aisya mengadu perihal keberadaan Niken di sisi Wira tadi. Namun ternyata perempuan itu amat dewasa dalam bersikap.

Aisya melangkah cepat hendak keluar dari kamar itu, sesaat gawainya berdering. Keningn

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status