Share

bab 16. Obat Perangsang dalam Minuman

Rupanya mangkok bakso yang sedang dibawa Maya jatuh meluncur dan pecah berkeping-keping seperti hatinya.

"Nggak mungkin!" jerit Maya sambil menghambur ke arah televisi yang sedang ditonton Rani.

Dia merebut remote dan menggeser tempat duduk Rani.

Maya mengeraskan suara tivi lalu memperhatikan tayangan itu dengan seksama.

Matanya melotot saat melihat ada seorang lelaki bermasker yang sedang diwawancarai oleh polisi.

"Jadi memang kira-kira ada sepuluh perempuan yang sudah menyerahkan uang pada kami. Terakhir kali kami dapat 20 juta."

Suara lelaki itu terdengar lirih. Maya meremas remote tivi dengan sekuat tenaga.

"Astaga, ini tidak mungkin!"

Rani hanya melihat kelakuan Maya dan menghela nafas. Mendadak mertuanya datang lalu mematikan tivi.

"Ck, buat apa sih nonton berita? Yang berlalu biarlah berlalu!" tukas Mama mertuanya sambil berdecak kesal.

"Ma, jadi kita memang ditipu."

Maya menangis terisak seperti anak kecil dengan memeluk pinggang mamanya.

Sedangkan mamanya mengelus ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status