Home / Rumah Tangga / SADAP WHATSAPP SUAMIKU / Bukti Yang Mengejutkan

Share

Bukti Yang Mengejutkan

Author: Sriayu23
last update Last Updated: 2022-08-31 18:58:34

"Aw ...." teriak Naura.

Beling tercecer di mana-mana. Tangan Naura terluka dan berdarah. Refleks aku langsung mengemut jari Naura. Rasa khawatir sangat menyelimutiku.

"Kamu nggak apa-apa, Sayang?" Naura hanya menggeleng dengan senyum manis.

"Sayang? Maksud kamu apa memanggil Naura dengan sebutan Sayang?" tanya Uwa yang membuatku gugup. Tangan Naura langsung aku hempaskan. Dia terlihat merintih kesakitan.

Semua mata menatap kemesraanku dengan Naura.  Wajah heran terpampang jelas. Kecuali Evania, dia malah tersenyum tanpa dosa.

"Emmm, ma-maksud Aryan, anu Uwa, anu ...." Mati kutu aku. Semua pasti rencana Evania. Dasar istri tidak tahu diuntung. Tunggu pembalasanku.

"Aduh, perut Eva sakit." Evania langsung memegangi perutnya dan merintih kesakitan.

"Eva, kamu kenapa? Aryan bawa dia ke kamar." Perintah Mbak Mela.

"Pasti kamu kecapean, Eva. Sudah mempersiapkan syukuran sendirian. Gimana kalo kita bawa ke rumah sakit?" tanya Mbak Devi ketika aku memapah Evania menuju kamar.

"Nggak usah Mbak, Eva cuman kecapean. Mungkin Dede bayinya mau di elus-elus Bapaknya." Aku hanya salah tingkah melihat tingkah Evania. 

Sedangkan Naura, sepertinya dia makin cemburu. aku tinggalkan dia begitu saja di dapur.

"Aryan, harusnya kamu obatin aku dulu." Naura datang ke dalam kamar.

"Naura, kamu apa-apaan sih, manjanya nggak pernah ilang dari dulu. Aryan, sudah punya istri, Naura," tutur Mbak Devi dengan ketus.

Naura, kenapa kamu tidak lihat tempat dan kondisi sih? Sikapnya bisa-bisa membuat keluarga curiga. Untung tadi Evania menyelamatkanku dari pertanyaan Uwa yang sulit dijawab.

"Benar kata Mbak kamu. Sekarang kamu sudah besar, Naura. Jangan manja sama Aryan. Masih ada kakak kamu yang lain. Minta tolong Mas Aji sana." Perintah Uwa.

Dari dulu, Naura memang sangat dekat denganku dibanding kakak kandungnya sendiri. Padahal, Mas Aji dan aku seumuran. Mereka menganggap Naura hanya manja seperti adik kepada kakaknya. Padahal, hubungan kami lebih dari itu. 

"Ih, nyebelin. Mbak Eva, cuman pura-pura sakit. Tuh, buktinya sekarang dia nggak sakit lagi." Tuduh Naura, sangat kesal.

"Naura!" Bentak Uwa yang membuat kami terdiam.

Uwa memang galak. Dia juga sangat menyanyagin Evania. Sudah Dianggap sebagai manantu kesayangan, bahkan seperti anaknya sendiri.

"Sudah, Uwa. Evania nggak apa-apa ko, silahkan makan-makannya di lanjutin. Kalian nginep aja di sini." Mataku mendelik atas pernyataan Evania. 

Sungguh lancang, dia tidak meminta pendapatku dulu. Padahal, ini rumahku. Enak saja mengizinkan semua orang menginap. Gagal rencanaku memberi pelajaran padanya.

"Bener tuh, sudahlah, Naura, ayok ikut Mbak membereskan makanan. Kita akan menginap di sini." Mbak Imay menarik Naura.

Wajahnya merah merona menahan api cemburu dan amarah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jika, mementingkan perasaan Naura, bisa mati aku di curigai sekeluarga.

"Ya udah, kamu istirahat, Eva." Mbak Devi dan Uwa meninggalkan kami berduaan di kamar.

Aku tutup pintu kamar. Waktunya mewawancarai Evania tentang semua kejadian hari ini.

"Eva, jelaskan semuanya!" ucapku ketus.

"Jelaskan apa?" jawabnya dengan enteng tanpa rasa bersalah.

"Jangan pura-pura polos. Katakan, apakah kamu yang menyadap WhatsAppku, mengganti nomer pin dan merencanakan syukuran konyol ini. Kamu sengaja membuat Naura cemburu?" aku cengkram rahang Evania dengan tatapan tajam.

"Lepas!" Dia menghempaskan tangaku dengan kasar.

"Sekali lagi kamu menyentuhku, tamat riwayatmu, Aryan. Kamu pikir aku perempuan bodoh? Kamu salah. Dalam kedipan mata, rahasia perselingkuhanmu bisa aku bongkar. Kamu tau akibatnya? Kesehatan Uwa akan terancam, dan kalian akan dicoret dari nama keluarga." 

Ancaman Evania sampai ke ulu hati. Rasa takut perlahan menguasai, tetapi aku coba menepisnya. Berusaha tetap terlihat tenang di depannya. Evania sudah gila, seenaknya dia mengancamku. Belum tahu dia, siapa Aryan Atmaja.

"Hahaha, tutup mulutmu, Evania. Jangan berbicara omong kosong. Sudahlah, kamu harus menerima hubunganku dengan Naura. Asal kamu tahu, sebelum kita menikah, aku sudah punya hubungan spesial dengannya. Kamu cukup menerima dan hidup mewah dengan hartaku. Aku janji tidak akan menceraikanmu. Karena aku masih memikirkan anak kita."

"Hahaha, lucu kamu Aryan. Aku jijik melihat perilaku kalian."

"Diam!" tanganku hampir melayang. Untung suara ribut anak-anak didepan membuat suara teriakanku tidak akan terdengar.

"Ayok, tampar. Setelah itu, habis riwayatmu, Aryan." Tatap evania tidak main-main.

Siapa perempuan di hadapanku sekarang? Dia bukan Evania yang aku kenal. Sosok Evania selalu lemah lembut, tidak pernah membantah dan penurut. Setan mana yang merasukinya. Sampai dia berani melawanku.

"Silahkan kamu bilang sama Uwa. Mereka tidak akan percaya omong kosongmu. Kamu tidak punya bukti apa-apa," senyum mengejek aku tunjukan padanya. Dia pikir aku bodoh? Oh tidak, aku tidak akan percaya begitu saja. Perempuan kampung seperti Evania, tidak akan bisa melakukan hal nekat.

"Oh, kamu mau bukti." Evania tersenyum lebar lalu mengambil ponselnya di atas nakas.

Tring!

Tring!

Tring!

Ponselku berkali-kali berdering. Menandakan ada beberapa pesan masuk. Langsung aku rogoh ponsel disaku celana. 

"Apa?"

Mataku membeliak sempurna menyaksikan pesan dari Evania. Berkali-kali mengucek mata untuk memastikan bahwa aku tidak salah lihat. Gila, Evania sudah gila. Dari mana dia mendapatkan ini semua? Mati aku.

"Bagaimana, Aryan Atmaja?" Bisik Evania di telingaku. Bulu kuduk meremang mendengar suaranya yang terasa sangat menyeramkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
go Evania go..... libas semua yang gak bener sekalipun suamimu, dia bukan imam keluarga, dia dajjal berkedok manusia
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
LAKNAT dari ALLAH jadi milikmu Aryan
goodnovel comment avatar
Isabella
harus kuat menghadapi Aryan Vina dg selingkuhannya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Tamat

    Pov EvaniaSatu bulan berlalu.Rasa syukur tak pernah lepas aku ucapkan. Sampai saat ini, rencana pernikahan aku dan Mas Irsyad dimudahkan.Awalnya, Ayu menolak untuk memberi sertifikat tanah asrama. Namun, negosiasi yang dilakukan Mas Aji dan temannya yang juga seorang pengacara, membuat Bapak Ayu membujuk putrinya untuk mengalah. Mas aji mengatakan, akan memperkarakannya secara hukum, jika Ayu tidak mau memberi sertifikat tersebut. Padahal, pihak Mas Irsyad sudah siap membayarkan hutangnya, maka perbuatannya akan dilaporkan sebagai aksi pengancaman.Kabar baiknya, sertifikat itu masih atas nama Mas Irsyad. Jadi, jalan untuk merebut surat berharga tersebut, makin mudah."Assalamualaikum.""Wa ...." Aku sangat kaget, ketika Mas Aryan tiba-tiba muncul. Dia datang bersama Naura, Uwa dan Mas Aji. Uwa dan Mas Aji, memang sengaja aku undang untuk datang kembali ke sini. Menghadiri akad nikahku."Evania, maafkan aku. Tolong, izinkan aku bertemu anak kita," ucap Mas Aryan dengan raut penye

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Naura dan Aryan Taubat

    POV Aryan"Naura," ucapku dengan lesu."Mas, bagaimana, kamu dapat kerjaan gak?" tanya Naura dengan binar penuh harap.Aku tak sanggup menjawab pertanyaannya. Segera aku ambil air putih dan duduk di sampingnya. Mungkin, segelas air bisa membasahkan tenggorokanku yang kering karena menelan pil pahit kehidupan."Mas, jawab. Jangan diem aja kaya patung!" teriak Naura kesal."Be-belum.""Apa, maksud kamu, belum dapat juga kerjaannya?" Aku hanya bisa menggaguk sambil tertunduk."Mas ... bagaimana ini, uang kita sudah sangat krisis. Bulan ini juga belum bayar sewa kontrakan."Tetesan air mata turun dari pipi Naura. Hatiku ikut teriris menyaksikannya. Mau bagaimana lagi, semua sahabat sudah aku datangi untuk minta bantuan, tapi tidak ada yang sudi menolongku. Mereka selalu beralibi, bahwa tak ada lowongan."Maafkan aku, Naura.""Aku tak butuh kata maaf, Mas. Kamu harus cari kerjaan. Aku tidak mau tahu. Jadi kuli bangunan saja, pasti ada lowongan.""Aku sudah mencari kerjaan apapun, tak ada y

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Nasib Aryan dan Naura

    Pov NauraHampir enam bulan setelah kepulanganku dari Jawa, hidup terasa sangat pahit. Apa benar, ini yang dinamakan karma?Mas Aryan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan akibat vidio viral kami. Selama enam bulan ini, kami harus berhemat dengan sisa uang PHK yang tinggal sedikit. Hanya ada lima belas juta untuk menunjang kebutuhan kami berdua. Untuk membayar kontrakan, listrik dan membeli makanan setiap harinya. Satu bulan terakhir, kami harus ekstra berhemat karena uang PHK hanya tersisa beberapa ratus ribu saja. Terpaksa, ponsel Mas Aryan harus dijual untuk menutupi biaya makan."Mas, cari kerja dong. Tidur mulu, lihat perutku, semakin hari makin membesar. Boro-boro untuk memenuhi anak kita, memberi nafkah kepadaku saja sangat tidak layak," umpatku dengan nada kesal."Bukan aku nggak mau kerja, Naura. Tapi, tak ada perusahan yang mau memberi jabatan yang sesuai dengan pendidikanku. Aku bingung harus cari kerja dimana.""Halah, jangan banyak alasan, Mas. Mau kerja apa saja, kamu am

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Awal Kebahagian Evania

    "Ternyata benar, Mas Irsyad ada di sini," seruku ketika melihat sosok pria tampan yang aku cintai sedang termenung di sebuah gubuk.Gubuk ini terletak di tengah, antara pesawahan yang sangat luas. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya warna kehijauan. Tumbuhan padi yang baru terlihat daunnya, menambah kesyahduan hati yang menikmatinya. Tempat ini cukup jauh dari perkampungan. Pegunungan dan pepohonan adalah batas ujung mata menatap.Setiap musim menanam dan memanen padi, para warga berbondong- bondong ke sawah. Mereka mengelola sawah dengan cara yang maih tradisional. Pada masa itulah, anak-anak kecil suka bermain di sini sambil mengamati orang tuanya yang sedang bekerja."Evania …."Wajah Mas Irsyad kebingungan menyadari kehadiranku. Matanya terlihat bengkak. Apa dia sudah menangis? rambutnya juga berantakan tak karuan."Mas Irsyad tidak pernah berubah, yah?" tanyaku dengan senyuman sambil duduk di sampingnya. Sebuah ranjang sederhana menghiasa gubuk ini."Maksud kamu apa, Evania

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Kekacauan yang Hakiki

    #Sadap_Whatsapp_SaumikuPat 28POV Evania"Eva, ikut aku ke dapur sebentar bisa?" tanya Ayu setelah dia dari teras. Aku yang sedang menggendong bayi mungilku, segera menyerahkannya kepada Mbak Devi. "Mbak, punten, tolong gendong Dede dulu.""Baik Eva, jangan sungkan. Mbak senang menggendong bayi lucumu," sambut Mbak Devi dengan senyum lebar.Mbak Devi memang menyukai anak kecil. Aku sangat bahagia, keluarga dari pihak Mas Aryan sangat baik. Meskipun ayah bayiku tidak ada kabar. Sudah berusaha menghubungi nomer Mas Aryan maupun Naura, tapi tidak aktif.Sedih rasanya, saat pertama kali lahir, bukan bapaknya yang mengumandangkan adzan. Haru biru begitu kentara ketika Mas Irsyad menemaniku dan mengumandangkan azan untuk anakku. Ada kebahagiaan yang diam-diam terpatri dalam hati. "Ada apa, Yu?""Evania, kamu menganggapku sahabatmu, bukan?""Tentu," jawabku dengan tawa renyah. Pertanyaan Ayu terdengar sangat aneh."Selama ini aku sudah menolongmu agar terbebas dari cengkraman Aryan. Semu

  • SADAP WHATSAPP SUAMIKU   Rencana Jahat

    "Silahkan, diminum Uwa, Mbak dan Mas Aji." Ayu membawa beberapa gelas minuman.Wajahnya terlihat sumringah. Semua mata menatap dengan ramah. Berbeda denganku, rasa kesal mengguncang jiwa. Isi kepala terus bermunculan banyak pertanyaan. Apa lagi rencana jahat ayu?Senja menjelang, aku dan Umi memutuskan untuk pamit dulu ke rumah. Ada jadwal mengajar anak-anak di asrama."Evania, aku pamit dulu yah, jaga dirimu di sini. Jangan mudah percaya kepada siapapun," ucapku lirih saat berdampingan dengan Evania.Evania mengernyitkan alis mencerna perkataanku. Netranya seakan meminta penjelasan."Mas Irsyad, nanti ke sini lagi?" tanya Ayu."Iya.""Bagus, nanti kita bahas rancangan gaun pernikahan, dekorasi dan lainnya.""Iya." Aku segera pergi, tak betah basa-basi dengan Ayu. ******Adzan magrib berkumandang. Aku bersama seluruh penghuni asrama melaksanakan solat berjamaah. Setelahnya, dzikir bersama. "Kelas ula, ada jadwal ngajar Mas, yah?""Iya Mas, pelajaran safinatun najah," ucap Ari salah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status