Share

Bab 2 : Perselingkuhan

Jika ditanya bagaimana perasaan Sasa, hatinya hancur berkeping-keping. Sasa bertanya-tanya dengan penasaran, mengapa kedua orang yang kenal dia kenal bisa melakukan itu dibelakangnya. Sasa pun melangkah mendekati keduanya dan secara tidak langsung mengetahui fakta yang menyakiti hatinya saat itu juga.

Rus menanyakan kepastian pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Rendi. Penyebabnya karena Rus sedang mengandung anak dari Rendi. Kandungan Rus saat ini memasuki usia 2 bulan. Sehingga perselingkuhan terjadi sebelum Rendi melamar Rus. Sasa sangat terkejut mengetahui fakta tersebut.

Ditambah dengan fakta bahwa Rendi ingin berhubungan intim dengannya. Sasa beruntung selama pacaran, dia tetap menjaga kesuciannya. Sasa memang diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu menjaga kehormatannya untuk suaminya kelak. Selama menjalani hubungan dengan Rendi, Sasa cukup berpegangan tangan dan cium pipi. 

"Se...jak...ka...pan....?" tanya Sasa dengan suara bergetar dan terbata-bata. 

Mereka seperti terkejut melihatnya. Sasa memandang perut Rus yang masih datar itu. Ada perubahan dalam tubuh mungil Rus. Sasa melihat ekspresi Rendi yang gugup dan keringat dingin. Namun Sasa tetap diam menunggu jawaban dari keduanya.

"Sasa," kata Rus yang tampak sangat takut dan terkejut. Sepertinya dia tidak menyangka melihat kehadiran Sasa. Kemudian, Rus memandang ke belakang Sasa. Tempat tak jauh, Mira dan Laura berdiri. Rus pun mendekati Sasa berniat untuk menjelaskan. Namun Laura menghalangi Rus untuk mendekat. 

Rendi pun menjelaskan bahwa sesungguhnya yang dia mencintai Rus dan bukan Sasa. Dari awal, Rendi ingin memanfaatkan Sasa untuk mendekati Rus. Rendi mengaku dirinya lebih tertarik dengan Rus yang menurutnya bergaya dan modis. Tidak seperti Sasa yang kampungan dan norak. 

Rendi juga memberitahu bahwa keluarga besarnya, terutama ibunya tidak memberikan restu. Apabila Rendi tetap bersama dengan Sasa. Menurutnya, Sasa tidak sederajat dengannya. Sasa hanya anak yatim piatu dan miskin.

Rendi mengakui bahwa Sasa cantik dan anggun. Namun itu tidak bisa menutupi kemalangan Sasa. Rendi mengetahui bahwa selama ini Sasa bergantung dengan sahabatnya Mira dan Laura. Ditambah, Laura yang notabenenya anak orang kaya. Itu tidak pantas menjadi istrinya.

Awalnya Rendi ingin mencintai Sasa dan melupakan Rus. Rendi pun melamar Sasa sebagai langkah untuk memulai hal tersebut. Namun Rus tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya hamil anak Rendi. Sekitar dua bulan yang lalu, Rendi mengingat dirinya pernah melakukan hubungan intim dengan seseorang di hotel.

Rendi selalu melampiaskan hasratnya dengan wanita lain. Rendi melakukan itu diam-diam di belakang Sasa. Namun dirinya tak menyangka bahwa gadis yang dia tiduri dua bulan yang lalu adalah Rus. Seseorang yang sangat dicintainya. 

Saat mengetahui alasan, mengapa Rus melakukan hal itu. Rendi merasa senang dan bahagia. Ternyata selama ini, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Namun Rus merasa malu untuk jujur padanya karena Rendi adalah kekasih Sasa saat itu. Itu yang menyebabkan Rendi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Rus.

Rendi berniat untuk membatalkan pernikahan tersebut secara baik-baik. Apalagi saat ini, Rus sedang mengandung anaknya. Rendi sangat bahagia mendengar hal tersebut. Namun Sasa sudah mengetahui perselingkuhannya dengan Rus. 

Sasa akui dirinya menutup identitas aslinya. Tujuannya untuk mencari pasangan yang menerima dia apa adanya dan teman yang menyayangi dirinya dengan tulus. Ternyata cinta dan sayang yang dia berikan, tidak pernah ternilai di mata Rendi dan Rus. 

Sasa tersenyum menanggapi keduanya. Sasa bisa dibilang sakit hati dan kecewa. Namun itu tidak akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Sasa mendekati Rus dan memeluk Rus. Dirinya memandang perut Rus dan menyentuh bayi di dalam kandungan itu. 

"Selamat kau akan menjadi seorang ibu. Aku tidak marah kepada kamu dan Mas Rendi. Mengapa kamu tidak pernah jujur padaku jika kamu juga mencintai Mas Rendi? Apa aku begitu menyedihkan di matamu hingga kamu berbohong kepadaku?" kata Sasa dengan suara bergetar dan tangisannya dengar di telinga Rus. 

"Dan untukmu, Mas. Maaf karena selama kita berhubungan, kamu tidak diizinkan menyentuhku. Bukan karena aku tidak ingin, namun aku tahu batasku sebagai wanita yang belum menikah, Mas. Untuk keluargamu, khususnya ibumu, maaf, jika aku belum menjadi yang terbaik untukmu. Aku akui bahwa aku hanya anak yatim pintu tetapi aku masih punya keluarga yang menyayangiku di luar sana. Aku tidak pernah memanfaatkan Laura maupun Mira selama mereka menjadi sahabatku. Dan juga, mengapa mas menjadikan aku sebagai kekasih dan calon istri jika di hatimu ada orang lain. Aku mungkin bodoh tapi aku tahu kamu hanya membohongiku," kata Sasa panjang lebar kepada Rendi yang tidak bisa berkata-kata. 

Saat mendengar kalimat yang diucapkan Sasa. Rendi dan Rus merasa bersalah. Namun nasi sudah menjadi bubur. Mereka berpikir, terbuat dari apa hati Sasa ini. Hatinya begitu polos dan baik hati. 

Setelah mengucapkan kalimat itu, Sasa melangkah menjauhi restoran. Laura dan Mira menyusul di belakangnya. Sampai lobby mall, Sasa menghentikan Laura dan Mira. Dirinya ingin menenangkan diri. Laura dan Mira pun berhenti mengikuti Sasa. 

Sasa menyelusuri sepanjang jalan. Sampai memasuki club malam yang cukup terkenal di daerah sana. Dia memandang ke sekeliling club. Suasana club masih sepi dan kosong. Sasa melangkah menuju meja bar dan memesan minuman. 

Seorang bartender mengantar pesanan Sasa. Namun pikiran Sasa sedang melayang mengingat kembali kejadian menyenangkan selama berpacaran dengan Rendi. Sasa sudah mengetahui bahwa Rendi tidak serius dengannya saat pacaran. Rendi selalu fokus dengan handphone, apabila mereka berkencan. Namun dirinya menutupi hal tersebut. 

Saat pikirannya memikirkan kejadian tadi siang, Sasa tidak sengaja meminum gelas orang lain. Posisi gelas tersebut tepat disamping gelas Sasa. Sasa yang haus, menghabis minuman tersebut sampai habis. Namun saat pemilik gelas tersebut ingin meminum pesanannya. Dirinya melihat Sasa yang sudah terangsang.

"Sialan" ucap pemilik gelas. Sasa memandang ke arah tersebut. Dirinya melihat sosok pria yang tampan dan sempurna dengan balutan kemeja putih yang digulung tangannya. Pria itu memiliki ekspresi dingin dan datar seperti beruang kutub. Sasa mendekati pria tersebut. 

Sasa yang tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Dirinya mencium bibir pria tersebut. Awalnya, pria itu hanya diam. Namun Sasa yang secara tidak langsung menggoda imannya. Pria itu membalas ciuman Sasa dengan rakus. 

Setelah puas dengan bibir Sasa. Pria tersebut menggendong Sasa. Mereka melangkah keluar dari Club dan menuju ke arah Hotel di samping Club. Pria tersebut membawa Sasa ke ranjang. Pria yang sadar bahwa Sasa terpengaruh oleh obat perangsang membuat dirinya menghentikan tindakannya tersebut. Dia hanya menghela nafas dan duduk di pinggir ranjang.

Pria tersebut menatap wajah cantik Sasa yang terlihat polos. Tangannya menyentuh wajah Sasa yang lembut. Dirinya tidak menyangka bertemu dengan bidadari seperti Sasa. Tiba-tiba Sasa sadar dengan tindakan pria itu. Sasa pun menggoda pria tersebut untuk melanjutkan apa yang tertunda tadi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status