Home / Romansa / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / 078 || Pertengkaran Ravin Dan Viana

Share

078 || Pertengkaran Ravin Dan Viana

Author: Diva
last update Last Updated: 2024-12-02 18:06:44

"Sekarang masih mau bilang kalo nggak punya hubungan apa-apa sama cowpk brengsek itu?"

Ravin menatap Viana dengan tatapan berbeda. Tangan kekarnya mencengkeram erat stir sampai kubu jarinya memutih. Dia melampiaskan segala bentuk emosi dalam dirinya lewat cengkeraman itu.

Viana terdiam seribu bahasa. Dia sudah tidak tahu lagi apa yang harus dia katakan pada Ravin tentang Sagara. Resikonya ketika berbohong, akan selalu ada kebohonganlagi untuk menutupi kebohongan-kebohongan lainnya.

"Ravin, aku capek jelasin sama kamu kalo aku nggak punya hubungan apa-apa sama Sagara. Kalo untuk masalah tadi di lapangan, aku cuma kesel aja setiap kali dia belain Alin. Kamu tau sendiri kan, kalo aku nggak suka ada yang ganggu mainan aku!"

Viana mengatakan itu begitu cepat tanpa ada jeda. Terdengar tidak begitu jelas suaranya, tapi Viana tidak peduli.

Ravin menatap Viana marah, dia memegangi kedua bahu Viana dengan erat. Tidak memperdulikan ringisan Viana yang meminta untuk dilepaskan.

"Udah jelas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   156 || Kehancuran Rachell

    Sagara menendang salah satu pintu ruang UKS, kosong. “SATYA!” teriaknya lagi. Tapi jawaban yang datang hanya gema suaranya sendiri.Langkahnya terus memburu, menyusuri lorong-lorong yang semakin sepi. Ketika dia mencapai belakang sekolah, sesuatu di dadanya menegang. Ini tempat terakhir setelah dia berkeliling setiap sudut sekolah mencari sosok Satya. Dia menatap sekitar dengan pandangan tajam. Kepalanya sedikit pening membuat langkahnya sedikit goyah, dia terpaksa berhenti sejenak. Tangannya merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel. Dia segera menghubungi Kenzo. "Gimana? Lo udah nemuin Satya?" Sagara bertanya setelah mengatur napasnya sedikit normal. Helaan napas di sebrang sana terdengar. "Belum, sekolah luas, Gar. Tapi mustahil kalo gue nggak nemuin Satya.""Sekarang lo di mana?" tanya Sagara menyandarkan tubuhnya pada tembok di dekatnya. "Gue ada di sekitar taman belakang sekolah." Sagara menolehkan wajahnya ke arah gudang saat mendengar derap langkah kaki yang begitu k

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   155 || Kemarahan Arthur

    Bunyi ponsel yang bergetar di atas meja kerja Arthur membuatnya menoleh sejenak dari tumpukan berkas yang belum sempat ia sentuh. Saat ia melihat nama rumah sakit terpampang di layar, ada firasat buruk yang merambat naik dari ulu hatinya. Dengan tangan sedikit bergetar, Arthur menjawab panggilan itu."Selamat siang, ini dengan keluarga dari Viana Rajendra?"Napas Arthur langsung tercekat. "Saya ayahnya.""Putri Anda baru saja dibawa ke IGD. Dia mengalami kecelakaan cukup serius dan—"Arthur tak lagi mendengar sisanya. Dunia seolah runtuh dalam sekejap. Ponselnya nyaris terjatuh dari genggamannya. Tangannya terangkat menutupi wajah. Wajahnya memucat."Saya akan ke sana sekarang," ucapnya terburu-buru sebelum menutup telepon, langsung meraih jasnya. Beruntung dirinya masih ada di kota Swinden, belum kembali ke kota Luton. Tanpa pikir panjang, ia menekan nomor lain. "Elvano! Kau di mana sekarang? Ke rumah sakit Permata sekarang, Viana kecelakaan!" suara Arthur terdengar gemetar, campura

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   154 || Firasat Rachell

    "What the fuck? Gue nggak salah lihat kalo itu Ravin?"Semua murid berteriak penuh rasa terkejut saat melihat sosok Racik di tengah lautan manusia yang tengah beradu fisik dengan sengit. Ravin berdiri di tengah-tengah, bukan sebagai kawan melainkan musuh yang ingin ikut menghabisi dan mengacaukan SMA Galaksi. Semua guru dan murid di sana tidak mempercayai itu. Ravin mantan ketua OSIS SMA Galaksi, yang sebulan lalu dikeluarkan karena telah membuat hamil perempuan lain. Nyatanya keterkejutan semua orang terhadap Ravin murid teladan yang tak banyak tingkah tidak hanya sampai di situ saja. Kini Ravin merupakan bagian dari geng motor yang menjadi musuh Sagara. Ikut menyerang Sagara, ternyata ketenangan, keteladanan, semua itu hanyalah topeng. Ravin merupakan sosok yang menyembunyikan identitas aslinya di balik murid teladan kesayangan guru."Tampar gue bilang kalo ini bohong!" Kanara berteriak lantang sambil menangkup wajahnya menatap Ravin dari rooftop tak percaya."Gue nggak nyangka ter

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   153 || Pertarungan Sengit

    Sagara terdiam. Untuk pertama kalinya, napasnya tercekat bukan karena serangan, tapi karena kebenaran yang menampar keras tanpa ampun.Ravin... pendiri Onryx?Sagara menyipitkan mata. Pikirannya berputar cepat. Semua benang kusut perlahan menyatu. Arah gerakan Onryx yang semakin terorganisir. Taktik yang terlalu rapi untuk ukuran geng jalanan. Keberanian mereka menyerbu sekolah di siang bolong. Semuanya... berasal dari tangan Ravin."Lo bener-bener gila," ujar Sagara datar, nyaris berbisik. Bukan karena takut. Tapi karena amarahnya menyusup terlalu dalam, sampai-sampai suaranya tidak keluar penuh.Ravin mendengus pelan, senyum tipis masih menempel di wajahnya. "Gila? Gak juga. Gue cuma ngambil kembali apa yang lo rampas dari gue."Tatapan Sagara mengeras. "Gue gak pernah rampas apapun. Lo yang kehilangan semuanya karena lo sendiri."Ucapan itu menampar Ravin lebih keras dari pukulan manapun. Ekspresinya berubah, sedikit. Senyuman itu memudar sesaat, tapi hanya sebentar. "Viana milik g

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   152 || Fakta Mengejutkan

    Suara motor meraung panjang di depan SMA Galaksi. Asap knalpot mengepul, menciptakan kabut tipis yang mengambang di udara sore yang seharusnya tenang. Tapi ketenangan itu sudah lama sirna sejak puluhan motor berhenti serempak—ban mereka menggores aspal halaman sekolah. Geng Onryx telah tiba. Danish menurunkan helmnya. Napasnya memburu. “Gila, lawan kita nggak sebanding,” gumamnya pelan. Kenzo berdiri di sampingnya, rahangnya mengeras. “Raditya nggak main-main kali ini.” "Kalian tenang aja. Pasukan lain lagi otw ke sekolah kita bawa bantuan!" Sagara menenangkan kedua sahabatnya yang sedikit khawatir. Sagara memicingkan mata. Dia mengenali satu per satu dari mereka—beberapa adalah preman kota yang sudah dikeluarkan dari berbagai sekolah. Tapi matanya berhenti di satu sosok yang berbeda. Seseorang dengan hoodie gelap, postur tinggi tegap, dan wajah tertutup masker hitam. Hanya mata tajam itu yang terlihat, memandangi langsung ke arah Sagara. Tatapan yang menusuk seperti bilah baja

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   151 || Kecelakaan

    Viana menggenggam setir erat-erat, tangannya masih gemetar, wajahnya pucat, dan napasnya memburu tak beraturan. Suara mesin meraung kencang, mengguncang tubuh mobil. Di kaca spion, bayangan motor hijau itu masih membuntuti—Andi, dengan mata merah membara dan ekspresi seperti iblis haus darah. Jalanan mulai sempit, membelah antara rumah-rumah padat penduduk, tapi kejaran itu tak berhenti. Viana menggertakkan gigi, mencoba menepis rasa panik yang makin mencengkeram dadanya.“Tenang, lo bisa ... lo bisa,” gumamnya berulang kali seperti mantra, memaksa dirinya tetap waras.Suara ban menggerus aspal terdengar dari belakang, keras dan agresif. Andi membunyikan klakson motornya berulang kali, seolah ingin mencabik-cabik konsentrasi Viana. Motor itu menyusul dari sisi kanan, hanya berjarak sehelai rambut dari jendela mobil. Viana menoleh cepat. Dia melihat tatapan itu—mata penuh kebencian, penuh dendam. Andi membuka mulutnya, berteriak sesuatu, tapi yang terdengar di dalam mobil hanya raungan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status