Share

8. Gadis dua miliar

Devan masih termenung menatap tanda lahir Berlin dan mencoba mengingat-ingat kapan serta di mana ia sempat melihat tanda yang nampak familiar itu.

Dengan posisi sudah menindih tubuh Berlin di atas ranjang, Devan justru tak kunjung melanjutkan malam panasnya bersama gadis cantik yang sudah siap ia terkam.

Kenapa dia diam saja? Apa aku memang tidak menarik baginya?” batin Berlin bingung.

"Tuan!" panggil Berlin dengan nada manja pada Devan.

"Sampai kapan Tuan akan terus menatapku?" tanya Berlin kemudian.

Lamunan Devan langsung buyar begitu ia mendengar suara Berlin. Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar, sebelum ia memulai kembali aksinya untuk menerkam gadis manis yang sudah terjebak dalam kungkungannya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status