Share

Mencoba Kuat

Ku ambil ganggang telepon lalu segera menekan nomor telepon kantor polisi. Biar Mas Alvan tahu rasa setelah main-main denganku. Biar kapok!

Terdengar suara sambungan telepon tapi belum juga diangkat. Tak berselang lama terdengar suara pria.

"Hallo Pak ...."

Tuutt... Tuuutt... Tuuutt.

Sambungan telepon diputus sepihak oleh suamiku.

"Jangan telepon polisi Al!" Mas Alvan mengiba.

"Biar Pak Dahlan di penjara,Mas. Aku tak mau kamu difitnah. Biar semua orang tahu kebenarannya." Kutekan lagi nomor yang sama.Mas Alvan kembali menggagalkan panggilan teleponku.

"Kenapa sih, Mas? Aku ingin tahu kebenarannya."

"Aku yang mengambil uang itu," ucapnya sambil menundukkan kepala.

Akhirnya kamu mengaku juga, Mas. Gertakan sedikit saja sudah membuatmu ketakutan. Payah.

"Untuk apa uang itu, Mas?"

Mas Alvan diam, bahkan ia tak berani menatap mataku.

"Untuk apa uang sebanyak itu, Mas?" tanyaku lagi dengan intonasi tinggi. Tak perduli masih ada Pak Dahlan di ruangan ini.

Seenaknya dia mengmbil uang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status