“Keparat!” gerutu pemimpin pasukan yang langsung berdiri di tunggangannya.
Pemimpin pasukan terlihat menghunuskan pedangnya serta mengambil ancang-ancang untuk menebaskan pedangnya. Sementara itu pasukan demi human lainnya segera menyingkir dari dekat Satria yang mulai mengangkat pedangnya.“Thunder slash!” teriak pemimpin pasukan demi human seraya menebaskan pedangnya yang diselimuti oleh petir.“Thunder slash!” teriak Satria sambil menebaskan pedangnya yang memancarkan cahaya gradasi berwarna biru petir.Kedua tebasan jarak jauh langsung beradu satu sama lain sampai menimbulkan dentuman keras. Tanah di sekitar benturan langsung berhamburan ke udara. Tapi tebasan Satria nyatanya lebih kuat dan tidak bisa ditahan begitu saja karena masih melesat menuju pemimpin pasukan lawan. Pemimpin pasukan tersebut langsung melompat menghindari tebasan Satria.‘Sret’Tebas“Dahsyat sekali,” ujar Foxi sambil menatap Satria yang memutarkan pedang di tangannya.“Tidak salah lagi, skill tadi juga Satria yang menggunakannya,” batin Alexa sambil bangkit setelah getaran tanah reda sepenuhnya. Semua warga desa juga ikut bangkit di belakang Foxi.“Tuan, sebaiknya kita bawa semua barang-barang musuh itu ke desa untuk berjaga-jaga. Aku yakin musuh tidak akan tinggal diam saat mendengar laporan kalau satu desa tidak bisa mereka kuasai,” ucap Satria seraya menatap Foxi. Sontak saja Foxi kaget bukan main karena dia tidak menyangka jika Satria adalah orang yang mengamuk di barisan pasukan musuh tersebut.“Ba-baik. Ayo semuanya! Bawa semua senjata dan perlengkapan mereka!” perintah Foxi kepada para pria warga Desa Whis. Mereka langsung bersorak gembira dan berlarian untuk memungut semua senjata, armor dan barang-barang yang dibawa para demi human. Semuanya langsung sibuk tanpa ada
Kini suasana di Desa Whis sudah mulai tenang kembali. Semua warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Hanya saja para pria dan pemuda desa harus berjaga di beberapa titik yang ditunjuk oleh Foxi. Untuk memberikan tanda bahaya mereka membawa lonceng di masing-masing regunya, mereka juga membawa senjata milik para prajurit demi human yang mereka kumpulkan. Mereka juga diperintahkan bergantian untuk berjaga oleh Foxi, saat sebagian tidur maka sebagian lagi berjaga di masing-masing regunya.Satria sendiri kini berada di balai desa bersama dengan Foxi, Alexa dan Trixi. Sementara adik-adiknya Trixi ada di rumah bersama ibunya. Nekora juga ada di kediaman yang Satria beli bersama dengan Lixia dan Miria. Mereka bertiga terlihat berbincang, terutama Trixi yang terlihat sangat penasaran karena Satria bisa menggunakan skill swordman meskipun jobnya sendiri adalah seorang priest.Satria bilang kalau kemungkinan bola Kristal yang ada di gedung asosiasi petualang it
Satria, Foxi, Trixi dan Alexa kembali duduk di balai desa sambil menunggu kabar dari Toru dan mengawasi keadaan di sekitar. Cukup lama mereka menunggu hingga beberapa kali Trixi dan Alexa tampak menguap karena mengantuk.“Sebaiknya kalian tidur saja, jangan paksakan tubuh kalian,” kata Foxi.“Tidak ayah, aku masih bisa kok. Hanya saja sudah lama rasanya tidak begadang begini,” jawab Foxi sambil menutup mulutnya.“Tidurlah, jangan pernah memaksakan diri kalian. Dunia ini tidak begitu berharga dibandingkan kesehatan kalian,” ucap Satria.“Yang Satria katakan benar. Biarkan kami yang berjaga di sini, lagipula aku yakin Satria saja sudah cukup untuk mengatasi masalah selanjutnya,” tukas Foxi seraya tersenyum menatap Satria.Mendengar hal itu Trixi dan Alexa saling memandang satu sama lain sebelum akhirnya pamit untuk kembali ke kediamannya dan beristirahat sesuai dengan yang
Pagi berlalu cukup lama bagi Satria dan Foxi. Langit terlihat masih gelap, tapi fajar sudah tampak menyingsing di ufuk timur. Saat itulah Toru kembali menghubungi mereka berdua, Satria sedikit heran sebab dia sebenarnya meminta Toru menghubungi mereka lagi jika penyerahan wilayah dari Kerajaan Luxurie selesai. Meski begitu kali ini Satria mencoba untuk berkomunikasi secara langsung dengannya, sementara itu Foxi kembali mengumpulkan para pria dan pemuda di desa untuk berdiskusi diluar balai desa mengenai langkah selanjutnya yang akan mereka ambil.“Apakah ini tuan Toru yang menjabat sebagai ketua asosiasi petualang?” tanya Satria setelah memegang bola cahaya yang datang mendekatinya.“Ya. Apakah kau pemuda bernama Satria?” tukas Toru yang suaranya terdengar seperti seorang pria paruh baya seumuran Foxi.“Benar, ada apa tuan?” tanya Satria.“Aku ingin mendengar rencanamu sekarang. Aku akan me
“Dasar tidak berguna! Kalau mereka tidak bisa jalan ya sered kemari!” bentak Skyred yang ternyata adalah pemimpin dari pasukan Kerajaan Grimer yang menyerang Kota Lunar. Perlahan tatapan Skyred langsung tertuju kepada pemuda yang membawa gulungan.“Rone, mulai saja pengumumannya,” perintah Skyred.“Baik tuan,” jawab Rone sambil mengangguk lalu maju ke podium yang tersedia di teras balai kota.“Hari ini kami pasukan dari Kerajaan Grimer menerima surat resmi dari Kerajaan Luxurie. Kalian bisa melihat stempel yang ada di sini, ini asli dari raja yang kalian agungkan!” ucap Rone sambil membuka gulungan dan memperlihatkan isinya kepada warga yang hadir, saat itu juga warga mulai pucat. Mereka sangat ingin mengungkapkan kekesalan mereka dengan bersuara, tapi bersuara di depan Skyred tanpa diperintah sama saja dengan mati.Rone langsung membacakan isi surat tersebut yang intinya adalah penye
“Lapor tuan Skyred!” tiba-tiba saja beberapa prajurit demi human datang ke alun-alun Kota Lunar. Skyred yang sedang mengelilingi para wanita yang sedang berbaris langsung terlihat kesal.“Lapor apa hah!” bentak Skyred sambil melotot.“Semua bendera yang ada di sebelah timur Kota Lunar dibakar oleh panah api,” lapor prajurit tersebut dengan tubuh gemetar ketakutan.“Apa? Siapa yang melakukannya?” tanya Skyred sembari mengangkat zirah prajurit tersebut hingga tubuhnya terangkat.“Sa-saya tidak tahu, kelihatannya mereka menyerang dari jarak jauh,” jawab prajurit tersebut.‘Brakh’“Dasar tidak berguna!” bentak Skyred sambil membanting prajurit yang dia angkat sampai membentur tanah lalu tidak sadarkan diri.“Jika memang dari arah timur itu artinya mereka mungkin para petualang yang menghabisi pasukan yang kit
“Mustahil,” ucap Rone yang juga sesama wizard.“Berlindung!” teriak Yell yang langsung memerintahkan untuk berlindung.“Level 70? Mustahil!” kata Skyred dengan wajah pucat tak percaya.“Guardian! Bantu aku menahannya,” teriak seorang guardian dari Squad Rone. Saat itu juga para guardian yang ada di barisan pasukan langsung membentuk formasi untuk menahan serangan musuh. Guardian dari Squad Rone dan Yell langsung bergerak merapat melindungi Skyred dan dua ketua squad mereka.“Maksimal defend!” teriak para guardian secara bersamaan.“Wizard, Sorcerer bantu aku!” perintah Rone sambil mengangkat tongkat sihirnya ke udara bersamaan dengan para sorcerer dan wizard yang ada di barisan pasukan.“Dia benar-benar bodoh, dia pikir seorang wizard saja bisa mengalahkan kita?” kata Skyred yang tampak sudah tidak terkejut lagi, dia langsu
‘Sretz’Tebasan Satria langsung memotong tubuh semua assassin yang mengepungnya. Beberapa skill mereka yang menghantam armor Satria bahkan tidak membuat goresan sedikitpun. Saat itu juga Satria langsung menancapkan pedangnya ke tanah sambil menatap pasukan Skyred yang masih tersisa setengah dari jumlah mereka.“Swordman?” batin Yell saat melihat Satria menancapkan pedangnya.“Apa yang terjadi?” tanya Skyred, pandangannya masih terhalau oleh debu yang mengepul. Terlebih pandangan dan pendengaran seorang archer dan ranger memang jauh lebih baik dari job class lainnya.“Dia tiba-tiba saja menggunakan pedang dan menebas semua assassin yang menyerangnya,” jawab Yell.“Apakah aku harus maju?” tanya assassin dari Squad Rone.“Jangan. Kita baru akan bertindak jika dia memang sudah tidak bisa dihentikan lagi. Terlebih mengalahkan seorang wizard akan