Share

Part 25

Tanpa melihat, Max pun mengambil kotak tissue yang ada di sampingnya dan memberikan pada kedua anak kecil yang duduk di kursi belakang. Sebagai seorang ayah, tentu ia tak tega melihat kedua buah hatinya menangis.

“Terima kasih Paman,” jawab si kecil Daniel.

Max hanya mengangguk, dan sebisa mungkin tidak melihat narrow mirror di depannya. Ia tak ingin misinya gagal karena terbawa perasaan dengan kedua anak di belakangnya.

“Dulu ayahku sering mengajak kami berdua untuk pergi ke sini makan kue setelah pulang sekolah, tapi,-” Daniel tak lagi melanjutkan kalimatnya.

Anak lelaki kecil itu hanya menangis sesenggukan sambil menunduk. Dia baru berusia tujuh tahun, dan semasa Ernest masih hidup, mereka seringkali melewati waktu bersama untuk bermain. Ernest lah yang mengajari anak itu bermain bola.

Sesekali Ernest melihat ke narrow mirror, tampak Olive membuang muka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status