Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Menemui Pejabat Dur

Share

Menemui Pejabat Dur

last update Last Updated: 2025-05-16 17:12:18

Arya melompat tinggi, dan mendarat di atap sebuah rumah yang megah. Tapi kemegahan rumah itu selalu dinaungi rasa takut.

Rasa takut pemilik rumah itu pada penguasa kota sesungguhnya dari kota Huth, siapa lagi kalau bukan sekte naga hitam.

Rumah yang saat ini Arya datangi adalah rumah dari pejabat Dur. Pejabat kota Huth yang sesungguhnya adalah utusan langsung dari Raja Burma. Ataupun tangan langsung dari penguasa negeri Burma di kota Huth.

Arya mendarat di halaman rumah pejabat Dur. Dan dengan langkah pelan-pelan, Arya berjalan mendekati pintu masuk rumah penguasa kota yang tak dianggap itu.

"Sia ...

Tukkkkkk!

Arya melihat, merasakan dan mendengar sebuah gerakan. Sebelum orang itu berteriak keras, Arya lebih dahulu bergerak dan memberikan satu totokan yang membuat orang itu kaku tidak dapat bergerak.

"Sebaiknya kau duduk tenang disini, aku tidak akan membunuhmu," kata Arya dan mengaman orang itu di sudut rumah pejabat Dur.

Orang itu adalah pengawal rumah dari pejabat Dur. Dia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Menuju ke Kerajaan Teruma

    Wajah Patih Kuroda dan wajah penasehat Angga cukup kaget dengan apa yang baru saja disampaikan oleh Arya. Mereka tidak paham apa maksudnya."Mohon maaf yang mulia, apa maksud yang mulia mengatakan seperti itu?" tanya Patih Kuroda.Penasehat Angga, adik Arya juga memiliki pertanyaan yang sama yang baru saja dilontarkan oleh Patih Kuroda."Aku akan jelaskan mengapa aku meminta itu, Patih., Adik!" kata Arya."Jelaskan yang mulia, agar kami tidak salah sangka," kata Patih Kuroda meminta Arya untuk jelaskan lebih jelas lagi."Begini. Keadaan di kerajaan Teruma sangatlah pelik. Keadaan negeri itu sudah bisa dikatakan hancur karena sekarang dikuasai oleh raja Ragajaya."Sejenak Arya diam. Dia menyusun kata-kata yang pas untuk menjelaskan semuanya."Seperti yang kalian tahu, tujuan awal aku kesana hanya untuk melihat dan kalau bisa membawa kak Badasa dari istana itu, tapi ternyata tidak sesederhana itu," kata Arya lagi."Apa yang menyulitkan, yang mulia?""Yang pertama adalah, jika aku membaw

  • Sang Penghancur Langit    Kekesalan Ratu Parwati

    Memacu kuda secepat mungkin karena waktu yang begitu mepet, Arya pun sampai di istana kerajaan Purawa, dan Arya kembali masuk lewat belakang istana."Ibunda, ayahanda. Chandra sudah kembali!" teriak Arya begitu dia injakkan kaki rumah istirahat keluarga kerajaan Purawa di belakang istana kerajaan.Ratu Parwati yang langsung datang menyambut Arya. Tapi dia mengerutkan dahinya saat melihat Arya hanya datang sendirian."Dimana kakakmu, Chandra?" tanya ibu Parwati.Pertanyaan yang sama tergambar di wajah ayahanda Arya, Yuda."Chandra belum bisa membawa kak Badasa, ibunda!" jawab Arya."Kenapa?"Raut wajah kecewa sangat jelas terlihat di wajah seorang ibu yang merindukan putranya itu."Ada banyak hal yang memaksa Chandra belum membawa, kak Badasa," kata Arya."Apa? Coba katakan? Apa kau takut tahta akan direbut kakakmu?" kata Ibu Parwati."Apa maksud ibunda? Sekalian tahta itu akan diberikan pada kak Badasa, Chandra tidak akan menolak itu!" kata Arya."Kalau begitu, kenapa kau tidak membaw

  • Sang Penghancur Langit    Terlalu mirip

    Panglima Bibuda dan panglima Jaya saling pandang karena ucapan Arya. Mereka berdua tidak sangka kalau Arya akan mengatakan hal itu."Yang mulia raja Chandra. Raja Ragajaya itu sangat kuat, bahkan patih kerajaan ini tidak mampu hadapi dia!" kata panglima Jaya."Kalian percaya saja. Dia akan kalah atau kabur dari kerajaan ini!" kata Arya.Keduanya merasa ragu. Tapi karena mereka memang butuh bantuan dari Arya. Mau tidak mau keduanya tidak mau membantah."Kapan hari penyerangan?" tanya panglima Jaya."Benar! Kapan kita tentukan penyerangan, itu akan memudahkan aku membawa prajurit, serta mengatakan pada Patih kalian?" tanya Arya."Sehari setelah hari perayaan. Pasti semua prajurit dalam kondisi kelelahan karena dipaksa berjaga semalaman!" kata panglima Bibuda ."Hari yang tepat!" kata Arya."Kalau begitu semuanya sudah pasti!" kata panglima Jaya."Benar panglima. Berikan kabar ini pada pasukan di penjara bawah tanah. Dan bawa sedikit demi sedikit senjata ke penjara itu, panglima!" kata p

  • Sang Penghancur Langit    Percayai Arya

    "Bantuan prajurit? Apa kau ingin invasi kerajaan ini?" tanya Ki Jaya."Tidak! Paman jangan salah paham. Aku tidak memiliki niat untuk menguasai negeri ini, tapi aku ingin kita bekerja sama saat kerajaan ini sudah pulih!" kata Arya."Benarkah itu?""Benar paman!" tegas Arya."Baiklah raja Chandra. Saat ini aku percaya padamu, karena memang kami butuh bantuan!" kata Ki Jaya.Ki Jaya adalah salah satu punggawa kerajaan Teruma yang diminta oleh panglima Bibuda.Dia ingin gurunya itu tetap ada dalam kerajaan. Dan itu membuatnya memiliki rekan untuk bicara."Besok semuanya akan pasti, apa benar kau dan raja Badasa adalah dua orang!" kata Ki Jaya."Iya, paman!" Kata Arya.Setelah itu Ki Jaya pergi dari kediaman panglima Bibuda. Dan tinggalkan Jaka dan panglima Bibuda dalam ruangan itu."Aku akan memastikan apa benar wajahku dan wajah raja Badasa mirip, setelah itu aku akan kembali ke kerajaan Purawa," kata Arya."Kenapa kembali?""Bukankah kalian butuh bantuan perang!" kata Arya."Eh, betul!

  • Sang Penghancur Langit    Salah mengenali Arya

    Arya mengintip dari balik sebatang pohon dan dia melepaskan napas lega saat panglima Bibuda langsung paham alasan dia memukul panglima itu.Setelah prajurit pergi dengan panglima Bibuda, Arya turun dan mencari Patih Rundi. Patih yang dahulu adalah Patih kerajaan Teruma saat raja kerajaan yang lama masih berkuasa, yaitu raja Karni."Patih, keluarlah! Aku ingin bicara dengan anda!" teriak Arya.Patih Rundi datang dan mengajak Arya untuk ikut dengannya ke markas persembunyian pasukan pemberontak yang masih setia pada kerajaan lama."Disinilah kami tinggal, Arya!" kata Patih Rundi."Ini tempat yang sangat aman, Patih!" kata Arya."Itulah mengapa aku memilih tempat ini!"Arya menatap prajurit kerajaan yang masih terlihat bersemangat untuk kembalikan kerajaan pada raja yang lama."Apakah hanya ini pasukan tersisa yang kau miliki, Patih?" tanya Arya."Iya! Hanya ini!" jawab Patih Rundi."Jika aku mengulurkan tangan, apa kau akan bersedia menerima?" tanya Arya."Bantuan seperti apa yang akan

  • Sang Penghancur Langit    Bukan seorang penghianat

    Arya melihat sendiri, bagaimana para pemberontak itu dengan mudah dilumpuhkan, dan beberapa orang memilih untuk kabur.Serangan yang dilakukan para pemberontak itu memang hanya serangan yang tidak berguna sedikitpun. Tapi itu membuat banyak warga memberikan simpati pada pasukan pemberontak itu.Arya melompat saat melihat satu pemberontak dikejar oleh belasan prajurit. Dan Arya mengikuti kemana pemberontak yang melarikan diri itu."Mungkin memang ini yang aku harus lakukan?" gumam Arya.Arya biarkan pemberontak itu kabur, dan Arya kembali lagi ke kota Gon."Aku harus sembunyikan identitas jika ingin ada di kota ini!" ucap Arya.Dan, pada saat itulah Arya melihat orang-orang memakai topeng secara bebas di kota itu.Tidak ada satupun yang peduli meskipun ada yang memakai topeng, seolah itu hal yang biasa di kota itu."Seperti ini bisa aku gunakan untuk samarkan keberadaanku!" kata Arya.Dengan segera Arya membeli sebuah topeng. Topeng jelek yang tidak terlalu mencolok."Ini dia yang akan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status