"Tentu saja." setelah seminggu berinteraksi, Cintia dan Erik juga mempunyai hubungan yang dekat, "Aku akan memberikan nomor teleponku untukmu. Kalau kamu merindukanku, telepon saja aku. Aku akan datang menemuimu ketika aku ada waktu luang.""Kamu harus menepati janjimu."Dengan susah payah Cintia jongkok.Samuel mengerutkan keningnya.Cintia mempertahankan posisi setara dengan Erik, mengelus-elus kepalanya dengan lembut, "Aku janji."Erik tersenyum menggemaskan dan dengan semangatnya mencium pipi Cintia.Samuel mengkerutkan jidatnya lebih hebat lagi."Aku pergi dulu, ya," kata Cintia dengan wajah yang lembut."Mama, hati-hati ya," ucap Erik dengan manis.Itu dia, kenapa Erik masih tidak mau mengubah panggilannya pada Cintia.Setiap kali memberitahukan kalau Cintia bukan ibunya, Erik akan mengira kalau dia tidak diingkan lagi, matanya merah berkaca-kaca, benar-benar sangat kasian.Cintia juga tidak ingin memaksa lagi.Erik akan mengerti ketika dia besar nanti.Cintia mengenakan tongkat,
Karyawan dari Grup Galaksi memenuhi ruangan konferensi. Starvy berdiri di podium, bersiap berpidato untuk pelantikannya.Saat baru ingin berbicara, matanya seketika melihat Cintia yang berada di pintu masuk, semua orang tampak membeku.Jacob yang duduk di baris tengah pertama merasakan keanehan Starvy, lalu dia menoleh ke belakang. Ketika melihat Cintia, ekspresinya berubah menjadi masam, dia pun langsung berdiri. Semua karyawan Galaksi melihatnya. Jacob berjalan menghampiri Cintia, wajahnya dipenuhi ekspresi menjijikan dan rasa tidak suka, "Mengapa kau di sini?”“Ini adalah perusahaan ibuku, apa aku tidak boleh datang? " tanya Cintia.Auranya penuh intimidasi, tapi tidak ditahan oleh Jacob.“Aku tidak mau berdebat denganmu di sini, cepat pergi. Aku tidak mau buang-buang waktu denganmu hari ini. Kalau ada hal lain, bicarakan lagi nanti!" Jacob sangat tidak sabar.Cintia tidak bermaksud membual dengannya, dia langsung berjalan memasuki ruang konferensi.Starvy menyaksikan kedat
Mata Samuel sedikit bergerak.“Hari ini seharusnya adalah upacara pelantikan Starvy. Tetapi telah dikacaukan oleh Nona Cintia dan keadaan Starvy cukup tertekan," Marcel terus berbicara. "Saya tidak tahu apakah nantinya akan mulus bagi Nona Cintia untuk mengambil alih Galaksi. Bagaimana pun juga, Jacob dan Starvy yang selalu bertanggung jawab atas Grup Galaksi.”Marcel melihat jemari bosnya yang mengetuk-ngetuk meja. Bos benar-benar berbeda terhadap Cintia. Jika tidak, dia tidak akan berusaha menyelamatkan Cintia dalam kebakaran. Hanya saja bosnya selalu menghindari wanita. Apa hatinya sudah berbunga saat baru saja sampai di Kota Bandung?Mengenai urusan pribadi bosnya, Marcel tidak berani banyak bertanya dan hanya bisa pasrah "Bos, apa Anda ingin membantunya secara diam-diam?”Samuel terdiam sejenak dan berkata, "Cintia bisa menjalankan Grup Galaksi sendiri, dia memiliki pendirian, dan kita hanya perlu memercayainya.”“Benar,“ kata Marcel dengan sopan. Dia juga merasa bahwa wanita
Tak lama kemudian.Marcel mengundang Samuel untuk rapat.Samuel keluar dari ruang rapat.Rein sedang menunggu di ruang tunggu, lalu dia melihat ada sekelompok orang berjalan melalui jendela."Apakah itu Tuan Samuel?" tanya Rein.Sekretaris itu langsung melirik ke luar dan dengan cepat menjawab, "Benar. Tuan Samuel akan menghadiri rapat sekarang."Rein meletakkan cangkir tehnya dan melihat lebih saksama.Kebetulan, Marcel menoleh ke arahnya.Rein tersenyum pada Marcel dan menganggukkan kepala untuk menyapa.Marcel mengerutkan kening.Kemudian, Marcel juga mengangguk balik dengan sopan.Marcel pun segera mengikuti bosnya masuk ke dalam lift.Marcel tidak tahu kalau dari sudut pandang Rein, Rein tidak dapat melihat Samuel sama sekali. Rein hanya bisa melihat orang-orang mengitarinya.Rein duduk kembali di kursi sambil menunggu Samuel.Grup Klan Purnomo akan membangun kawasan bisnis internasional yang terkemuka di Bandung, kawasan ini akan selesai dalam waktu dekat. Bisnis utama Grup Klan
"Membersihkan lokasi? Ini baru jam 6 lewat. Kamu pasti salah, ‘kan?" tanya Starvy dengan terkejut."Tidak salah. Tolong kalian berdua pergi sekarang.""Atas dasar apa? Kami bahkan belum selesai makan." Selama ini, Miya selalu sombong dan arogan, sekarang dia bahkan lebih marah."Tidak ada dasar apa-apa. Restoran kami tidak menyambut kalian.""Apa kamu tahu siapa aku?""Tidak tahu," jawab pelayan laki-laki itu blak-blakan."Kamu bahkan tidak tahu Miya Halim? Dia bintang besar, nona besar dari Grup Klan Halim." Starvy memberi tahu dari samping."Oh," jawab pelayan laki-laki itu, masih dengan ekspresi sangat tidak peduli. "Nona Miya, silakan lewat sini."Miya dan Starvy menggertakkan gigi mereka dengan marah saat mereka berdiri dan bersiap untuk pergi. Tiba-tiba, mereka melihat Cintia di meja sebelah. Wanita ini ternyata ada di sini juga?! Juga terlihat ada pria asing dan anak kecil di sisinya.Pria itu membuat terkejut wanita ambisius seperti Miya. Sejak kapan ada seorang pria yang beg
Setelah makan malam, tanpa menunda, Samuel membawa Erikson pulang dulu dan menyerahkannya kepada pengasuh, kemudian kembali ke mobil untuk mengantar Cintia kembali."Tuan Samuel tidak perlu begitu repot-repot. Aku bisa naik taksi sendiri," kata Cintia dengan nada sungkan."Ini bukan masalah. Selain itu, bukan aku yang mengemudi," kata Samuel dengan tenang.Sopirnya tiba-tiba merasa sedikit canggung. Dia merasa bahwa dia harus menghilang di tempat saat ini.Cintia tiba-tiba menjadi agak tidak bisa membalas.Mereka tetap diam sepanjang perjalanan ke Berlin Mansion.Cintia membuka pintu mobil. Karena tidak leluasa bergerak dengan kruk, pergerakannya relatif lambat, jadi ketika dia bersiap untuk turun dari mobil, Samuel telah berjalan ke sisi pintu mobilnya kemudian memapahnya dengan sopan.Cintia berkata, "Terima kasih.""Sama-sama." Samuel membantunya keluar dari mobil. Cintia bergantung pada kruk untuk pergi, tapi langkah kakinya tiba-tiba berhenti."Tuan Samuel." Cintia memand
"Apa?" Miya hampir melompat dari tempat duduknya.Anggota keluarga Halim lainnya juga tidak senang oleh tingkah Miya.Setelah berbicara dengan agen di telepon, mata Miya segera menjadi merah. Dia hampir masuk artis tingkat kelas dua sekarang, dan awalnya berencana untuk menggunakan drama ini menembus kelas dua ...."Ada apa lagi?" Rein bertanya dengan tidak sabar."Agenku mengatakan bahwa pihak investor akan menggantikan peran pemeran utama wanitaku."Rein terkejut dan berkata, "Jika aku tidak salah ingat, investornya adalah Media Furama keluarga Purnomo? Apakah kamu menyinggung keluarga Purnomo?""Bagaimana mungkin? Aku bahkan tidak kenal keluarga Purnomo." Miya buru-buru menyangkal dan berkata dengan emosional, "Kak, aku tidak senang. Bagaimanapun kamu harus membantuku mendapatkan peran ini. Peran ini sangat penting untuk kemajuanku dalam industri hiburan."Rein juga merasa aneh. Pada umumnya, hampir tidak mungkin menggantikan peran yang sudah dipilih. Pada saat itu, dia tiba
"Samuel ....""Maaf, aku terlambat pulang," kata Samuel.Cintia mengerutkan keningnya. Apakah itu ilusi? Dia selalu merasa bahwa Samuel saat ini benar-benar berbeda dari pria tegas yang biasanya dingin, tampaknya dia tiba-tiba memiliki apa yang harus dimiliki manusia, emosi dan gairah."Lepaskan aku dulu." Cintia menggerakkan tubuhnya. Dia benar-benar tidak bisa mendengar apa yang Samuel katakan."Kelak, akan ada aku." Samuel berkata serius di telinganya, seakan tidak dapat merasakan perlawanan Cintia. Seakan, ini adalah janji."Samuel ... ah!" Cintia berteriak. Tubuhnya tiba-tiba digendong secara horisontal oleh Samuel. Apakah pria ini punya hobi memeluk orang?!"Jangan sakiti kakimu." Samuel berbisik di telinganya. Dia pikir Samuel cukup mabuk, tapi bahkan bisa melihat luka kakinya saat ini. Jadi, dia tidak mabuk?! Setelah berpikir, Cintia memberontak tanpa kendali selama setengah detik.Samuel tidak mabuk, tapi setelah minum, tubuhnya masih merasa sedikit ringan. Hanya mengge