Share

Bab.23

"Tumben lo gak banyak bacot Niel?" tanya Rinjani pada Daniel yang kini hanya diam sambil memainkan nasi menggunakan sendok, dia melirik sekilas ke arah Rinjani lalu kembali memainkan nasi.

"Rinjani, aku mau berangkat kerja dulu, maaf aku ngerepotin kamu ya," ucapku lalu bangkit.

"Ah, elu, kayak sama siapa aja, lo boleh tinggal di sini sampai kapanpun, jangan sungkan-sungkan, anggap aja ini rumah lo sendiri, oke?" Rinjani tersenyum sambil membentuk jarinya berhuruf membentuk huruf "O".

"Kalau gitu, rumah ini bisa aku jual dong, hehe...," kataku bercanda agar suasana tak terasa kaku.

"Yey...janganlah, ini kan rumah kontrakan, nanti gue yang di marahin ma yang punya," jawab Rinjani.

Setelah cukup lama berbincang, akhirnya aku memutuskan untuk berangkat bekerja. Aku juga berniat akan menjenguk Papah Andri yang katanya sedang di rawat di rumah sakit.

***********

Setelah sampai di rumah sakit, aku meminta izin ke pada kepala kebersihan untuk menjenguk Papah mertuaku di ruangannya. Untung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status