Share

Bab 11. Nanas Muda Untuk Sang Janin

“Nggak usah repot-repot mengabarinya.” Nilna menggeleng.

Bagaimana mungkin itu bisa dilakukan? Satria sudah barang tentu tidak mau datang karena itu bukan anaknya. Seumur pernikahan, pria itu tidak pernah menjamah Nilna. Mustahil juga menjelaskan semua itu kepada Lukman.

Di rahimnya ada janin pria bi*dab entah siapa. Haruskah ia mencari? Namun, untuk apa? Kalau tahu siapa penj*hat itu, apa semua akan baik-baik saja atau justru makin runyam? Terlalu pusing Nilna memikirkan.

Kemarin, saat rawat inap pertama dokter sudah melakukan sugesti dan beberapa terapi agar Nilna tenang dan itu sedikit membantu. Ia sudah agak tidak terlalu memikirkan kehamilannya. Namun, setelah kiriman paket itu, jiwanya tertekan lagi. Belum lagi ditambah akan dilakukan USG. Nilna seperti akan melihat hasil noda permanen di rahimnya.

“Mas pulanglah. Biar aku yang nanti meneleponnya sendiri. Itu urusanku. Jangan ikut campur terlalu dalam.”

“Sekali nggak tetap nggak. Aku akan menemanimu. Kalau suamimu benar-benar d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
gemeeess .....
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
duh, duh, duhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status